webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · 若者
レビュー数が足りません
368 Chs

90. Sesak

Davira kini memalingkan wajahnya. Tak ingin menatap sang mama yang kini memberi sorot teduh penuh pengharapan agar Davira mau kembali berbaik hati dan melonggarkan waktunya untuk sang papa.

"Davira sudah menjenguknya waktu itu. Mama bilang itu pertama dan terakhir, jadi jangan mengingkari janji. Davira membencinya," protesnya sembari menggerutu. Aneh! Sebab sang mama hanya diam. Tak menanggapi dengan kalimat cerewet untuk kembali memaksanya seperti kala itu.

Tatapan Davira kini kembali tertarik. Ditatapnya sang mama yang kini melukiskan wajah sedih. Davira tak bisa menebak keadaannya sekarang ini. Entah marah sebab ia kembali menolak, atau sedang merasa sedih sebab sesuatu sedang terjadi di luar kendalinya.

"Mama marah?"

Diana tersenyum ringan. Menggelengkan kepalanya kemudian mengusap puncak kepala sang putri. Ia menghela napasnya ringan. Menghirup kembali napasnya dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください