webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE

MARRY AN IMAGINARY HUSBAND

"Queen Ametsa, maukah kau menikah denganku?" Seorang pria berdiri kokoh di hadapannya dengan memakai pakaian seperti pangeran. Ametsa menutup mulutnya dengan kedua tangan, matanya berkaca-kaca, karena tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya saat ini. "K-kau kembali?!" Pria di hadapannya itu tersenyum, lalu berjalan mendekat ke arahnya dengan sebuah cincin yang berada dalam genggamannya itu. "Sudah lama aku menantikan semua ini, kupikir kau tidak akan pernah kembali. Atau, mungkin kita tidak ditakdirkan untuk bersama karena kau dan aku berada di dunia yang berbeda." Ametsa melihat pria di hadapannya secara nyata dan seperti manusia yang seutuhnya. Gadis itu benar-benar tidak menyangka dengan semua yang terjadi saat ini. "Tidak masalah untukku, kau akan tetap menjadi cinta terakhirku. Ametsa, maukah kau menjadi ratu untukku?" *** Bermimpi bertemu dengan seorang pria yang tidak pernah diketahui wajahnya membuat Ametsa merasa penasaran. Diperlakukan istimewa membuat gadis itu terkadang merasa gila, karena perasaan yang dimilikinya.Berkencan adalah solusi baginya untuk menemukan siapa sebenarnya pria yang selalu datang ke dalam mimpinya. Tujuan utama Ametsa, yaitu menggenggam tangan setiap pria yang melakukan kencan dengannya. Hingga pada pertemuannya dengan seorang pria ke sepuluh membuat Ametsa merasa sulit untuk mempercayainya, bahwa ternyata sosok yang selalu memperlakukannya seperti ratu ada di hadapannya. Sejak saat itu Ametsa tidak pernah menghubunginya lagi dan berusaha menghindari sosok pria tersebut. Namun, pada suatu ketika takdir kembali mempertemukannya dengan cara yang sangat berbeda. Dari sanalah kisah mereka dimulai dengan seorang pria yang memperjuangkan Ametsa, gadis muda yang tidak percaya dengan adanya dunia berbeda. Art by Pinterest

giantystory · 幻想
レビュー数が足りません
281 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE

DANAU PENGABUL PERMINTAAN

"Kenapa kau terus melihat ke arahku dengan seperti itu?!"

Daniel benar-benar kesal melihat seseorang yang berada di sampingnya yang selalu menatapnya. Sepanjang perjalanan kedua mata Ametsa tidak pernah lepas kepadanya.

"Kau selalu saja diam setiap kali aku bertanya sesuatu," ujar Ametsa. "Kau ini kenapa?"

"Aku tidak apa-apa, bukankah sudah kujawab semua pertanyaanmu?"

"Tidak, kau salah, bahkan sangat. Aku tadi bertanya kenapa, tetapu kau tidak memberiku sebuah jawaban."

"Kan, sudah kukatakan bahwa hanya aku dan Tuhan yang tahu."

"Tcih, ya sudahlah jika kau tidak ingin memberitahuku."

Daniel terkekeh, sebelum akhirnya laki-laki itu pun berkata, "Apa kau marah?" tanyanya.

"Menurutmu?" ujar Ametsa dengan kedua tangan yang melipat di dada serta wajah yang ditekuk.

"Jangan seperti itu, kau malah terlihat semakin menggemaskan dimataku, Ametsa."