•••
Chapter sebelumnya...
"aku tau dari amplop ini ssaem..." ucap taehyung mengeluarkan sebuah amplop coklat dari kantung hoodienya.
☘☘☘
Bang sihyuk langsung mengambil amplop itu dan langsung menyimpannya di laci meja Jungkook.
"Jujur ssaem!! Aku tidak ingin ada kebohongan, dan kekecewaan lagi! Dan juga kebencian ini..." ucap taehyung sedikit meninggikan suaranya, sambil mengusap air matanya yang sedari tadi mengalir bagaikan air terjun.
Bang sihyuk terkejut dengan bentakan taehyung dan ikut menitikan air mata, bang sihyuk langsung memeluk taehyung kedalam dekapannya.
"rahasiakan ini dari member yang lain... anggap ini hanya mimpi, tae... demi jungkook, nee??" bisik bang sihyuk, membuat taehyung menggeleng pelan dan menangis semakin deras.
Taehyung menangis sangat deras namun tidak bersuara sambil menggumamkan sesuatu.
20 menit kemudian...
"tae-ah, jangan menangis lagi... kookie akan sedih jika dia tau bahwa kau sudah mengetahui hal ini dan terus menangis karenanya..." ucap bang sihyuk mengusap surai kepala taehyung dengan lembut.
Taehyung yang mendengarnya langsung menghapus air matanya dengan kasar.
"hhh... sekarang sudah malam ssaem pulang dulu ya..." ujar bang sihyuk.
"nee..." jawab taehyung menunduk.
"jaga jungkook baik-baik ya, karena hanya kau yang tau tentang hal ini... arraseo??" ucap bang sihyuk.
Taehyung mengangguk.
"aku antar sampai depan ya, ssaem..."
Taehyung dan bang sihyuk sudah keluar dari kamar jungkook, dan sekarang taehyung mengantar bang sihyuk sampai pintu...
Sebelum itu Taehyung hanya melewati hyungdeul lainnya tanpa menatap mereka dan bangsihyuk langsung pamit untuk pulang kepada semua member.
Di depan pintu rumah...
"hati-hati di jalan ya, ssaem..." teriak taehyung ketika bang sihyuk mulai masuk ke dalam mobilnya.
"neee..." jawab bang sihyuk berteriak.
BBRRRUMM...
Taehyung terdiam di depan pintu, lalu selang beberapa detik taehyung langsung masuk kedalam rumah dengan perasaan sedih dan pikiran yang di penuhi oleh jungkook.
"tae-ah, apakah ssaem sudah kau antar kedepan??" tanya hoseok.
Taehyung melirik semua hyungdeulnya yang sedang duduk santai di depan tv.
"nee..." jawab taehyung yang langsung pergi, namun juga langsung di cegah jin untuk naik keatas.
"ada apa denganmu, saeng??" tanya jin dengan nada lembutnya, membuat taehyung berdecik tak suka.
"Tsk! Ada apa denganku?? Seharusnya hyung bertanya 'ada apa dengan jungkook?' bukan malah bertanya ada apa denganku... justru jungkook sedang membutuhkan kita semua hyungdeul..." ucap taehyung dengan tatapan sinisnya.
"sudahlah tae... kita bicarakan tentang jungkook nanti saja." Jawab jimin.
"apa anak sialan itu menyogokmu? Sampai-sampai kau berani berbicara seperti itu terhadap kami, eoh?!" sindir Yoongi pedas.
"Tsk! cukup, hyung! tidakkah kalian terlalu berlebihan membencinya?? kasihan dia baru berumur 16 tahun... dia masih sangat membutuhkan kasih sayang, apalagi dari kita hyung!!" bentak taehyung kepada semua member, sambil berjalan naik ke lantai 2.
semua member hanya terdiam dengan bentakan taehyung yang tiba-tiba.
"Ck, Hyung... Gara-gara anak sialan itu tae yang ku kenal berubah drastis, kita harus beri dia pelajaran yang setimpal Hyung..." Umpat Jimin berdecik kesal.
"Kau benar Jim, kita harus sedikit memberinya pelajaran yang setimpal karena sudah merubah pikiran Tae yang kita kenal..." Timpal jin.
Yoongi, Hoseok, dan namjoon hanya terdiam mendengar pembicaraan itu. Sebenarnya mereka bertiga tidak membenci Jungkook karena masalah sepele cuman mereka kecewa, dan malu. Begitu pula ego mereka yang tidak mau mengikuti fikiran.
Di dalam kamar Jungkook...
Taehyung sedari tadi hanya duduk diam di samping tempat tidur Jungkook sambil memegang tangan Jungkook dan menatap Jungkook yang sedang tertidur pulas.
"Kookie-ah, mianhae... Jebal mianhae." Lirih Taehyung sendiri.
Paginya...
Taehyung ketiduran di samping Jungkook, masih dengan keadaan memegang tangan jungkook.
Jungkook terbangun.
"Euugghh..." Suara lengkuhan Jungkook.
Jungkook merasa kepalanya sakit lagi.
Jungkook memegangi kepalanya dengan tangannya yang satunya.
Hingga Jungkook melihat tangan sebelah kirinya di genggam oleh Taehyung yang masih tidur.
"Taetae Hyung??" Monolog Jungkook yang awalnya kaget karena Taehyung tidur di samping jungkook dengan keadaan Taehyung duduk di kursi dan kepala yang di taruh di kasur sambil menggenggam tangan Jungkook.
Taehyung mendengar suara dan akhirnya terbangun.
"Hooaamm... Kau sudah bangun Kookie??" Tanya Taehyung yang awalnya menguap lebar sambil meregangkan tubuhnya (tentu saja genggaman itu di lepas begitu saja).
"N-nee... Hyung." Jawab Jungkook terbata-bata.
"Tak perlu Secanggung itu dengan Hyung, Kookie..." Ucap taehyung mengelus Surai hitam Jungkook.
"Wae Hyung??" Tanya Jungkook.
"Apa maksudmu Kookie??" Ucap taehyung balik bertanya karena tiba-tiba Jungkook berkata 'kenapa?'.
"Wae Hyung disini?? Dan kenapa kau tertidur disini?? Bukan kah, Hyung membenciku?? Dan juga ada apa dengan kookie tadi malam??" Jawab Jungkook sambil bertanya balik.
Beribu tusukan tak kasat mata mengenai hati Taehyung.
"Ohhh, tadi malam Sajangnim mengantarmu dan pada saat itu kau pingsan Kookie... Jebal Mianhae kookie... Mian, karena Hyung membencimu tanpa tau yang sebenarnya..." Ucap taehyung tertunduk sedih dan menatap ke bawah dengan raut wajah sendu.
"Apa maksudmu hyung??" Tanya Jungkook bingung.
"Jangan berbohong terhadap Hyung, Kookie!! Wae kau tidak memberitahu kami yang sebenarnya?!" Bentak Taehyung kesal.
"Hyung... Kookie benar-benar tidak mengerti maksud Hyung..." Ucap Jungkook dengan raut wajah sedih karena di bentak dan air mata yang sudah di ujung batas, sambil menggeleng pelan.
"Wae kau tidak memberitahu kepada kami bahwa saat acara pembukaan love yourself tahun lalu kau tidak enak badan dan pusing?! Eoh?!" Jawab Taehyung benar-benar kesal.
Jungkook membeku mendengar ucapan Taehyung.
"Ahaha... Jadi Taetae Hyung sudah tau, jebal jangan mengasihani ku... Tidak apa-apa Hyung membenciku, asalkan Hyung tidak mengasihani ku..." Ucap Jungkook tertawa garing seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan juga fake smile.
"Jebal maafkan Hyung... Jangan berkata seperti itu Kookie, Hyung sama sekali tidak mengasihanimu... Hyung sadar bahwa membencimu itu sebuah tindakan yang paling bodoh seumur hidup..." Jawab Taehyung langsung memeluk Jungkook kedalam dekapannya karena Jungkook sudah mulai berkaca-kaca.
"H-hyung jebal Jangan membenciku, hisk k-kookie takut..." Isak Jungkook yang tengah dalam pelukan Taehyung.
"Sssshhh... Uljima hyung disini, Hyung tidak akan membencimu jadi berjanjilah untuk bertahan, ne..." Jawab Taehyung sembari mengelus Surai hitam Jungkook dengan pelan.
Deg!
Jungkook yang awalnya udah tenang seketika terkejut dengan perkataan Taehyung.
"H-hyung, k...kau sudah tau??" Tanya Jungkook kaget dan terbata-bata.
Taehyung mengangguk cepat bahwa dia sudah tau kebenarannya.
"Dari siapa??" Tanya Jungkook pelan.
"Apa maksudmu 'dari siapa??" Jawab Taehyung balik bertanya.
"Dari siapa kau tau, Hyung??" Ucap Jungkook sedikit meninggikan nadanya, dan langsung melepas pelukan Taehyung dan menatap pekat Taehyung dengan tatapan serius.
"Tentu saja, Sajang-" belum sempat Taehyung melanjutkan kalimatnya, Taehyung langsung terdiam sejenak memikirkan sesuatu dan Taehyung akhirnya teringat tadi malam bang sihyuk bilang jangan kasih tau kepada Jungkook bahwa Taehyung sudah tau kebenarannya.
Dan naas Taehyung keceplosan.
Jungkook menatap lekat mata Taehyung dengan serius, Taehyung udah keringetan.
"Aduhhh... Pabbo, Taehyungie kau ini. bisa-bisanya keceplosan..." Batin Taehyung yang udah mulai keringet dingin.
"Tidak Kookie, sajangnim tidak memberitahukan hal itu kepada Hyung melainkan Hyung mengetahui hal itu sendiri..." ucap taehyung, memang Taehyung sama sekali tidak mengada-ngada karena Taehyung memang mengetahui hal itu dengan sendirinya karena amplop coklat itu.
"Jadi Hyung tau dari mana?!" Tanya Jungkook yang masih menatap lekat Taehyung.
"Kau ingat Kookie? Saat kami pulang kau tidak ada di dromkan?" Ucap taehyung.
"Nee..." Jawab Jungkook.
"Nahh... Biasanya kan jin Hyung mengatakan 'kami pulang...' dan biasanya kau menjawabnya, tapi tadi malam kau sama sekali tidak menjawab. Hyung jadi cemas dan pergi ke kamarmu... Saat Hyung ke kamarmu dan melihat-lihat barang-barangmu, Hyung menemukan amplop coklat yang bertulisan Rumah sakit Seoul dan juga nama Kookie tertera di amplop itu, karena Hyung penasaran jadi Hyung buka saja amplop itu... Tadi malam hati Hyung benar-benar merasa bersalah karena membencimu dan juga hyungdeul semua juga belum menanyakan keadaan mu saat malam pembukaan itukan?? Melainkan pada saat malam pembukaan berakhir kita langsung membencimu tanpa tau keadaanmu dan juga kebenarannya... Jadi maafkan Hyung mu ini, nee??" Ucap taehyung panjang lebar.
Di dalam hati kecil Jungkook yang paling dalam, Jungkook benar-benar senang sekaligus bahagia karena salah satu hyungnya ada yang mulai perduli dengannya.
Tapi, apakah kepercayaan itu akan bertahan lama??
TBC...