webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · 若者
レビュー数が足りません
368 Chs

19. Duka Dalam Luka

"Apa maksud kamu dengan jahat?" Davira mulai tertarik. Mendekatkan wajahnya sembari mencoba menelisik perubahan ekspresi gadis muda yang ada di depannya itu. Memastikan bahwa tak ada kebohongan yang hadir menyertai kalimat panjang miliknya tadi.

"Mereka membenci papa karena masa lalunya. Tentunya mereka juga tak menyukai kehadiran aku dan Anna. Mereka pasti akan mengirim kita ke panti asuhan kalau papa pergi ke luar negeri. Jika tidak, mereka akan membiarkan kita di rumah sendiri kalau papa keluar negeri." Alia menjelaskan. Memasamkan wajah untuk mengiringi pungkasan kalimat yang diucapkan olehnya.

Baiklah, Davira kini mulai mengerti situasi dan keadaan yang ada. Alasan Alia ada di sini alih-alih berdiam diri di rumah dan belajar untuk ujian akhir, sebab gadis itu terpaksa. Tak ada yang menjaga mamanya kalau sang papa pergi bekerja, juga tak ada yang merawat adik kalau ia ditinggal sendirian.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください