Dengan kekesalan semakin memuncak, Nosa melajukan kendaraannya membelah jalanan tengah malam yang mulai sepi. Tidak ada gunanya berdebat dengan Gladys. Yang ada hanya ancaman-ancaman keluar dari mulutnya. Entah apa yang selama ini terlihat di mata Nosa, sosok wanita yang semakin hari semakin menjengkelkan itu.
Sikapnya yang semakin hari semakin posesif benar-benar menyusahkan. Mungkin ini hukuman yang harus diterimanya karena telah mengabaikan Kaylila selama ini.
Suasana dinginnya malam semakin menusuk ketika pendingin udara kendaraan yang kendarai Nosa juga dalam posisi menyala. Namun, dingin yang menusuk tak senyeri rasa yang menghimpit dan menusuk-nusuk dadanya.
***
Jauh di bawah kaki gunung Semeru, seorang wanita muda yang memiliki wajah rupawan berbaring di atas pembaringan dengan posisi miring ke kanan. Matanya yang bulat dan besar menerawang jauh menerobos kelamnya malam dari balik jendela kamar yang sengaja ia biarkan tanpa tirai.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください