Beginning, " Midland Port".

79 tahun pasca perang besar antara bajak laut dan angkatan laut Kerajaan Parthavia. Meninggalkan cerita kelam dan misteri akan sejarah yang hilang.

    Dalam tangis dan duka para bajak laut melarikan diri selama hampir se abad akibat kekuatan yang makin lama semakin melemah.

    Hanya satu tempat bagi para bajak laut, yaitu Port Midland yang merupakan pertahanan dan harapan.

Dalam suka duka lahir lah seorang anak perempuan yang mana diramalkan oleh seseorang di mana saat kelahirannya maka seluruh kutukan yang Ada di tujuh lautan akan bermunculan.

    Dimalam bulan purnama terdengar tangisan bayi perempuan yang baru saja dilahir kan, akan tetapi nasib berkata lain. 37 Kapal perang Parthavia mengepung di seluruh pintu masuk Port Midland. Para bajak laut yang terkejut langsung menyalakan lonceng peringatan, tetapi semua sia-sia.

     Saat meriam kapal Kerajaan mulai menembaki kapal para bajak laut. Dalam sekejap ratusan kapal bajak laut menjadi onggok an kayu dengan mayat yang terapung.

    Di dalam kekacauan,bayi tersebut diselamatkan oleh seorang kapten bajak laut bernama James Norris.

Dalam keputus asaan sang kapten memasukkan bayi itu kedalam peti dan menghanyutkannya di sungai dengan menitipkan suatu peninggalan yang dikatakan sangat berharga dan sepucuk surat.

     Tak ada yang tahu kejadian di malam berdarah itu kecuali seorang bayi yang bahkan belum mengerti apapun dan menjadi incaran pemerintahan Kerajaan Dunia Parthavian.