webnovel

Eps.4 Vigilance

Mengirimkan surat ini kepada Lucy melalui kurir yang meminta biaya 3 perunggu. Lucas tidak terlalu masalah dengan harganya. Dia pertama melihat tabungannya yang selama ini dia kumpulkan sudah sampai ke 62 perak. Karena aslinya Lucas ini orang yang hemat bahkan dengan gajinya yang cukup untuk menyewa sebuah rumah namun Dia tetap memilih sebuah kos kosan.

Lucas keluar sebentar untuk berkeliling, di pagi hari yang sejuk ini, kabut tebal berangsur-angsur mereda. Lucas pertama pergi ke sebuah Agensi Penyewaan Rumah yang ada di kota Caslen.

Karena hari ini dia izin libur atas dasar penyewaan rumah, Lucas harus benar-benar menyewa. Lagipula hal yang paling dibencinya di kos kosan adalah kamar mandi yang terpisah. Itu benar benar sangat menyebalkan apabila menunggu orang lain mandi dan mengantri untuk mandi.

Dan kebetulan Agensi tersebut, tempatnya satu arah dengan perpustakaan umum. Jadi Lucas sekalian membawa buku untuk mengembalikannya. Lagipula dia sudah membaca hingga akhir tadi malam dan tidak ada yang perlu di pelajari lagi.

Lucas hanya merasa setelah dirinya bertransmigrasi sepertinya otaknya mengalami evolusi dalam memori, yang membuatnya mengingat seluruh pembelajaran di dalam buku dan juga sepertinya dia sudah bisa berbahasa kuno Helenik meskipun tidak fasih.

Tapi Lucas yakin dalam beberapa hari dia akan mempelajari semua bahasa kuno. Berjalan memasuki perpustakaan, Lucas memberikan buku yang kemarin dia pinjam.

"Aku mengembalikan sekarang! Berapa biaya yang harus ku bayar?" Meskipun Lucas sudah sering kemari, namun setiap buku memiliki jumlah pembayaran yang berbeda..

"hanya 2 perunggu saja pak, soalnya anda meminjam buku ini dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama" Resepsionis itu mengambil buku dan memberikannya cek pembayaran. Sedangkan Lucas mengeluarkan 2 perunggu dari kantung kecil di bajunya.

"Hahah terimakasih senang bekerja sama denganmu" Lucas tersenyum namun saat melihat ekspresi resepsionis di depannya mengarah ke pintu masuk dengan mata penuh nafsu. Lucas berbalik dan melihat siapa yang datang.

Di pintu masuk, seorang Wanita cantik berjalan menuju ke arah resepsionis, wanita itu cantik dan memiliki gunung yang besar dengan pinggul yang menawan. Banyak orang tidak bisa untuk tidak mengekspresikan wajahnya dengan baik.

Sedangkan Lucas yang di kehidupan sebelumnya sudah melihat banyak yang lebih cantik dan lebih bagus dari ini tidak tergoda sekalipun. Dia berbalik ke arah resepsionis dan menepuk pundaknya untuk menyadarkannya.

"Hei sadarlah" Ucap Lucas. Setelah Lucas menepuk pundaknya, resepsionis itu kembali sadar dan berkata "Maaf tuan, pandanganku terganggu!" Dia buru - buru mengambil buku Ancient Language dan menyimpannya di bawah laci.

"Hadeh, Buatkan aku cek perizinan untuk membawa buku berjudul Valeta karya Fernando Avicii. Aku akan mengambilnya nanti ketika aku kembali" Mendengar perintah Lucas, Resepsionis itu mengangguk dan berkata "Baiklah Mr.Lucas, anda selalu tidak bisa berhenti membaca hahah".

"Hmm lelucon yang bagus" Lucas berbalik dan pergi, nalurinya mengatakan wanita itu sangat berbahaya dan jangan coba untuk mendekatinya. Selain itu melihat penampilan wanita yang bisa mengunggah hawa nafsu itu. Lucas berpikir dia adalah sejenis Iblis yang menyamar. Namun dia segera membuang pikiran aneh itu.

Saat keduanya berjalan dan melewati satu sama lain, Wanita cantik itu berkata ke arahnya "Mr.Lucas apakah anda butuh penghangat?" Lucas terdiam, dia bergidik di tempat dan berkata "Tidak butuh" lalu pergi tanpa menoleh.

Lucas tidak mengetahui wanita itu siapa. Namun dari cara memanggilnya sepertinya dia mengetahui namanya dari ketenarannya di perpus yang berarti wanita ini sudah ada sejak lama atau baru di perpus ini.

Lucas berasumsi pilihan kedua, wanita itu baru di perpus dan dari ingatannya selama ini. Wanita tersebut baru muncul di perpus.

"Dilihat dari nada bicaranya sepertinya dia hanya bercanda dan tidak serius, dia hanya sekedar ingin menguji diriku" Batin Lucas dia berjalan pergi menuju Agensi Penyewaan Rumah.

Wanita Cantik di perpus itu tersenyum dan mengabaikan hal itu seperti tidak ada yang terjadi, dia berjalan menuju resepsionis dan berkata "Apakah disini ada Buku Ancient Language??"

~•~

"Selamat datang di Agensi Penyewaan Rumah! Ada yang bisa saya bantu?" Ucap wanita resepsionis yang sopan.

"Aku ingin menyewa sebuah rumah di blok 7? Apakah ada rumah yang di sewakan di area tersebut?" Tanya Lucas dengan santainya. Lagipula menyewa sebuah rumah bahkan yang paling rendah harganya yakni 30 - 50 Perunggu perbulan.

"Baik pak, dengan harga rentang berapa ya pak?" Ucap Resepsionis ini dengan profesional.

'Resepsionis ini cukup bagus, dengan begini aku tidak khawatir tentang harga yang berlebihan'

"30 Perunggu - 1 Perak? Apakah ada?" Setelah menyebutkan ini, resepsionis itu berkata "Mohon tunggu sebentar yah pak!" Setelah resepsionis melakukan beberapa percakapan dengan pegawai lainnya dia membawa sebuah buku berisikan informasi mengenai blok 7.

"Dari kriteria yang bapak sebutkan kami memiliki 3 rumah yang terkait. Silahkan di baca terlebih dahulu pak" Lucas mengambil buku itu dan melihat lihat.

Rumah Pertama memiliki 1 kamar dan dapur kecil lalu tanpa teras juga kamar mandi di luar.  Seharga 35 Perunggu

Rumah kedua memiliki Dapur, 2 Kamar dan sebuah teras kecil dan kamar mandi kecil dalam seharga 50 Perunggu.

Rumah ketiga memiliki Dapur, 2 Kamar, Kamar Mandi dalam, Teras Kecil seharga 1 perak.

Tanpa berbasa basi, Lucas langsung memilih yang ketiga. Dikarenakan kamar mandi dalamnya memiliki bathub untuk berendam dan juga kamarnya terhitung lebih besar dibandingkan dengan rumah kedua.

Lucas bermaksud untuk menggunakan kamar satunya sebagai ruang belajar dirinya.

"Saya memilih rumah ketiga ini!" Ucap Lucas lalu resepsionis itu membalas dengan senyuman "Baiklah pak, biaya perbulan 1 perak dan sewa minimal 6 bulan".

Lucas memberikannya 6 perak tanpa ragu. Dengan gajinya yang perbulan menyentuh 8 perak. Mengeluarkan 1 perak  untuk rumah tidak akan memberatkan dirinya.

Dan proses tanda tangan serta pemberian sertifikat menyewa sebuah rumah, Lucas mengambil kunci yang di berikan dan pergi dari tempat itu setelah berterimakasih.

"Hahah dengan sisa uang sebanyak ini aku tidak khawatir dengan hidup" Batin Lucas tertawa dalam hatinya. Meskipun gaji miliknya itu lumayan dan termasuk pendapatan keluarga menengah, namun Lucas sebagai transmigran tidak mungkin untuk tidak memiliki uang lebih banyak nantinya.

Singgah ke perpustakaan, Lucas mengambil buku yang dia pinjam untuk menelitinya di rumah barunya. Saat proses tanda tangan berlangsung, resepsionis itu berkata dengan suara yang pelan.

"ngomong-ngomong setelah anda pergi wanita cantik itu meminjam buku yang anda pakai sebelumnya, The Ancient Language" Mendengar ini awalnya Lucas tidak merasa ada yang salah hingga dia tersadar.

Dia mengambil 3 koin perunggu di saku baju dan berkata "Jangan beritahu jika aku meminjamkan buku Valeta kepadanya, Apapun yang terjadi oke?" Lucas menatapnya dengan tatapan serius tanpa candaan. Resepsionis itu mengangguk pelan dan berkata "Baik pak, Demi Ibu Bumi saya berjanji untuk tidak mengungkapnya" dengan pelan.

Lucas berbalik dan menuju ke rumah sewanya, Dia meminjam buku selama 3 hari untuk proses penelitian yang berlanjut. Sebagai jaga-jaga, buku ini akan dia bawa bahkan jika dia bekerja.

Karena wanita tadi mencari buku Ancient Language entah itu kebetulan atau tidak, Lucas harus berhati-hati.

' Kewaspadaan adalah dasar makhluk hidup ' batinnya sembari membuka kunci rumah. Dan melihat pemandangan yang sangat menyenangkan mata dibandingkan ketika ngekos.