Saling diam tanpa mau memulai percakapan terlebih dahulu dan membiarkan hening nyata terbentang di antara keduanya adalah suasana yang tercipta antara Davira juga Adam Liandra Kin. Desir sang bayulah yang menjadi melodi pengiring langkah keduanya menyusuri gang komplek perumahan elit tempat Adam Liandra Kin tinggal setelah aktivitas makan selesai dilaksanakan. Adam 'menjamu' Davira dengan sangat baik. Membelikan segala hal yang dikata 'suka' oleh gadis berparas ayu itu. Sedikit terkejut memang, sebab siapa sangka bahwa tubuh mungil sedikit semampai milik Davira Faranisa itu tak menjamin bahwa si gadis adalah tipe orang menjaga pola makannya dengan baik. Bisa dikatakan Davira memilih apa-apa saja yang masuk ke dalam perutnya hanya dengan kata suka. Tak mau mempertimbangkan banyak hal sebab baginya semua makan pasti ada baik juga buruknya.
"Lain kali aku bayar sendiri," tukas gadis itu menyela langkah pada akhirnya. Memuat Adam menoleh sejenak kemudian tersenyum ringan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください