"Sangat membosankan!"
Kleiner mematikan monitor di depannya karena tidak ada acara yang menarik.
"Tuan, apakah Anda akan menelepon Tuan Ansell?"
Oscar dilanda cemas kelebihan. Ya, karena bagaimana tidak, pelayan setia Ackerley kerap menghubunginya. Namun, Kleiner melarang dirinya untuk menerima panggilan telepon masuk dari siapapun.
"Ya, tetapi tidak sekarang."
"Saya mengerti, Tuan muda."
Oscar menyimpan kembali ponselnya di saku celana, lalu menyandarkan kepalanya.
God, kepalaku semakin terasa pusing, keluh Oscar dalam hati. Jika Tuan muda tahu akan hal ini, dia pasti mengkhawatirkan aku! Apa sebaiknya aku memeriksakan diri ku setelah tiba di Jakarta? Aku akan meminta Logan Jackson untuk menggantikan posisiku sementara.
Oscar tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Pria berbadan besar tersebut berusaha menutupi dan menahan rasa sakit di kepalanya.
**
Brak!
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください