webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
406 Chs

Chapter 57 - Mahora Festival 20

"Akhirnya para peserta yang akan mengikuti babak utama dari Mahora Budokai sudah terpilih!" Kata Kazumi. "Untuk peserta lain yang tereliminasi! Jangan patah semangat! Silakan ikut lagi Mahora Budokai di tahun depan!"

"Sayang sekali, ya. Shirou-Nii-Chan tidak ikut Mahora Budokai ini," Kata Kotaro. "Padahal kalau dia ikut kupikir turnamen ini akan menjadi jauh lebih menarik!"

"Itu benar sekali de gozaru," Kata Kaede. "Tapi sayang Shirou-dono sama sekali tidak tertarik untuk mengikuti Mahora Budokai."

"Tapi aku lebih tertarik melawan lelaki bernama Alucard yang penampilannya menyeramkan aru," Kata Gu Fei. "Dia benar-benar misterius, karena tahu-tahu semua peserta yang menyerangnya langsung pingsan dan terkapar di lantai aru."

"Itu benar de gozaru," Kata Kaede. "Aku bahkan tidak tahu bagaimana dia membuat semua peserta itu pingsan."

"Nama ke -16 peserta yang masuk ke babak utama akan diumumkan," Kata Kazumi. "Sebentar lagi kami akan memberitahukan hasil pengundian para peserta! Semuanya harap melihat ke arah layar besar yang ada di belakangku!"

Tanaka(Android) Vs Takane D Goodman

Negi Springfield Vs Takamichi T Takahata

Asuna Kagurazaka Vs Sakurazaki Setsuna

Evangeline A.K MCDowell Vs Yoshi Yamashita

Ai Sakura Vs Alucard

Kotaro Murakami Vs Colonel Sanders

Kaede Nagase Vs Tatsuya Nakamura

Mana Tatsumiya Vs Gu Fei

"Aaah gawat!" Kata Negi. "Lawan pertamaku adalah Takamichi!"

"Aiiya aku harus melawan Mana aru," Kata Gu Fei.

"Sebagian dari peserta di Mahora Budokai ini adalah murid dari kelas 3-a lho," Kata Shirou. "Ini benar-benar mengejutkan."

"Kalau begini jadinya ada kemungkinan seseorang dari kelas kita akan mendapatkan uang 10 juta yen," Kata Rin. "Shirou usahakan untuk memenangkan Mahora Budokai bagaimana pun caranya!"

"Pertandingan besok tampaknya akan menyenangkan," Kata Takamichi. "Aku benar-benar tidak sabar untuk bertarung denganmu Negi."

"Aku juga sama Takamichi," Kata Negi. "Aku menantikan pertarungan denganmu besok pagi!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"DI MALAM PERTAMA DARI MAHORA FESTIVAL AKAN DIADAKAN MIDNIGHT EVENT DI SEKITAR WORLD TREE, BAGI PARA SISWA DIHARAP TIDAK BEGADANG DAN MEMINUM ALKOHOL!"

Di depan kafe Starbook tepat setelah pertandingan eliminasi menuju babak utama dari Mahora Budokai selesai. Shirou dan Negi menemui para murid kelas 3-a yang sedang merayakan kesuksesan rumah hantu kelas 3-a.

"Negi-Sensei! Shirou-kun! terimakasih atas bantuan kalian berdua hari ini!" Kata Ayaka.

"Berkat bantuan dari Shirou-kun dan Negi-Sensei tiket masuk ke rumah hantu kelas 3-a habis terjual!" Kata Makie dan Sakurako.

"Negi-kun! Kostum drakula yang kamu pakai benar-benar menarik banyak pengunjung!" Kata Yuna.

"Eh, iya terimakasih," Kata Negi.

"Shirou-kun! Kostum pemanah berkulit kecoklatan yang kamu pakai amat keren!" Kata Misa.

"O-oh oke," Kata Shirou.

"Shirou setahuku kamu tadi tidur sebentar di UKS dan membantuku berpatroli," Kata Rin. "Bagaimana caranya kamu bisa membantu di rumah hantu?"

"Akan kuberitahu nanti, Rin," Jawab Shirou.

"Shirou-Senpai!" Kata Sakura sambil memegangi kedua tangan Shirou. "Jangan pernah lupakan hal indah yang sudah terjadi pada kita sore ini, hal itu merupakan hal terindah yang pernah terjadi pada hidupku!"

"Shirou!" Kata Saber yang mencium pipi Shirou. "Terimakasih sudah mengajakku ke restoran dengan makanan gratis tadi siang! Aku benar-benar puas dan bahagia!"

Keduanya lalu pergi dengan wajah memerah untuk bergabung dengan teman-teman sekelas mereka yang sedang berpesta.

Setelah merasa bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi pada Shirou. Ia baru saja sadar dengan apa yang dilakukan oleh adik perempuannya dan Saber pada Shirou. Rin mulai mengeluarkan aura yang amat mengerikan dari tubuhnya.

"Ooh Shirou," Kata Rin. "Bisa kamu katakan padaku kenapa kamu juga bisa berkencan dengan Saber dan melakukan sesuatu pada adikku!"

Shirou mengeluarkan keringat dingin dalam jumlah yang banyak ketika mendengar kata-kata Rin yang terdengar begitu menakutkan. Ia sadar tampaknya ia melakukan beberapa perjalanan waktu lagi untuk memenuhi jadwalnya yang amat padat di hari pertama Festival Mahora.

"Negi-Sensei!" Kata Ayaka. "Hari ini Sensei benar-benar membuatku menjadi gadis paling bahagia di dunia, aku benar-benar berterimakasih padamu."

"Eh, iya Ayaka," Kata Negi. "Sama-sama."

"Negi!" Teriak Makie yang memakai kostum kucing berwarna putih. "Terimakasih sudah datang ke klubku hari ini!"

"I-Iya," Kata Negi.

"Negi-bouzo!" Kata Gu Fei. "Terimakasih siang tadi!"

"Sensei! Terimakasih sudah datang ke klub astronomi tadi siang!" Kata Chizuru.

"Aniki," Kata Camo yang belum lama terbangun. "Tampaknya Aniki melakukan banyak melakukan perjalanan waktu di hari ini."

"Iya Camo," Kata Negi. "Walapun aku sendiri belum tahu berapa kali."

"Shi-Shirou-Kun," Kata Chisame yang menghampiri Shirou dengan wajah yang memerah. "Atas kebaikanmu siang tadi di cosplay event aku mengucapkan banyak terimakasih, tapi kumohon jangan ceritakan apa yang terjadi tadi siang pada siapapun!"

"I-Iya," Kata Shirou.

"Shiiirouuuu!" Teriak Rin sambil mencekik leher Shirou. "Ceritakan semuanya padaku apa yang sedang kamu sembunyikan!"

"Rin-san tolong hentikan!" Kata Negi. "Kalau kau mencekik Shirou-nii begitu bagaimana dia bisa berbicara padamu!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Apa kamu sudah lebih tenang sedikit, Rin?" Tanya Shirou.

"Hmmph!" Kata Rin.

"Aku tahu kamu masih marah padaku, karena tiba-tiba saja Sakura, Saber dan Chisame mendekatiku begitu," Kata Shirou. "Tapi kalau mau jujur, terus terang saja aku juga masih belum tahu kenapa mereka begitu."

"Masih belum tahu?" Kata Rin. "Apa maksudmu?"

"Maksudku aku sama sekali belum melakukan hal apapun yang membuat mereka menyapaku tadi," Kata Shirou.

"Perkataanmu semakin tidak jelas saja!" Kata Rin. "Jelaskan semua secara rinci!"

"Ehmm bagaimana menjelaskannya, ya," Kata Shirou. "Ini semua berhubungan dengan perjalanan waktu."

"Perjalanan waktu?" Kata Rin. "Itu mustahil! Yang kutahu kamu hanya bisa menggunakan Denial of Nothingness yang merupakan sihir sejati pertama! bukannya perjalanan waktu yang merupakan sihir sejati kelima!"

"Shirou-nii tidak bohong Rin-san," Kata Negi yang mendekati mereka berdua dari belakang bersama dengan Kotaro. "Tadi aku, Setsuna-san dan Shirou-nii melakukan perjalanan waktu!"

"Negi kamu mengigau, ya?" Kata Kotaro. "Perjalanan waktu itu sesuatu yang mustahil tahu!"

"Tidak mustahil," Kata Rin. "Tapi membutuhkan sihir khusus untuk melakukannya!"

"Tidak perlu pakai sihir khusus segala," Kata Shirou. "Asalkan ada alat dan energi yang tepat bukan hal yang mustahil melakukan perjalanan waktu tanpa menggunakan sihir kelima."

"Shirou-nii benar," Kata Negi sambil memperlihatkan Cassiopeia pada Rin dan Kotaro. "Dengan menggunakan mesin waktu berbentuk jam saku yang Chao berikan padaku perjalanan waktu bisa dilakukan!"

"Mustahil!" Kata Rin. "Bagaimana mungkin perjalanan waktu bisa dilakukan hanya dengan menggunakan benda itu! Sungguh tidak masuk akal!"

"Wooow!" Kata Kotaro. "Luar biasa kita bisa melakukan perjalanan waktu menggunakan jam kecil itu! Hey Negi bagaimana cara kerja jam itu?"

"Eh," Kata Negi. "Terus terang aku juga tidak mengerti bagaimana cara kerja dari jam ini."

"Biar aku yang menjelaskan," Kata Shirou. "Aku sudah melakukan analisa struktur pada Cassiopeia itu jadi bukan hal sulit bagiku untuk menjelaskan cara kerjanya, bahkan aku bisa membuat ulang jam itu dan memodifikasinya menggunakan Denial of Nothingness."

"Kalau begitu Shirou bagaimana cara kerjanya?" Tanya Rin.

"Iya Shirou-nii-chan! Tolong jelaskan!" Kata Kotaro.

"Cassiopeia yang ada dipegang Negi adalah mesin waktu yang bisa membawa seseorang kembali ke masa lalu, dan dengan sedikit modifikasi bisa membawa orang ke masa depan," Kata Shirou. "Tapi perjalanan waktu yang bisa dilakukan terbatas hanya pada saat Mahora Festival berlangsung dimana energi sihir khusus yang berasal dari World Tree melimpah ruah keluar, dan berkat energi sihir khusus itulah makanya perjalanan waktu mungkin untuk dilakukan."

"Hmm, kalau perjalanan waktu itu dilakukan menggunakan energi sihir dari World Tree itu baru terdengar mungkin dan masuk akal," Kata Rin. "Tapi tidak kusangka kalau Chao Ling Shen bisa membuat sesuatu yang mendekati sihir sejati kelima hanya dengan menggunakan science, dia benar-benar jenius bisa membuat itu semua dengan teknologi yang ada saat ini."

"Sebenarnya Rin," Kata Shirou. "Chao bukanlah orang yang berasal dari masa ini, tapi dia adalah seseorang yang berasal dari masa depan, aku bisa tahu hal ini karena analisa struktur yang kulakukan pada Cassiopeia."

"Kalau dia memang berasal dari masa depan sekarang sekarang semuanya jadi jelas," Kata Rin. "Tapi apa tujuan dari Chao pergi ke masa lalu?"

"Shi-Shirou-nii!" Kata Negi. "Apa benar kalau Chao berasal dari masa depan!"

"Pembuat jam itu berasal dari masa depan!" Kata Kotaro. "Memangnya kita berada di dalam film science fiction ya?"

"Chao berasal dari masa depan aku bisa memastikan hal itu," Kata Shirou. "Tapi apa tujuannya di masa lalu dan kenapa dia memberikan jam itu pada Negi semuanya masih belum jelas."

"Kita bisa memastikan itu nanti Shirou-nii," Kata Negi. "Saat ini lebih baik kita kembali ke masa lalu dulu untuk mengerjakan hal yang belum sempat kita lakukan hari ini!"

"Jadwal Aniki dan Shirou-Anii benar-benar padat, sih," Kata Camo.

"Negi boleh aku ikut denganmu," Kata Kotaro. "Aku juga ingin berkeliling di Festival!"

"Boleh saja," Kata Negi.

"Shirou! Aku juga mau ikut!" Kata Rin. "Melakukan perjalanan waktu adalah kesempatan langka! Jadi tentu saja aku harus ikut!"

"Iya, iya," Kata Shirou sambil menghela nafasnya. "Negi siapkan Cassiopeianya!"

"Oke Shirou-nii!" Kata Negi.

"Rin berpeganganlah padaku," Kata Shirou. "Dan Kotaro berpeganganlah pada Negi!"

Rin memegangi Shirou, sedangkan Kotaro menempelkan tangannya pada pundak Negi. Dan Shirou memegang pundak Negi yang lain.

Negi lalu mengaktifkan Cassiopeia menggunakan energi sihirnya dan dalam sekejap mereka semua lenyap dari tempat mereka berdiri sebelumnya dan kembali ke masa lalu.