webnovel

prolog.

"kau sudah punya pacar sekarang yah? ".

Nafas nadin memunculkan asap berterbangan diudara.  Nadin menyerumput kembali kopi panasnya dengan mata terpejam menikmati aliran kopi hangat ditenggorokannya.

Sedangkan Elina? 

Ia menatap langit berharap cemas semoga yang ia pilih kali ini adalah benar. 

"iya". Elina mengangguk mantap. 

Duduk ditaman bersalju bukan pilihan tepat sepertinya, walaupun saljunya tidak lebat, tapi ini tetap saja dingin. 

Nadin sepertinya tersiksa menahan dingin, pipinya sudah memerah membuat Elina menatap kasihan pada sahabatnya yang sangat baik hati itu. Elina menyesal mengajaknya mengobrol ditaman begini. 

"siapa ? ".

"Diego, cowo yang kau liat dipoto denganku saat di rajaampat".

"ohh,  siganteng ya". Nadin mengangguk setuju. "baguslah kalau kau milih dia, aku harap itu pilihan terakhir". Nadin menyerumput kembali kopinya. 

"Dewa datang tadi malam". Nadin menyemburkan kopinya tiba-tiba membuatku kasihan. Bibirnya memerah panas. 

"sial, dia ke korea? buat apa bajingan itu kembali? ".

"aku tidak tau, aku tidak mengerti kenapa dia bisa tau aku dikorea". Elina menghembuskan nafas berat. 

"kau tidak bertemu dia?".

"tidak, saat ia datang didepan pintu apartemenku, aku bersembunyi melihatnya dari jauh". Elina mengingat kembali kejadian menyakitkan baginya. 

Kenapa laki-laki itu tidak puas menyakitinya?  Delapan tahun ia mencintai Dewa dan tak pernah sekalipun dewa menganggap perasaannya ada. Bahkan ia harus mengasingkan diri satu tahun dinegara orang.

"jadi apa rencanamu sekarang? ". Nadin tersenyum pahit. 

"aku gamau ketemu dia lagi".

"aku enggak mau nad". Elina menangis memeluk nadin erat. bagaimana ia bisa menghadapi dewa kembali? pria arogan yang menghancurkan hatinya.