webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · SF
レビュー数が足りません
375 Chs

256. Gon

Dia berdiri di tengah-tengah ruangan yang begitu luas. Hanya ada dirinya sendiri. Tidak seorang pun berada di sisinya sekarang. Dia sengaja menepi dari keramaian dan memilih untuk tetap pada pendiriannya. Dia tidak ingin berbicara pada siapapun sekarang ini. Fokus dengan tujuannya untuk merapalkan mantra dan memanggil sesuatu datang di hadapannya.

Wanita itu berdiri dengan tegap, jari jemarinya mulai digerakkan seiring dengan mulutnya komat-kamit yang merapalkan sebuah mantra. Pandangan matanya tertuju pada patung besar yang ada di depannya. Sebuah patung seorang wanita yang dililit oleh naga besar berwarna putih, ini adalah aula yang berada di lantai tiga, tepatnya berada di sudut bangunan dan tidak pernah dijamah oleh langkah kaki siapapun yang pernah mendatangi bangunan ini.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください