webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · SF
レビュー数が足りません
375 Chs

57. time

Dia menatap jauh ke luar jendela. Lalu lalang orang yang databg menyita perhatiannya. Hingga satu fokus tertuju pada orang yang baru saja keluar dari dalam mobil. Seorang pria tua, rambutnya abu-abu menunjukkan usianya. Jas mahal memberi tahu siapapun yang memandang, bahwa dia bukan orang sembarangan.

"Pria itu ...." Ibad menunjuk ke depan bersama dengan kerutan di dahinya. "Aku mengingatnya," kata Ibad melirih.

Daeva ikut terpancing, menatap ke arah jari telunjuk Ibad mengarah.

"Dia ...." Ibad mengingat-ingat, takut kalau memorinya salah. "Dia yang menyuruh anak buahnya untuk membuangku," katanya.

Daeva menoleh. Menatap Ibad.

"Hm. Aku yakin, dia yang membuangku di ladang lavender!"

Daeva mengerutkan keningnya. Samar. Masih mencoba untuk memahami suasana yang berubah begitu saja, sedikit jadi kikuk sekarang.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください