webnovel

Little Slice Of Hell

2000 tahun yang lalu manusia membuat dua sateli baru untuk menunjang kehidupan manusia, yang pertama adalah Agraria mereka membuatnya semirip mungkin dengan bumi karena di sanalah tempat mereka bercocok tanam dan memproduksi bahan pangan yang kedua adalah Zeus di sanalah tempat ilmu pengetahuan dan pertahanan tertinggi mereka memproduksi senjata dan alat penunjang kehidupan di sana sedangkan bulan dijadikan para konglomerat tempat tinggal, mereka membuatnya menjadi tempat yang nyaman untuk di tinggali sedangkan Bumi sendiri saat ini dalam masa pengembangan walaupun masa kritis Bumi sudah berlalu tetap saja Bumi bukan tempat yang nyaman untuk di tinggali meski begitu manusia yang kurang beruntung masih menyebutnya sebagai rumah di sana menjadi tempat tinggal manusia yang terbuang, di sana adalah sarang berbagai virus dan mutasi genetik terjadi, sudah menjadi hal lumrah melihat manusia mempunyai lebih dari sepasang lengan dan mata beberapa di antara mereka bahkan ada yang lebih parah lagi kesenjangan sosial antara manusia Bulan dan Bumi masih terjadi sampai sekarang, manusia bulan menyebut diri mereka manusia langit sedangkan manusia Bumi disebut manusia bawah

Widji_Admaja · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
1 Chs

Armi Z-7 099

"semuanya sebentar lagi kita sampai di planet 007 pakailah sabuk pengaman mungkin, sedikit guncangan akan terjadi..!" aku mendengar suara lantang dari pintu masuk, dia adalah kapten pesawat ini dia bernama Shika wanita yang begitu tangguh dia mengalami mutasi berjenis hewan, meskipun begitu gadis ini sangat cantik telinga rubah mencuat di atas kepalanya dan dia juga memiliki ekor rubah yang sangat lembut, aku menatapnya dan mulai memasang sabuk pengaman dan dia pun mendekatiku

"prof mengapa kau duduk di sini...? bukankah sudah di sediakan area khusus untuk para peneliti..?" tanyanya

"emh aku hanya ingin secepatnya melihat planet 007, tidak ada alasan lain.."

"heh kau ini gadis yang aneh Sarah sikap mu tidak berubah sejak dulu.."

"aku hanya penasaran dan ingin segera meneliti mahluk hidup di sana..!" ku lemparkan senyum kearahnya sembari menelengkan kepalaku semoga ini cukup imut agar dia berhenti mengoceh hihihi

"berhentilah bersikap seperti itu Sarah..!" tegasnya, aku rasa cara ini gagal " dengar Sarah tempat itu adalah tempat yang sangat berbahaya seratus tahun lalu para Armi elit datang kemari untuk menjelajah dan meneliti tetapi mereka semua musnah tanpa jejak.." tegasnya aku rasa dia sangat serius kali ini, hemp.. aku rasa Shika juga belum berubah sama sekali semenjak kita bertemu dulu dia tidak pernah menganggap enteng suatu pekerjaan karena semua terdapat resiko, yah pemikirannya memang benar akupun setuju tentang itu, aku dan Shika bertemu 10 tahun lalu saat aku masih seorang peneliti pemula dia pun sama seorang Armi pemula, kami menjadi dekat setelah itu sampai sekarang

"tenanglah mbak Shika lihatlah, aku di kelilingi pria kuat disini jadi jangan kawatir..!" ku coba menenangkannya

"heh siapa yang kau maksud kuat..? mereka..!" Shika melihat kearah pria - pria itu dengan tatapan tajam, " yang aku lihat hanyalah seonggok daging yang pengecut di sini..!" teriaknya lantang. woi bukanya kamu berlebihan hah

"maaf kapten kami bukanlah pengecut, kami sudah bersumpah setia tentang itu..!" kata seorang Armi berbadan besar berkepala botak berlengan empat

"benar kapten ..!" tambah lagi seseorang dan di ikuti semua orang di sana, astaga ini menjadi semakin kacau ku harap tidak ada perkelahian

" hohoho jadi kalian menyalahkan perkataan ku..!" semuanya berteriak "tentu saja " serentak "kalau begitu buktikan prajurit...! haagh..!" erang Shika di ikuti crewnya, apa yang aku khawatirkan, Shika memang seorang pemimpin yang luar biasa ketika semua masih diselimuti rasa bangga dan percaya diri tiba-tiba alarem mulai berbunyi di sertai guncangan yang hebat tubuh ku berguncang tak karuan semua Armi-pun sama, aku reflek memeluk tubuh Shika kurasakan otot di mana mana hanya ekornya yang terasa lembut kurasa, beberapa saat guncangan berhenti diikuti suara alarem yang perlahan menghilang, ku buka mata ku dan menatap satu per satu para Armi mereka semua dalam keadaan tegang dan beberapa diantara mereka menahan rasa mual, walaupun mereka sudah sering mendapatkan pengalaman seperti ini namun, guncangan yang dahsyat seperti ini baru mereka alami

" ok mari kita menjelajahhhhh...!" teriak Shika menghamburkan suasana sontak kulepaskan pelukan ku, dia masih berdiri tegak di tengah guncangan seperti ini, wajahnya- pun dipenuhi rasa percaya diri aku yakin dia sudah bertambah kuat selama sepuluh tahun ini, semua awak pun mengikuti teriakannya dan melangkah keluar dibelakang Shika, aku juga bergegas keluar.

Pandangan ku berubah drastis sesaat pintu pesawat terbuka pepohonan berwarna merah kecoklatan dihiasi daun berwarna kuning menyambut ku dan semakin indah dengan cahaya matahari yang sedikit lebih redup dibandingkan Bumi

"indahnya...." aku melongo melihat pandangan ini, terlihat beberapa binatang melihat kearah kami dia mirip seperti tupai namun berwarna kekuningan dengan dua ekor lebat yang bercabang

"Mondan sebar dronnya di sekitar sini ...!" Shika memerintahkan crewnya yang berwajah mirip seperti kadal

"baik kapten ..."sahutnya lantang

"yang lainnya ikuti aku kita akan menjelajah.."

"baik kapten..." semua Armi keluar dari kapal dengan hati-hati dan waspada aku belum di izinkan untuk keluar sebelum di berikan kode aman dari Shika, sesaat kemudian Shika menjawab panggilan dari Mondan di headsetnya, apakah aman ...? tanyaku dalam hati kutatap terus wajah Shika sembari menunggu kode, Shika-pun balik menatap ku dan mengangguk, YESS kataku dalam hati dan langsung berlari keluar dengan cepat rasa semangat ku serasa meluap luap, setelahnya kami menjelajah dengan leluasa dengan panduan Mondan beberapa kali Shika dan Armi yang lain menghadapi pertarungan dengan makhluk buas di area ini tetapi itu bukan masalah, Shika dan crewnya dapat mengatasi mereka dengan mudah aku pun mendapatkan banyak sekali bahan obat dan penelitian seharian penuh kami berada di luar tetapi rasanya sedikit aneh, Matahari di sini serasa masih sama seperti saat kami pertama datang tidak ada tanda malam akan menjelang Shika yang menyadari itu terlihat menatap alat komunikasinya yang tersambung di lengannya, kulihat matanya terbelalak dan segera memerintahkan untuk kembali, apakah ada yang aneh ...? tanyaku dalam hati

sesampainya di pesawat dia mendekati ku yang sedang mengecek tumbuhan-tumbuhan yang ku dapat

"Sarah...apa kau merasakan hal yang aneh..?" tanya Shika

"emh maksud mu tentang siang hari di sini yang begitu lama ...?"

"ya itu salah satunya. apakah kau merasa lelah..?"

"ehhh mbak Shika kamu perhatian banget ..!" langsung ku cubit pipinya yang mungil itu, aku tidak heran si dia memang seseorang yang perhatian sekalipun itu hal yang sepele

"bukan begitu maksud ku, sudah jawab saja.." heh kok dia serius banget

"tidak, sama sekali tidak ...!kenapa..?"

"itu yang aku takutkan, aku adalah seorang manusia mutan sudah wajar bila aku memiliki stamina yang lebih di bandingkan dengan mu tetapi kau,...?" aku baru sadar akan apa yang dikatakan oleh Shika

"aku baru sadar saat aku melihat jam ..." kata Shika aku sontak langsung keluar pesawat membawa sebuah vakum dan mengambil Sempel udara di planet ini dan langsung menuju lap untuk menelitinya,

"oi oi apa yang kamu lakukan ..?"

"hust diem jangan buat rasa penasaran ku menjadi bubar, lanjutkan ceritamu setelah aku selesai meneliti udara di sini ok...!" perintah ku sembari maletak kan telunjuk tepat di bibir ku

"ok.." tatapan Shika menjadi datar

beberapa menit berlalu dan aku mendapatkan sesuatu hal yang janggal itu "bingoo.."

"udah selesai...?" kata Shika, aku mendekat sembari berkata

"udah, jadi apa yang mau kamu ceritakan

tadi..?"

"hemp, Sarah kita mulai menjelajah pukul 15:00 dan saat aku melihat jam waktu itu pukul 19:09"

"heah bukanya wajar kita berjalan hanya empat jam iyakan, mungkin aku terlalu bersemangat hingga tidak merasa lelah..!"

"kita berangkat tanggal 12 Januari dan saat aku melihat jam, itu tanggal 13Januari "

"astaga artinya kita berjalan selama 28jam " aku melongo tak ku-sangka efeknya sebesar itu "aku barusan meneliti udara di sekitar sini, aku menemukan senyawa yang aneh...mungkinkah...?"

"benar Sarah aku rasa juga begitu udara di sini memiliki efek yang mengerikan kita berjalan lebih dari 30km tanpa lelah selama dua hari penuh ..."

"semua ini tidak di jelaskan oleh profesor Will tidak mungkin kalau dia tidak menyadarinya, dia memang mengatakan bahwa dia berada di planet ini selama dua hari tapi..,"

"kita harus lebih teliti Sarah planet ini lebih dari kata aneh ..."

"tentu..." aku mengangguk pertanda setuju

"kita harus segera mungkin menemukan bunga itu, aku merasakan firasat buruk di planet ini"

disaat kami sedang berbincang Mondan mendatangi kami sambil berlari dan berteriak

"Kapten...Kapten..Kapten.. !" teriak Mondan

"kenapa, ada apa Mondan..?, tenanglah..!" Shika terlihat bingung sembari mengatakan itu, aku juga penasaran mengapa dia sampai sepanik itu, apakah ada monster...

"Kapten ada..ad.a.ada..."

"katakan yang jelas Mondan ..!" sentak Shika

"ada panggilan masuk..."

"siapa..? Mayor atau Jendral..?"

"bukan kapten panggilan ini berasal dari planet ini..."

"apa maksudmu...? tidak ada manusia selain kita di planet ini.."

"aku juga berfikir begitu tapi..."

"baiklah coba aku periksa...!"

"apakah itu Alien Kapten...?"

"mana kutahu..!"

aku hanya plonga - plongo mendengar mereka dan langsung mengikuti mereka yang berjalan sedikit terburu-buru ke ruang kokpit, apakah benar itu adalah Alien kalau itu benar apakah mereka akan melakukan penyerangan atau menjadi kawan, aku sampai merinding bila memikirkannya semoga saja tidak akan terjadi hal-hal yang membahayakan, sesampainya di sana Shika langsung menyambar alat komunikasi dan langsung bertanya

"siapa kau...?" hehhh tanpa ba-bi-bu dia langsung bertanya hal seperti itu dengan nada tegas, kalau orang yang menjadi lawan bicaranya bersifat tempramen aku yakin akan terjadi perkelahian

"pergi..pergi dari tempat itu sekarang..!" teriak seseorang saking kerasnya hingga suara itu terdengar sampai keluar pesawat

"aku bertanya siapa kau....?"

"bukan saatnya membahas hal seperti itu, sehari lagi malam akan tiba koordinat kalian adalah jalur berburu mereka...!"

jalur berburu, mereka, apa yang orang ini maksud..?

"koordinat....!" setelah mengatakan itu Shika menatap Mondan dengan wajah ganas bak akan menerkamnya

"ma.ma..maaf Kapten aku kira ii..itu adalah Rais jajjajadi aku memberi koordinat kita..." terang Mondan sembari memberikan wajah ketakutan, Shika mendengus dan menyambar alat komunikasi kembali

"aku tanyakan sekali lagi padamu siapa kau...?" Shika begitu bersikukuh "jika tidak akan aku tutup panggilan ini...!" ancam Shika

" tunggu, baiklah, Aku Armi seperti kalian ...,nama ku Manggar, Manggar Tiran.."

"kode...?" tanya Shika serius

"kode. ha....apakah kalian benar-benar tidak percaya...!"

"jawab saja atau aku tutup..!"

"baik baik. Z-7 009 itu kode ku..." Shika nampak memberi isyarat kepada Mondan, Mondan yang paham akan isyarat itu langsung menyambar keyboard dan mencari kode itu dalam list Armi

"kenapa kalian begitu lama ...? " apa maksud orang ini lama, apa sebenarnya yang dia katakan..? Shika yang mendengar itu juga terlihat terlihat kaget, dengan wajah yang pucat Shika mematikan sambungannya sampai sinilah akhir percakapan dengan orang asing itu