webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · 若者
レビュー数が足りません
368 Chs

26. Bagaimana Dengan Hatiku?

"Kalian bertiga terlihat begitu lucu kalau sedang bersama." Rena memulai percakapan. Selepas memesan dan membayar, mereka mengambil satu meja panjang dan kursi sebagai tempat duduk di pojok ruang kantin. Sisi paling sepi adalah tempat favoritnya kalau sedang makan bersama seseorang. Seperti Rena misalnya.

"Lucu apanya. Hati gue sedang gak baik dan mereka cuma tau cara berantem." Davira mendesah di bagian akhir kalimatnya. Melirik sejenak Rena yang baru saja terkekeh kecil nan singkat.

"Lo ada masalah lagi 'kan?" Rena menebak. Bukan tanpa alasan ia bertanya demikian, jikalau paras Davira sudah masam dan cara berbicaranya ketus sedikit dingin dengan suara malas dan tatapan tak fokus seperti itu maka bisa disimpulkan bahwa ia sedang berada di dalam sebuah bencana.

"Soal rumah."

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください