webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
406 Chs

Chapter 303 - Negi vs Rakan 8

"Kenapa, bocah? Apa kau sudah nggak kuat? Padahal kau sudah berjuang keras untuk bisa melawanku sampai ke level ini," Kata Rakan yang masih berdiri dengan tegak bahkan setelah Negi menyerangnya dengan bertubi-tubi. "Kalau Raiten Taisou dua memanglah kartu As terakhirmu kau nggak akan pernah bisa menang dariku bocah!"

"Hosh, hosh, aku nggak pernah bilang kalau Raiten Taisou two adalah kartu As terakhir yang kumiliki," Kata Negi sambil tersenyum. "Malah sebaliknya, saat ini kau sudah terjebak, Rakan-san!"

Setelah Negi berkata seperti itu, tiba-tiba saja di bawah kaki Rakan ada lingkaran sihir yang memunculkan rantai besar yang memiliki banyak ukiran rune.

"Hebat juga kau bisa menjebakku, bocah," Kata Rakan sambil tersenyum. "Tapi apa kau pikir rantai sihir ini cukup kuat untuk bisa menghentikanku?"

"Tidak, tapi aku tahu kalau rantai itu bisa menghentikan gerakanmu selama beberapa saat, dan memberiku waktu yang cukup untuk menggunakan Kartu As keempat yang sudah kupersiapkan!" Kata Negi. "Duabus Emissae, Stagna Extra Kilipl Astrape! Stagnas Sinistra, Jaculatio Fulgoris! Unisonent! Mantra original milikku Kartu As Keempat tombak dewa petir, Titanoktonon! Walau tubuhmu itu sekuat baja, nggak mungkin nggak terhancurkan! Aku tahu ketika aku menggunakan Badai petir pada jarak nol, tepat sebelum serangan itu mengenai tubuhmu kau menghindari inti dari serangan sihir itu bukan! Itu berarti agar aku bisa melukaimu, aku harus menghentikan gerakanmu lalu menyerangmu dengan serangan yang kuat! Dan kartu As keempat inilah jurus khusus yang kubuat untuk melukai tubuhmu itu, bersiaplah unruk menerima serangan ini, Rakan!"

"Mantra penggabungan orisinal khusus untuk melukai tubuh bajaku ini? Kau memang jenius dalam teori tapi bakat bertarungmu itu biasa saja," Kata Rakan yang merasa tertantang untuk menerima serangan Negi. "Jadi dengan menggunakan mantra itu kau mau adu kekuatan denganmu? Boleh saja akan kulayani senang hati!"

***

"Lho kok malah mau adu tenaga? Bukannya mereka tadinya mau infighting? Apa dia tidak tahu kalau Rakan bisa mengeluarkan serangan yang amat kuat dalam waktu yang lebih cepat!" Teriak Ricardo. "Kalau bocah itu mau adu tenaga dengan Rakan itu sama saja dengan tindakan bunuh diri!"

"Tenang saja, aku yakin kok, kalau bocah itu punya rencana lain," Kata tiruan Eva. "Tatapan mata dari bocah itu adalah tatapan mata yang penuh dengan rasa percaya diri yang kuat, dia pasti sudah memperhitungkan semua yang akan ia lakukan dengan matang."

***

[Su-sungguh mengerikan! Konsentrasi ki dan energi sihir terbesar yang muncul semenjak pertandingan ini dimulai!! Keduanya berniat untuk melakukan serangan penghabisan! Apa semuanya akan ditentukan oleh serangan ini!?]

'Bocah itu meremehkanku, atau dia punya rencana lain? Yah, apapun itu aku nggak terlalu peduli! Karena kalau dia mau adu kekuatan denganku, maka aku nggak akan menahan diri!'

Rakan mengumpulkan energi sihir dalam jumlah yang amat besar di tangan kanannya, sampai-sampai terjadi perubahan atmosfir di arena karena energi sihir super besar yang terkonsentrasi di satu titik.

"Terimalah ini bocah! Rakan Impact!"

Rakan melepaskan energi sihir yang ada di tangan kanannya dalam bentuk beam yang mengarah langsung kepada Negi. Tapi Negi tidak terlihat takut dialah menancapkan tombak dewa petir ke tanah lalu mengangkat tangan kirinya ke depan.

"Agite Extractio! Terimalah kartu As kelima! Negica Magia Erebea! Circuli Absorptionis!"

Lingkaran sihir yang amat besar membuat serangan dari Rakan, terisap dan lenyap.

'Jadi adu kekuatan memanglah hanya jebakan,' Kata Rakan. 'Kemungkinan besar dia membuat lingkaran sihir yang mengisap seranganku ketika dia tadi menyerangku secara bertubi-tubi. Jadi serangan bertubi-tubi yang ia lakukan memang bukan serangan yang dilakukan secara asal.'

[Oooh serangan Rakan dihentikan!]

"Pu-putranya Nagi mengisap energi sihirnya Rakan! Bagaimana bisa!" Teriak Ricardo.

***

"Jadi Negi sudah bisa menggunakan tehnik tertinggi dari Magia Erebea, rupanya," Kata Shirou yang merasa senang dengan perkembangan kekuatan dari adik lelakinya. "Hebat juga, mengingat tehnik itu sangat sulit untuk dicapai."

"Kau tahu mengenai tehnik itu, Shirou?" Tanya Rin. "Bahkan aku saja yang sedang mempelajari dan meneliti Magia Erebea sama sekali tidak menemukan apapun mengenai tehnik itu, ketika aku melakukan penelitian mengenai Magia Erebea."

"Tehnik itu hanya bisa diakses jika seseorang sudah mencapai tingkat tertentu dalam mempelajari Magia Erebea," Jawab Shirou. "Berkat Alucard dan juga Archer yang ada di dalam diriku, maka ketika aku mempelajari Magia Erebea, aku bisa langsung mencapai level tertinggi dari Magia Erebea tanpa ada kesulitan apapun. Makanya aku bisa langsung tahu tehnik apa yang dipakai oleh Negi."

"Aaah, terkadang aku lupa kalau kau itu seseorang yang diberkahi dengan banyak cheat, makanya spesifikasimu yang cuma magus kelas tiga di masa lalu tidak ikut terbawa ke dunia yang baru ini berkat cheat yang kau miliki," Kata Rin. "Sedangkan cheat yang kumiliki hanyalah pengetahuan dalam jumlah banyak yang kudapatkan dari ingatan dari diriku yang lain di multisemesta. Kalau ingatan itu tidak kusimpan di dalam dimensi lain, bisa-bisa otakku akan meledak karena semua memori itu, karena hanya mencoba mengakses sedikit ingatan saja kadang aku mengalami sakit kepala yang parah."

"Bersyukurlah kau masih memiliki cheat Nee-Sama," Kata Sakura sambil menghela nafas. "Aku tidak memiliki cheat apapun di saat aku bereinkarnasi ke dunia yang baru ini, dan spesifikasi yang kumiliki bahkan lebih rendah dibandingkan dengan diriku di masa lalu!"

***

'Rakan-san, kekuatanku yang sekarang mungkin tidak akan bisa untuk menandingimu, tapi bagaimana kalau kupakai kekuatanmu sendiri!'

Negi menggunakan energi sihir milik Rakan yang sudah ia serap sebelumnya menggunakan lingkaran sihir yang dibuatnya. Dan menggunakan energi sihir milik Rakan sebagai suplemen untuk Magia Erebea.

Negi meninju perut Rakan menggunakan tangan kirinya yang sudah ia isi dengan energi yang ia hisap dari Rakan. Sampai-sampai mulut Rakan memuntahkan sedikit darah dan terdorong ke belakang beberapa meter.

'Dia menggunakan kekuatanku sendiri untuk melukai tubuhku? Ide yang bagus! Aku ingin tahu seberapa banyak ia bisa melukaiku sampai energi yang ia hisap itu habis!' Kata Rakan yang walaupun terluka masih terlihat santai dan tersenyum. 'Karena meskipun bocah itu sudah mengeluarkan banyak sekali trik yang menarik, dia hanya bisa membuatku sedikit serius.'

"Tak kusangka kalau bocah itu bisa menggunakan Taiindo (Jalur Bulan) tehnik tertinggi dari Magia Erebea yang mengubah peluru sihir atau Ki ataupun serangan sihir apapun menjadi milik sendiri. Jurus ilusi yang nggak pernah bisa kusempurnakan karena terlalu banyak kendala teknis yang lebih merugikan daripada menguntungkan, tak kusangka kalau bocah itu bisa menyempurnakannya dengan sangat baik!" Evangeline merasa senang, karena ada yang berhasil menyempurnakan tehnik yang bahkan tidak bisa ia selesaikan. "Sepertinya memberikan tehnik itu kepadamu adalah pilihan yang sangat tepat, tak kusangka kalau ada orang yang sangat cocok dalam menggunakan tehnik itu selain, Emiya Shirou. Seolah kau memiliki hubungan darah denganku."

***

Negi menyerang Rakan secara bertubi-tubi, ia menggunakan semua serangan terkuat yang ia miliki, mulai dari Raika Houken, tinju sambaran petir sampai ke tombak dewa petir yang ia tusukkan langsung ke dada Rakan. Dan untuk serangan terakhir ia bahkan menggunakan seribu petir yang ia padatkan di tinjunya agar ia bisa melukai Rakan.

Akhirnya setelah semua serangan kuat yang ia lakukan, ia berhasil melakukan Rakan. Dan membuatnya tertancap di Titanokton yang tertancap di tanah. Negi sudah kehabisan tenaga karena semua serangan beruntun yang ia lakukan, bahkan untuk berdiri pun ia merasa kesulitan. Tapi Negi yakin kalau ia setidaknya berhasil menjatuhkan Rakan.

[Menang Tim Nagi menang! Di luar dugaan! Ini benar-benar di luar dugaan! Tim Nagi berhasil menjatuhkan sang pahlawan!]

'Menang? Apa aku sudah menang? Semua kartu As yang kumiliki sudah kukerahkan, dan menggunakan seribu petir sebanyak lima kali adalah batasku. Kuharap semua serangan barusan memang bisa menjatuhkan Rakan. Mengingat aku hanya punya cukup energi untuk mempertahankan kesadaranku!' Kata Negi yang tubuhnya sudah terlihat kepayahan dan babak belur.

'Dari awal, Rakan sama sekali belum serius ketika bertarung denganku. Dia menahan diri sepanjang pertandingan, dia bertarung denganku sebagai guru, bukan musuh.

Sudah sifat Rakan untuk menerima serangan secara langsung. Pertarungan ini penuh dengan manipulasi yang seolah diatur untuk menunjukkan sesuatu kepadaku.

Hal apa yang kira-kira ingin ia tunjukkan kepadaku? Aku jadi penasaran.'