Keduanya berjalan tegas membelah bayu yang berembus. Kafe sisi bangunan kampus memang tempat paling cocok untuk melepas penat dan mengisi perut yang lapar. Meskipun akhir pekan datang, namun siapa sangka kalau mahasiswa tingkat akhir begini tak akan pernah lagi merasakan libur yang menghibur. Ia akan segera melakukan skripsinya bulan depan. Mengurus ini itu untuk mempersiapkan gelar sarjana yang disandang olehnya nantinya menjadi hal yang membuatnya benar-benar sibuk sekarang ini.
"Lo beneran akan jadi orang kaya setelah ini?" Naila menyela di tengah keheningan yang ada. Kini menatap Raffa dengan penuh penghayatan. Remaja itu hanya mengangguk. Mengerang ringan sembari menjatuhkan pandangan untuk menatap aspal jalanan di bawahnya.
"Lo pasti gak akan punya waktu untuk ketemu gue lagi. Orang kaya gak akan bergaul sama orang—"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください