webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#CEO
#CONTRACTMARRIAGE
#DENDAM

Main Love

Dua insan manusia dengan latar belakang yang berbeda. Maya Salim adalah seorang yatim piyatu berumur 20 tahun yang tinggal bersama dengan adik laki-lakinya yang masih seorang pelajar dan bibi angkatnya. Menjalani kehidupan yang sulit karena kisah kelam di masa lalunya. Marven Cakra Rahardi, seorang pewaris utama dari grup Cakra perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, yang membuatnya menjadi salah satu pria muda terkaya di Indonesia, ia merasa kesal dengan kakeknya yang mendesaknya untuk menikah dengan wanita kaya pilihannya dan selalu menghina ibu kandungnya yang hanya seorang wanita miskin. Sebuah desakan dan penghinaan, menjadi sebuah amarah berujung sebuah pernikahan kontrak. Marven melamar Maya, seorang pelayan dihadapan semua tamu kakeknya hanya untuk membuat kakeknya merasa terhina. Sandiwara cinta terpaksa dijalankan, tapi perlahan menjadi terbiasa dan berubah menjadi sebuah harapan namun dendam Maya di masa lalu selalu menghantui. Cinta yang perlahan muncul bersama keraguan. Rasa tidak percaya dengan cinta yang datang begitu cepat. Sebuah rahasia besar dibalik kisah asmara berselimut dendam masa lalu. Akankah cinta dapat menang melawan keraguan dan rasa sakit hati? (mengandung konten dewasa, mohon bijak sana dalam membaca 18++) *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku 。◕‿◕。 Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. (*˘︶˘*).。*♡ Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · 都市
レビュー数が足りません
281 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#CEO
#CONTRACTMARRIAGE
#DENDAM

Vol. 2 (Sendok Yang Sama)

"Aaaaa..." Marve telah membuka mulutnya dengan lebar, ia sudah sangat siap untuk menerima suapan yang akan Maya berikan padanya.

"Jika aku menyuapimu maka bagaimana denganku? Aku juga lapar." Maya berkelit, ia tidak akan menyuapi Marve apapun yang terjadi.

"Kita bisa makan bersama.."

"Tidak bisa, aku tidak mungkin memegang dua sendok dalam satu piring."

"Siapa yang menyuruhmu memegang dua sendok sayang.."

Wah.. Marve mulai lagi, mengapa ia harus memanggilnya dengan sebutan sayang membuat hatinya tiba-tiba saja berdebar tidak karuan.

"Lantas aku harus makan menggunakan apa?" Debat Maya.

"Menggunakan sendok, tentunya sendok yang sama.."

"Tidak mau!" Tolak Maya tegas.

"Memangnya mengapa? Kita sudah pernah berpelukan, kita pernah berciuman bahkan kita pernah...."