webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · SF
レビュー数が足りません
375 Chs

176. A Trust

"Kau baru saja mengatakan aku gila?" Rupanya wanita itu memberontak dengan apa yang dikatakan oleh Delwyn. Tentu saja dia tidak akan pernah bisa menerimanya begitu saja. "Kau tahu, selama beratus-ratus tahun aku hidup di dunia ini, baru kau anak manusia yang berani mengatakan bahwa diriku gila. Semua yang mengenal dan mengetahui siapa diriku, selalu saja merendahkan diri mereka dan bersikap sopan santun padaku."

Dia menganggukkan kepalanya. "Aku minta maaf dengan semua yang aku katakan tadi, lagian memangnya kita mau bagaimana? Sudah aku katakan sejak awal tidak membuat keributan, toh juga kita hanya tinggal dua hari tinggal di sini. Atau mungkin sehari saja. Hari terakhir kita akan kembali setelah siang datang, dan aku mengatakan padamu untuk tidak membuat keributan apapun." Dia juga tidak mau kalah dengan perdebatan kali ini, lagian tidak sepenuhnya salah sendirinya. Apa yang dia katakan tadi hanya untuk membela dan menutupi fakta yang ada.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください