"Davira," panggil remaja itu lirih. Menatap gadis yang berdiri menghadang jalannya. Ya, semua penyusun adegan sore ini adalah kekasihnya, Davira Faranisa. Adam tak perlu menjelaskan apapun lagi sekarang ini, sebab dalam kepercayaan yang diyakini oleh remaja itu, pastilah Davira sudah mendengar dan melihat semuanya tadi.
Gadis itu tersenyum. Merogoh masuk ke dalam kantong rok pendek yang dikenakan olehnya. Mengambil ponsel Adam yang dibawanya selepas pertemuannya dengan sang kekasih setengah jam yang lalu. Davira mengulurkan tangannya. Menyodorkan ponsel untuk kembali pada pemilik sahnya sekarang. Senyum tipis yang ditunjukan oleh sang kekasih kembali memudar. Seakan tak ingin menyambut kehadiran Adam dengan hati yang bahagia selepas janji ditepati oleh remaja jangkung itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください