Setelah memastikan ke tiga korban Haru pulang ke rumah mereka masing masing dengan aman, Allard baru mengantarkan Alea ke kontrakan gadis itu.
Tadi mereka juga sudah memberikan kesaksian di kantor polisi, dan para detektif, polisi serta atasan kembali memutuskan untuk membuka kasusnya kembali.
"Lo istirahat, ya!" pesan Allard, dia kasihan melihat Alea dengan luka kecil di beberapa tubuh gadis itu.
Saat ini salah satu dari mereka belum ada yang sadar kalau Wiyana tak ada di sana, entah bagaimana nanti reaksi mereka ketika menyadari hilangnya Wiyana demi keselamatan para korban.
"Hmmm, lo hati hati, ya."
Allard mengangguk dengan senyuman, dia menunggu Alea sampai masuk ke dalam.
Gadis itu kini tengah mengetuk pintu menanti Wiyana membukakan pintu, tapi sayang sekali. Hingga satu menit berlalu Wiyana tak kunjung membukakan pintu.
Perasaan Alea mulai gelisah, dia beralih memutar knop pintu, saat sadar pintu tak terkunci Alea agak kaget.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください