webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
406 Chs

Chapter 107 - Mahora Festival Last Arc 13

Yue, Haruna dan Nodoka yang sedang berjaga di depan tenda tempat mereka membantu para peserta Survival Games yang terluka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat di hadapan mereka bertiga. Spider droid dan para Tanaka yang seharusnya berada di area Survival games, bisa muncul di depan mereka bertiga yang berada di luar wilayah Survival Games.

"Kenapa robot yang seharusnya berada di wilayah Survival Games bisa berada disini!" Teriak Haruna.

"Ini benar-benar gawat!" Kata Yue. "Tidak ada satu pun diantara kita yang memiliki kemampuan bertarung!"

"Aku tidak bisa membaca pikiran para robot itu!" Kata Nodoka yang berusaha membaca pikiran para robot di hadapannya menggunakan Diarium Edjus.

"Nodoka robot bukanlah mahluk hidup! Mana bisa kau membaca pikiran para robot itu!" Teriak Haruna. "Pakai otakmu sedikit!"

"Aku juga tidak bisa mendapatkan informasi mengenai para robot itu bagaimana ini!?" Kata Yue.

"Kita benar-benar dalam masalah besar!" Kata Haruna.

Ketika para robot itu hendak menyerang ketiga gadis itu, tiba-tiba saja kaki dari Spider droid itu terpotong dan mereka bertiga mendengar suara yang sudah sangat mereka kenal.

"Rastel Mascir Magister Cenotetos Astorapucat Deitemeto Deious Teiucos!"

"Blaaaaaar!" Spider droid beserta para Tanaka di atasnya hancur lebur terkena serangan dari kapak petir milik Negi.

"Ne-Negi-Sensei!" Teriak Haruna, Nodoka, dan Yue.

"Yoosh! misi selesai!" Kata Negi. "Haruna-san, Nodoka-san, Yue-san apa kalian bertiga tidak apa-apa?"

"Ka-kami baik-baik saja Sensei," Kata Nodoka.

"Sensei benar-benar datang di saat yang tepat!" Kata Haruna. "Kami hampir saja diserang oleh para robot itu!"

"Yah, yang tadi itu benar-benar gawat!" Kata Yue.

"Syukurlah kalau begitu!" Kata Negi. "Misiku disini sudah selesai! Aku harus berkeliling lagi membantu para peserta yang kesulitan!"

Negi melompat ke atas atap gedung menggunakan sihir penguatan, lalu menghilang di balik gedung yang tinggi.

"Untung saja Negi-Sensei datang menolong kita," Kata Yue. "Kalau tidak aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita semua."

"Tapi bagaimana bisa Negi-Sensei tiba-tiba muncul dan menolong kita, aku merasa timingnya terlalu aneh untuk disebut sebagau kebetulan," Kata Haruna.

"H-Haruna benar, bagaimana caranya Sensei bisa tahu kalau kita sedang ada dalam masalah?" Kata Nodoka.

"Itu karena aku yang menelepon Negi-kun," Kata Konoka yang baru saja keluar dari dalam tenda. "Untung saja Negi-kun datang dengan cepat, kalau tidak kita semua dan pasien yang sedang kuobati akan menjadi korban."

"Rupanya kau yang menghubungi Negi-Sensei Konoka, tapi bagaimana caranya?" Kata Yue. "Kalau tidak salah handphone sedang tidak bisa digunakan bukan? Entah apa penyebabnya."

"Handphones milikku dan Negi-kun sudah dimodifikasi oleh Shirou-kun," Kata Konoka. "Jadi dalam keadaan seperti sekarang dimana saluran komunikasi sedang dibajak oleh Chao, aku bisa menghubungi Negi-kun atau Shirou-kun. Karena saluran komunikasi yang digunakan oleh handphones milik kami menggunakan jalur khusus yang tidak mungkin bisa dibajak oleh Chao sekalipun!"

"Pantas saja kau bisa menghubungi Negi-Sensei," Kata Haruna. "Setelah Survival games ini selesai aku akan meminta Shirou-kun untuk memodifikasi handphonesku!"

"Aku juga!" Kata Yue.

"Be-begitu juga aku," Kata Nodoka.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Bang!" "Bang!" "Bang!"

Satu persatu para penyihir yang tadi aktif untuk menyegel roh siluman yang ada di salah satu dari tiga robot raksasa yang dimunculkan oleh Chao menghilang karena terkena peluru khusus yang ditembakkan oleh Mana.

"Sial darimana Tatsumiya sebenarnya menembak!" Teriak Seruhiko.

"Awas Seruhiko!" Teriak Gandolfini guru penyihir berkulit gelap yang menembakkan peluru dari pistol miliknya untuk menahan peluru khusus yang ditembakkan oleh Mana yang tepat mengarah ke Seruhiko dan berada di jarak yang sudah begitu dekat dengan mereka berdua. Begitu kedua peluru itu bersentuhan wormhole yang besar muncul menyelubungi Gandolfini dan Gandolfini pun lenyap masuk ke dalam wormholes.

"Gandolfini!" Teriak Seruhiko.

Seruhiko yang sedang dalam keadaan lengah, tidak menyadari kalau Mana sudah berada di belakangnya dan dengan satu tembakan dari Mana, Seruhiko lenyao ditelan oleh wormholes sama seperti Gandolfini.

"Seruhiko!" Teriak Touko Mizunoha yang langsung menyerang Mana ketika Mana selesai menembak Seruhiko.

Mana dengan cepat menembakkan peluru ke arah Touko, dan Touko langsung membelah peluru yang ditembakkan kepadanya menjadi dua dengan tebasan dari katana miliknya. Tapi sayangnya ia tetap mengalami nasib yang sama dengan Seruhiko dan Gandolfini tubuhnya lenyap terisap oleh wormholes.

"Fuuh rintangan berhasil disingkirkan," Kata Mana. "Para guru penyihir di Mahora benar-benar bodoh dan tidak belajar dari pengalaman, apa mereka tidak sadar kalau peluru milik Chao tidak boleh ditahan menggunakan secara fisik?"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Asuna dan Setsuna tergeletak di tanah tidak bergerak, mereka berdua baru saja kalah melawan Chao. Dan yang masih berdiri melawan Chao hanyalah Takamichi.

"Bisa bertahan melawanku selama ini kau memang pantas dijuluki sebagai guru penyihir terkuat di Mahora," Kata Chao. "Pengalaman bertarungmu yang sangat banyak membuatmu sangat sulit untuk dilawan."

"Chao andaikata rencanamu hari ini berhasil dilakukan," Kata Takamichi. "Dan sihir diketahui oleh seluruh orang di dunia, apa kau tahu kekacauan apa yang akan muncul."

"Aku tahu dan cara yang kupilih inilah cara yang akan memiliki risiko yang paling kecil," Kata Chao. "Takahata-Sensei pasti menyadarinya juga, lalu dengan kekacauan yang terjadi puluhan tahun setelah ini kondisi vital dalam politik dan militer akan kuperbaiki, untuk itukah kusiapkan teknologi dan modal."

"Jadi begitu," Kata Takamichi. "Tapi kupikir itu cara yang berbahaya dengan tak adanya orang yang bisa mengendalikan diri kau bisa mengontrol dunia."

"Tinggal sedikit waktu lagi sampai dunia menjadi stabil," Kata Chao. "Tak usah khawatir aku akan melakukannya dengan baik,terlebih lagi orang yang pekerjaannya seperti Sensei pasti tahu, untuk memperbaiki semua hal buruk didunia hanya bisa dengan caraku. Bagaimana Takahata-Sensei apa Sensei mau jadi rekanku?"

Ketika Takamichi menjadi lengah akibat kata-kata dari Chao. Chao tiba-tiba saja muncul di belakang Takamichi dan menusuk Takamichi menggunakan peluru khusus yang ia buat.

Takamichi yang menyadari kalau tubuhnya terkena peluru milik Chao, hanya bisa mengutuki kelengahan yang ia tunjukkan akibat keraguan yang ia alami ketika mendengar kata-kata Chao.

"Kau lengah Sensei," Kata Chao. "Sampai jumpa 3 jam lagi ketika rencanaku sudah sukses."

Takamichi pun yang bertahan lebih lama dari Asuna dan Setsuna ketika bertarung dengan Chao pun akhirnya kalah dan tubuhnya menghilang terhisap oleh wormholes.

"Nah selanjutnya tinggal memindahkan Asuna dan Setsuna," Kata Chao. "Eh kenapa tiba-tiba tubuh keduanya menghilang?"

Chao merasa bingung sesaat karena tiba-tiba saja Asuna dan Setsuna menghilang. Tapi dalam sekejap Chao langsung menyadari apa yang terjadi.

"Mereka berdua dibawa oleh Misora, rupanya," Kata Chao. "Yah, biarkan saja deh. Lagipula dia tidak akan mengganggu apa yang sudah kurencanakan."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Waduh waduh, yang tadi itu benar-benar nyaris," Kata Misora sambil berlari membawa Setsuna dan Asuna di kedua tangannya. "Kalian berdua benar-benar merepotkanku."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di salah satu tenda pengobatan yang berada di luar area Survival games.

"Hmm saat ini tampaknya Shirou akan berhadapan dengan Tatsumiya," Kata Rin sambil melihat ke arah Shirou dan Saber yang berjalan ke arah Mana menggunakan teropong.

"Ohohoho Shero tidak akan kalah melawan hanyo berkulit gelap itu," Kata Luvia yang melakukan hal yang sama dengan Rin.

"Yah, tapi Tatsumiya Mana adalah musuh yang tidak boleh dianggap remeh," Kata Rin. "Pengalaman tempur miliknya sangatlah banyak karena dia sudah menjadi tentara bayaran dari kecil."

"Itu memang benar," Kata Luvia. "Tapi apa kau lupa Tohsaka Rin, kalau Shero memiliki Archer di dalam tubuhnya. Archer juga memiliki pengalaman tempur yang banyak karena ia pernah menjadi tentara bayaran juga Counter Guardian."

"Aku tahu Luvia," Kata Rin. "Tapi di pertarungan melawan Chao Ling Shen ini, Shirou memutuskan untuk tidak menggunakan bantuan dari Archer."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Tampaknya kau sudah berhasil mengalahkan hampir semua guru penyihir di Mahora, Tatsumiya-san," Kata Shirou. "Peluru khusus yang dibuat oleh Chao memang hebat."

"Ya, peluru itu sangat merepotkan dan tidak boleh disentuh secara fisik," Kata Saber.

"Emiya-kun dan Yukihiro-san," Kata Mana. "Kebetulan sekali, aku baru saja hendak mencari kalian berdua. Tapi kalian berdua malah datang mendekatiku, dengan begini aku tidak perlu repot-repot mencari kalian berdua."

"Yah, sebenarnya ini adalah kesempatan yang bagus untuk melawanmu Tatsumiya-san," Kata Shirou. "Tapi yang akan melawanmu bukanlah aku, tapi Arturia."

"Yukihiro-san yang akan melawanku?" Tanya Mana. "Aku tahu kalau Yukihiro-san itu kuat, tapi apakah dia punya kemampuan untuk menandingiku?"

"Jangan khawatir," Kata Saber. "Kemampuanku lebih dari cukup untuk menandingimu Tatsumiya-san, dan aku paling tidak suka diremehkan oleh orang lain."

"Kalau begitu Saber, aku serahkan soal bertarung melawan Tatsumiya-san kepadamu," Kata Shirou. "Aku harus segera pergi untuk melawan Chao."

"Oke Shirou," Kata Saber. "Serahkan Tatsumiya-san kepadaku."

"Apa kau pikir aku akan membiarkan Emiya-kun mendekati Chao," Kata Mana. "Tugas utamaku adalah mencegah Emiya-kun menghentikan rencananya Chao."

"Kau tidak akan bisa menghentikanku apapun yang kau lakukan Tatsumiya-san," Kata Shirou. "Jadi maaf, ya aku pergi dulu!"

Shirou masuk kedalam bayangannya Saber dan menghilang dari hadapan Mana dan Saber.

"Berteleportasi menggunakan bayangan rupanya," Kata Mana. "Aku tidak menyangka kalau Emiya-kun bisa menggunakan skill semacam itu."

"Ada banyak hal yang tidak kau ketahui soal Shirou, Tatsumiya-san," Kata Saber sambil mengeluarkan broadsword miliknya dari sarungnya. "Dan akan kupastikan kalau kau tidak bisa mengejar Shirou."

Melihat Saber serius mau melawan dirinya, Mana hanya tertawa dan berkata: "Menarik sekali, aku ingin tahu seperti apa kemampuan berpedang dari anak tertua keluarga Yukihiro."

Mana mengeluarkan kedua Desert Eagle kesayangannya sedangkan Saber menggunakan Broadsword miliknya, keduanya berada dalam posisi menyerang dan hendak mencari kesempatan untuk melakukan serangan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Shirou-nii-san bisa melakukan tehnik yang sama denganku!" Kata Kotaro yang terkejut melihat Shirou masuk ke dalam bayangannya Saber. "Padahal dia tidak dalam mode Alucard."

"Tubuh Shirou-nii mulai terbiasa dengan kekuatan Alucard, makanya dia bisa sedikit menggunakan kekuatan Alucard dalam wujud aslinya," Kata Negi.

"Aku ingin bertarung melawan musuh yang lebih kuat!" Kata Kotaro. "Bagaimana kalau kita melawan salah satu robot raksasa yang belum dikalahkan!"

"Ide bagus Kotaro!" Kata Negi. "Dengan begitu, kita bisa melakukan tugas kita dengan baik sebagai Hero Unit!"

"Kalau begitu ayo kita pergi ke dekat World Tree!" Kata Kotaro.

"Oke!" Kata Negi.