webnovel

Love Rules

Seorang gadis bernama Alesha menjadi korban bully karena wajahnya yang buruk, namun beraninya Ia mencintai salah satu senior tampan dan primadona dikampusnya. Alesha adalah mahasiswi fakultas hukum, Ia mengambil jurusan itu semata-mata ingin membalas dendam masa lalu keluarganya. Hanya karna masalah sepele dan karena keluarganya tidak mampu membayar pengacara. Ayahnya pun harus masuk kedalam jeruji besi dan diperlakukan secara tidak adil. Hingga suatu saat Ia mengalami kecelakaan hebat. Alih-alih karena kecelakaan itu membuat keadaannya makin buruk, malah justru sebaliknya. Sampai akhirnya dia mengalami cinta segitiga dengan 2 pria tampan. Akankah kisah cinta Alesha terbalas? Pria mana yang Alesha pilih sebagai pemenang hatinya? Dan bisakah Alesha membalas dendam masa lalu keluarganya ? Pantau selengkapnya hanya di "Love Rules".

Misyaa_ · 若者
レビュー数が足りません
11 Chs

Sial yang Menguntungkan

Tak terasa hari sudah pagi, udara segara menembus celah-celah jendela kamarnya Alesha. Ia yang baru terbangun itu kaget dan baru menyadari jika dirinya ketiduran dimeja belajar. Ia tidak merasakan apa-apa semalam mungkin karena tidurnya yang sangat nyenyak akibat kelelahan karena menangis semalaman. Perlahan Ia mengangkat kedua tangannya ke atas, merenggangkan otot-ototnya yang kaku, Ia membelokan tubuh dan kepalanya ke kanan dan kiri dengan perlahan.

Belum sampai nyawanya terkumpul, Ia terkejut melihat jam biru mungil bergambar doraemon yang diraihnya itu menunjukan pukul setengah tujuh. Ia sontak berlari menuju kamar mandi. Ia benar-benar tidak bisa mandi dengan tenang, Ia terus diburu-buru oleh rasa khawatir bagaimana jika Ia telat kekampus, belum lagi ia harus berjalan dulu ke ujung gang untuk sampai di jalan besar.

Selesai mandi Ia langsung membuka pintu lemari untuk mengambil pakaian yang akan dikenakan, sial dia belum menyetrika pakaiannya. Akhirnya Ia memutuskan memakai pakaian yang sudah disetrika walaupun pakaian lama dan jelek setidaknya rapi. Ia dengan lincah memakai pakaiannya satu persatu, tak lupa juga menguncir rambutnya. Kemudian Ia mengambil sepatu buluknya yang berwarna putih dan segera memakainya.

Brakkk... Ia menutup pintu kamarnya sampai terdengar suara keras, Ia tak sempat sarapan apalagi membawa bekal seperti biasanya. Kemudian Ia berlari keluar rumah sambil teriak kepada ibunya.

"Ibuuu.... Alesha berangkat ke kampus dulu Bu, Alesha kesiangan, buru-buru takut telat, Assalamualaikum," ucapnya sambil berlari meninggalkan rumah.

Kini Ia harus mengeluarkan segala kekuatannya untuk berlari menuju ujung gang, Ia terus berlari seakan tidak melihat apapun didepannya. Sesekali menengok jam kecil yang melekat ditangannya.

Tiba-tiba Ia merasa terkejut melihat didepannya ada pedagang sayur yang sedang mendorong gerobak. Ia mencoba menghentikan langkah kakinya namun sudah tidak bisa dikendalikan lagi, kemudian Ia dengan percaya diri menajamkan pandangan, lalu mengangkat kaki kanannya dan mendaratkannya ke kursi yang berada disamping jalan lalu Ia mengambil ancang-ancang dan winggggg..... Ia meloncat dan terbang di udara melewati pedangan sayur dan gerobaknya.

Bak seperti betwoman seketika pedagang sayur melongo sambil melihat ke arah atas. Anak-anak SD yang sedang berada disekitar itu juga ikut melongo melihat tingkah Alesha.

Brruugggg.... Ia mendarat tepat didepan gerobag pedagang sayur yang tadi dilewatinya. Setelah beberapa saat Ia terdiam merasa tidak percaya apa yang telah dilakukan dirinya. Kemudian semua orang disitu memberika tepuk tangan karena aksi gilanya. Anak-anak SD yang melihat itu tak henti-hentinya mengucapkan kalimat hebat sembari bertepuk tangan.

Alesha yang cupu itu sebenarnya juga kaget, kenapa dirinya bisa terbang bak betwoman. Tapi asudahlah dia harus buru-buru kekampus. Sebelum meninggalkan tempat itu Ia tersenyum tipis kepada orang-orang yang terkagum-kagum dengannya dan kembali berlari.

Sampai diujung gang Ia sama sekali tidak melihat angkot yang biasa ditumpanginya, atau mungkin sudah lewat sedari tadi. Namun Ia mencoba menunggunya siapa tau rezeki tiba-tiba lewat didepannya.

Beberapa menit kemudian, setelah lelah menanti angkot yang tak kunjung datang, Ia memutuskan untuk berlari dengan mengeluarkan sisa tenaganya. Bak seperti atlet Ia terus berlari dengan sangat kencang tanpa menghiraukan apapun.

Sampai diperempatan jalan Ia terjatuh. Lututnya mencium bibir aspal sampai berdarah. Orang-orang yang melihat pun langsung membantunya untuk berdiri. Ia benar-benar sudah tidak kuat untuk berlari, jangankan lari berdiri saja rasanya sudah tak mampu.

Ibu-ibu yang berada disitu menyarankan agar Alesha dibawa kerumah sakit, tapi Alesha menolaknya dan bersikeras akan pergi ke kampus.

"Neng, yuk kerumah sakit. Itu diobati lukanya takut infeksi," ucap salah satu ibu-ibu yang memakai baju kuning.

"Ngga perlu Bu, saya nggapapa kok, ini cuma lecet dikit aja," Jawab Alesha sambil meringis menahan sakit.

"Gimana caranya ke kampus kalau kaki kamu begini, mana ngga ada kendaraan yang lewat," ucap bapak-bapak yang ada disitu.

Alesha hanya terdiam dan meringis kesakitan karena lututnya yang tercium aspal itu. Tak lama kemudian berhenti sebuah mobil putih tepat didepan kerumunan itu, lalu keluar seorang pria mengenakan jaket hitam dan kacamata yang menyangkut diatas kepalanya, pria itu berwajah tampan, dan berkulit putih bersih, rambutnya yang berponi mirip oppa korea itu benar-benar meresahkan siapapun wanita yang melihatnya. Bak Jungkook bahkan tak kalah ganteng.

Ibu-ibu dan orang-orang yang ada disitu melongo melihat pria tampan itu.

"Kak Jiro," ucap Alesha lirih sambil memandangi wajah tampan itu.

Perlahan pria itu berjalan menuju dirinya dan menyodorkan tangan kanannya didepan wajah Alesha yang masih duduk diaspal. Alesha tanpa ragu meraih tangannya yang mencoba menolong dirinya untuk bangun. Ia pun terus memandangi pria itu dan mulai berdiri dengan berpegangan kuat pada tangan kak Jiro. Setelah bersusah-payah berdiri kini Ia berada tepat dihadapan kak Jiro, ia terus manatapi wajahnya yang tirus dan putih itu.

"MasyaAllah mimpi apa aku semalem," ucap Alesha dalam hati sambil terus memandangi wajah kak jiro.

Seketika lamunan Alesha buyar saat kak Jiro menuntun Alesha untuk ikut ke mobilnya. Alesha yang setengah tak sadar itupun hanya diam dan bengong sambil terus memandanginya. Sampai akhirnya kaki Alesha terasa sakit untuk digerakkan dan Ia pun sontak menjerit saat hendak akan jatuh.

Namun dengan sigap Jiro menangkap tubuh Alesha yang mungil itu bak di drama sinetron. Tangan kanan kak Jiro memegang kepala Alesha sedangkan tangan kirinya memegang pinggul gadis itu. Mereka berdua saling menatap satu sama lain, Alesha yang tidak menyangka akan berhadapan dengan pria tampan yang Ia kagumi itu terkejut, seketika jantungnya berdegup kencang.

Mereka berdua terus bertatap-tatapan, tanpa sadar banyak orang disekelilingnya yang terus melihat keduanya. Orang-orang yang berada disitu hanya terdiam dan saling bertukar pandang sembari tersenyum melihat aksi keduanya bak drakor.

"Saat mata bertemu mata maka akan tumbuh cinta," celetuk nenek-nenek yang persis disamping Alesha dan Jiro.

Seketika membangunkan keduanya dalam pelukan dan lamunan. Jiro pun melepaskan tangannya pada tubuh Alesha. Alesha merasa gugup dan malu. Ia langsung mengucapkan terimakasih kepada Jiro yang sudah menolongnya.

Alesha terus menampakan wajah sumringah. Senyum tipis terus keluar dari bibirnya saat mengingat kejadian tadi, seketika senyumnya terhenti saat mendengar perkataan orang disekelilingnya yang menyadarkan dirinya.

"Ganteng-ganteng kok mau si sama tompel," Celetuk ibu-ibu dengan wajah sinis.

Alesha pun tersadar, Ia merasa sangat malu karena Ia telah mengharap lebih pada pria tampan itu.

"sangat-sangat memalukan," ucapnya dalam hati.

Jiro yang sedari tadi diam langsung masuk ke mobil tanpa mengucap sepatah katapun. kemudian Jiro membuka kaca mobilnya.

"Masuk," ucap Jiro dengan nada pendek dan cuek.

Alesha yang tengah menahan malu itu pun segera masuk kedalam mobil Jiro sembari tersenyum dan membungkukkan badan kepada orang yang ada disekitar. Namun tidak ada satupun orang menghiraukan dirinya, justru mereka terus memberikan salam kepada Jiro sambil melambai-lambaikan tangan kepada Jiro.

Alesha hanya terdiam mengerutkan keningnya dan merasa kesal atas perlakuan orang-orang yang tidak menghargai dirinya.