webnovel
#VILLAIN
#SCARY

LINDAP

Lindap mengisahkan tentang Alra, putri dari pasangan suami - istri bernama Dian, dan Aisyah. Kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah dari kota besar menuju kota kecil di pulau Jawa. Awalnya kehidupan Alra berjalan dengan baik-baik saja, hidup dengan sederhana karena pekerjaan ayahnya yang selalu berganti tempat. Akan tetapi, ketika Alra mulai duduk di bangku SMP, perselingkuhan ayahnya dengan Susi mulai terjadi, dan Alra ketahui tanpa sengaja. Hal itu membuat sekolahnya menjadi tidak terarah, Aisyah juga menjadi berbeda, dan lebih memilih untuk mendatangi berbagai dukun agar suaminya kembali pulang. Tak hanya permasalahan keluarga yang dia terima, dampak dari permainan dukun yang dilakukan Aisyah pun dia terima dengan gangguan yang hantu-hantu itu berikan. Alra semakin tidak tenang dengan kehidupannya di rumah, dia lebih suka di sekolah untuk bertemu dengan teman-temannya, tapi rupanya di sekolah pun masih ada konflik yang menurutnya lumayan rumit. Berbagai macam masalah datang secara bersamaan, tapi suasana yang memanas berubah manis ketika dia duduk di bangku kelas 9 semester akhir. Bertemu dengan cowok bernama Hazel merubah dunianya yang terasa hambar, banyak yang berubah menjadi manis, dan lebih berwarna. Alra juga bertemu dengan orang-orang yang sama rasa dengannya, terutama dengan masalah keluarga yang sama. Mereka berbagi cerita, dan memberikan uluran tangan agar gadis itu semakin kuat.

meybulansafitrii · ティーン
レビュー数が足りません
156 Chs
#VILLAIN
#SCARY

SERATUS EMPAT PULUH SATU

"Kamu mau langsung pulang?" tanya Alra sambil berjalan menuruni anak tangga, dia berdiri di tangga terakhir sambil bersandar pada tembok. Memperhatikan Hazel yang sekarang sibuk memasukan semua pakaian kotor ke dalam ransel beserta alat mandinya, "Kenapa gak nanti aja pulangnya?"

"Gak bisa, orang tuaku udah tau kalau aku pulang. Kita juga tetanggaan, gak mungkin mereka ngasih ijin buat aku tinggal di sini lebih lama," sahut Hazel sebelum menoleh ke arah Alra, "Meskipun aku pulang, aku kan tetep bisa main sama kamu."

"Iya juga sih, emang udah kaya gitu dari dulu."

Hazel terkekeh kecil, resleting ranselnya segera dia tutup sebelum akhirnya beranjak sambil menggendong ranselnya, "Aku pamit, mau pamit juga ke mamamu. Jamuan dari tadi malem sampai pagi ini bikin aku bahagia."

"Halah! Bahagia apanya?"