Setelah pergi dari rumah tua itu dan melepaskan Theo, dia kini berjalan tanpa arah tujuan yang jelas. Tentu saja Daeva berjalan sesuai dengan arahan hatinya jadi dia tidak mungkin tersesat. Akan tetapi, untuk pria yang terus berusaha untuk mengajaknya berbicara setelah dia dilepaskan dari kubah kaca yang membatasi geraknya tadi.
"Kau marah padaku?" Dia terus aja berusaha untuk menghentikan langkah kakinya, berharap kalau wanita ini mau memulai pembicaraan dengan dirinya. "Bukankah seharusnya aku yang marah padamu. Kau yang mengurungku di dalam kubah dan kau baru saja membuatku menyaksikan adegan mengerikan jika kau benar-benar merobek tubuhnya. Mungkin itu adalah hal yang biasa untuk dirimu, tetapi itu bisa jadi menjadi trauma terbesar untukmu sebagai manusia biasa."
Delwyn terus berusaha untuk menyita fokus perhatiannya dan membuat wanita ini mau berbicara dengannya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください