Saat mobil menjauh, Maylinda diam diam menyerahkan sepotong tisu kepada Santika, "Bu, saya tidak akan tertawa. Jadi menangislah sepuas ibu."
Santika mengambilnya dan menyeka wajahnya, "Maylinda, bocah nakal ini."
Maylinda tersenyum, dengan wajah kecil di bahunya, "Bu, semuanya sudah berakhir, dan kamu sekarang memiliki Paman Keenan."
Santika tidak berbicara untuk menanggapi Maylinda. Maylinda tidak akan tahu bahwa selalu ada tempat di hatinya yang menjadi milik Pramono ketika dia masih muda. Bahwa tidak ada yang bisa menyeberang. Beberapa hari kemudian, pernikahan Keenan dan Santika dilangsungkan sesuai jadwal, semua kerabat dari kedua keluarga yang hadir kecil dan hangat. Ibu Keenan menghadiri pernikahan itu dan memeluk Santika. Ibu Keenan tidak menyangka putranya akan menikah suatu hari nanti, tetapi ketika dia melihat Santika, dia mengerti mengapa putranya tidak menikah selama beberapa tahun ini. Bahkan di dompet Keenan berisi foto Santika sejak dia masih muda.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください