webnovel
#ROMANCE
#TEEN
#CINTA
#CINTASEGITIGA
#PERSELINGKUHAN

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · ティーン
レビュー数が足りません
368 Chs
#ROMANCE
#TEEN
#CINTA
#CINTASEGITIGA
#PERSELINGKUHAN

22. Jangan Katakan Apapun!

"Kenapa harus Adam?" Gadis itu mengulang kalimat. Tersenyum miring pada remaja setara usia dengannya itu.

"Karena dia pasti akan mendukung gue sekarang." Davira melepas genggamannya. Melepas kasar sabuk pengaman yang masih membelit tubuh ramping nan tinggi miliknya itu. Menekan gagang pintu mobil dan mendorong pintu yang ada sisinya itu dengan kasar. Turun dari mobil kemudian berjalan tegas menjauh. Mengabaikan sang sahabat yang terus memanggil namanya dengan nada tegas semakin meninggi seiring dengan banyaknya jarak yang diciptakan oleh Davira saat ini.

Arka menghela napasnya. Baiklah, mengejar dan menghentikan Davira tak akan berimbas baik saat ini. Jadi yang harus ia lakukan hanyalah mengawasi dan melihat dari jauh, kemana arah langkah sepasang kaki ramping itu pergi membawa emosi kalut dari seorang Davira Faranisa.

Tentu, ke rumah Adam Liandra Kin!

°°°°°°°°°° LudusPragmaVol2 °°°°°°°°°°