"Jadi Alana lolos ke babak selanjutnya? Keren jug dia. Dari ratusan orang, dia bisa masuk ke 12 besar kaya gini. Gua yakin kalo dia itu sebenarnya orang yang pintar, tapi belum dapat kesempatan aja. Dan sekarang gua akan bantu lu sampai lu sukses," ucap Dewa di dalam hatinya.
"Kenapa ya kok aku ga yakin sama jawaban Inez tadi. Kaya ada yang lagi di tutup-tutupin sama dia. Tapi apa ya? Kenaap dia ga mau terbuka aja sama aku," pikir Bulan di dalam hatinya.
Namun Bulan juga tidak bisa memaksa Inez begitu saja. Akhirnya Bulan memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan membiarkan Inez sendiri di dalam kamarnya untuk menenangkan dirinya. Bulan kembali ke dalam kamarnya untuk melanjutkan kesibukkannya. Yaitu menulis.
*******
Tetapi kenyataannya tidak seperti apa yang di bayangkan. Bukannya menulis, Bulan justru malah memikirkan Mamahnya yang sudah mulai bekerja di tempat Ayahnya dulu. Hingga akhirnya Bulan tidak bisa menulis dengan tenang kali ini.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください