webnovel
#ROMANCE
#TEEN
#CINTA
#CINTASEGITIGA
#PERSELINGKUHAN

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · ティーン
レビュー数が足りません
368 Chs
#ROMANCE
#TEEN
#CINTA
#CINTASEGITIGA
#PERSELINGKUHAN

107. Masa Remaja Penuh Tanda Tanya

Arka menatap gadis yang kini masih kokoh menyandarkan tubuhnya ke dinding yang ada di belakangnya. Tangan kanannya sesekali meremas handuk kecil yang membungkus beberapa balok es kecil yang sedikit mencair sebab udara panas datang menyapa kalau tengah hari sudah tiba. Menempelkannya tepat di atas permukaan pipi kiri miliknya yang sedikit memerah selepas mendapat dua tamparan dari sang kakak.

Remaja itu kini mendesah ringan. Selepas memaksa Rena untuk masuk ke dalam UKS dan membuatnya menunggu beberapa saat sebab Arka ingin mengambil es balok untuk mengompres pipinya.

"Lo seriusan mau nungguin gue di sini?" Rena menyela. Melirik sekilas remaja jangkung yang sudah mengambil satu posisi nyaman dengan duduk di atas kursi dan menyandarkan tubuhnya ke belakang. Bertemu dengan dinginnya dinding UKS sebab pendingin ruangan sedang dinyalakan saat ini.