webnovel

Lighting Master in DxD

Kuberi kalian peringatan, ini adalah novel cringe yang dibuat oleh remaja chuuni tertentu. Jika kalian ingin tetap lanjut membaca, maka saya tidak akan menghentikannya.

Zenftiy · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
56 Chs

1-10

//Bab 1 : Reinkarnasi yang klise

Halo, namaku Alex. Aku dulunya adalah anak dari keluarga terkaya di dunia, tapi karena aku adalah seorang otaku pemalas. Aku diasingkan oleh keluargaku karena aku di anggap sebagai sampah dan aib keluarga. Tapi aku tidak peduli dengan semua omong kosong itu. Yang terpenting adalah aku hidup bahagia.

Walaupun aku seorang otaku, aku tidak memiliki tubuh gemuk atau kurus seperti otaku umumnya, tapi tubuhku ramping dan berotot serta wajah yang sedikit tampan, karena aku sering berolahraga dan makan teratur. Selain itu aku juga tidak ingin mati sebelum aku membaca semua seri Anime dan Novel Favoritku.

Tapi sayangnya Tuhan tidak mendengar keinginanku.

Karena saat aku dalam perjalanan pulang kerumah setelah membeli Novel, aku melihat seorang anak kecil berlari ke tengah jalan raya untuk mengambil bola dan pada saat itu aku melihat sebuah Truk melaju cepat kearah anak itu.

Entah kenapa, aku yang pemalas ini dengan cepat berlari menuju anak itu dan mendorongnya keluar jalanan.

Setelah mendorong anak itu, aku ingin berdiri dan berlari, tapi aku terpeleset oleh bola yang di bawa anak itu sehingga aku terjatuh dan akhirnya Truk-Sama menabrakku hingga terpental beberapa meter jauhnya.

'Bola sialan...'

Aku merasa kepalaku pusing. Aku melihat tanganku masih bisa bergerak, aku mengangkatnya dan melihat tanganku berlumuran darah.

"Hahh...."

Aku menghela nafas dan bertanya tanya, apakah ini sebuah lelucon yang dibuat oleh tuhan. Aku membaringkan tanganku di dadaku dan perlahan aku menutup mata.

***

'Hmmm?' Aku merasa aneh, kenapa aku masih memiliki kesadaran setelah aku mati.

Aku mencoba membuka mataku perlahan dan yang aku lihat hanyalah kegelapan murni sejauh mataku memandang.

"Apa ini?" Aku bertanya tanya dimana aku sekarang. Aku melihat sekeliling dan aku merasa tidak ada yang bisa kulakukan disini.

"Yawnnn..." Aku menguap dan ingin berbaring untuk tidur tapi tiba tiba di depanku ada sebuah cahaya yang sangat terang. Aku menggunakan lenganku untuk menutupi cahaya yang terkena mataku.

Setelah beberapa detik cahaya menghilang. Aku membuka mataku dan aku melihat seorang kakek tua berambut putih sebahu, memiliki kumis dan jenggot yang panjang, dia memakai pakaian putih.

Ketika melihat kakek itu, aku ingin bertanya tentang tempat ini, tapi tiba tiba Kakek itu menundukan kepalanya dan berkata, "Aku minta maaf."

"Eh?"

***

Setelah keadaan canggung tersebut, aku sekarang duduk di sofa dan didepanku ada Kakek yang mengaku sebagai 'Dewa pencipta'

"Jadi, kenapa anda menudukan kepala anda kepada saya?" Aku bertanya dengan heran.

Dewa itu menggaruk bagian belakang kepalanya dengan malu malu, "Yahh.. Itu karena alasan kau mati adalah anakku." Dia berkata, "Kemarin Anakku turun kebumi tanpa seizinku yang membuat kekuatanya tersegel. Setelah itu Anakku hampir tertabrak truk, dan pada saat itu kamu menyelamatkannya yang membuat kau mati lebih cepat dari tanggal yang ditentukan."

"Hahhh..." Aku menghela nafas lagi setelah mendengar alasan kakek tua ini. "Jadi, apa yang terjadi padaku selanjutnya? Apakah aku akan masuk ke surga atau ke neraka? Atau mungkin Reinkarnasi?" Aku bertanya penasaran.

Kakek tua itu menganggukan kepalanya dan berkata, "Ya, aku akan memberimu Reinkarnasi ke dunia manapun yang kau mau, dengan ingatan yang utuh, dan aku akan memberimu tiga permintaan untukmu sebagai permintaan maafku."

Mendengar katanya aku mengangguk dan berpikir selama beberapa menit, "Kalau begitu aku ingin bereinkarnasi di dunia HighSchool DxD saudara angkat Issei Hyoudou." Aku berkata. "Untuk permintaanku adalah sebuah System yang berisi Toko, Quest, Inventaris, Dll."

Kakek tua itu menganggukan kepalanya.

"Untuk permintaan keduaku, aku ingin sebuah Dungeon yang bisa aku buka kapanpun aku mau dengan lantai tak terbatas." Aku melanjutkan.

"Kalau begitu permintaan ketigamu?" Kata Kakek tua itu.

"Untuk permintaan ketigaku bisakah aku menyimpanya untuk nanti?" Aku bertanya.

Mendengar kataku, Kakek tua itu berpikir sebentar dan berkata, "Hmmm.... Ya, kau bisa menggunakan permintaan ketigamu nanti dengan Sistem kapanpun kamu mau." Dia berkata. "Kalau begitu, sampai jumpa. Anak muda..." Kata Kakek tua itu sambil melambaikan tanganya kearahku.

Aku tersenyum, "Terima kasih, Kakek tua.." Kataku sebelum tubuhku menghilang menjadi partikel cahaya.

***

(Time Skip 5 Tahun.)

Di sebuah Dungeon ada seorang Anak laki laki berumur lima tahun duduk bersandar sambil terengah-engah. Anak itu memiliki penampilan berambut hitam lurus, matanya berwarna merah anggur, dan wajahnya yang sangat imut hingga bisa membuat shotacon manapun ingin menculiknya.

Ya bocah itu adalah aku! Alex Hyoudou, saat ini aku sedang beristirahat setelah menjelajah dungeon lvl 1. Setelah aku bereingkarnasi aku diadopsi oleh keluarga Hyoudou sebagai kakak Issei Hyoudou.

Saat berumur 3 tahun, aku sudah mulai memasuki ruang bawah tanah dan memulai latihan bertarung dengan monster saat malam hari ketika keluargaku tidur. Awalnya sangat susah saat pertama kali aku bertarung, karena aku tidak memiliki pengalaman bertarung di kehidupan masa laluku, tapi lama kelamaan aku sudah terbiasa dan bisa dengan mudah bertarung melawan monster kelas rendah.

Setelah istirahat aku berdiri dan langsung meminta Sistemku untuk membersihkan diriku yang berlumuran darah saat bertarung.

Aku kembali dari Dungeon dan kembali ke kamarku bersiap untuk tidur.

"STATUS"

[STATUS

Nama: Alex Hyoudou

Umur: 5

Ras: Manusia

Kekuatan: 12

Pertahanan:7

Kecepatan:10

Poin : 10675

Skill :

[Dungeon Master lvl MAX]

Mampu membuat ruang bawah tanah pribadi.]

Setelah melihat statusku, aku tersenyum kecil dan tertidur....

(//Bab 2 : Sekolah)

Keesokan harinya aku bangun di pagi hari. Aku bangkit dari kasurku dan menuju ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi aku kemudian bersiap siap memakai seragam karena hari ini adalah hari pertama memasuki sekolah.

Sejujurnya aku sangat malas bersekolah lagi karena aku dulunya tidak mempunyai teman karena dulu saat sekolah aku selalu tidur dan bermalas malasan.

Setelah mengenakan seragamku, aku pergi turun ke lantai bawah dan pergi ke dapur untuk sarapan. Ketika aku memasuki dapur aku melihat seorang wanita berambut coklat bernama Miki Hyoudou atau yang aku panggil Ibu sekarang. "Selamat pagi sayang. Apakah kamu tidur dengan nyenyak tadi malam?" Ibuku bertanya.

"Selamat pagi juga ibu. Ya, tadi malam aku tidur dengan nyenyak kok." Kataku sambil berjalan menuju ke meja makan dan duduk dikursi. "Ngomong-ngomong yang lain dimana? Apakah mereka belum bangun?" Aku bertanya sambil melihat sekeliling.

"Ah! Aku lupa bahwa mereka masih tidur." Kata Ibuku sambil menepuk dahinya. Dia kemudian menoleh kearahku dan berkata, "Alex-kun bisakah kamu membangunkan Issei dan aku akan membangunkan Ayahmu."

"Baik baik..." Aku menjawab dengan malas. Aku kemudian turun dari meja dan naik keatas menuju kekamar Issei untuk membangunkannya.

Aku sampai di depan pintu kamarnya dan membukanya. Ketika aku memasuki kamarnya aku melihat beberapa poster wanita seksi dan beberapa buku porno yang berserakan di bawah kasur. Aku menoleh ke kasur dan melihat seorang anak berambut coklat sedang tidur dengan senyum di wajahnya sambil menggumamkan 'Oppai' berkali kali. Ketika aku melihatnya alisku berkedut beberapa kali.

Aku berjalan menuju kearahnya dan menendang pantatnya dengan keras. "Bangun! Adik bodoh!"

Issei terkejut ketika merasakan sakit di pantatnya. Dia terbangun dari mimpinya yang indah dan ingin protes kepada seseorang yang membangunkannya tapi dia menghentikan niatnya ketika melihat wajahku yang kesal. Dia terkejut dan langsung turun dari kasurnya keluar dari kamar dengan tergesa gesa karena dia tahu bahwa betapa seramnya ketika aku marah.

Melihatnya begitu, aku hanya menggelengkan kepalaku dan menghela nafas. Aku kemudian mengikutinya turun kedapur dan melihat seorang pria paruh baya dengan rambut warna coklat dan mengenakan kacamata. Pria itu adalah Garou Hyoudou atau yang aku panggil Ayahku sekarang.

Aku melihat Ayahku sedang membaca koran sambil meminum kopi dengan pose keren. Dia kemudian melihat aku turun kedapur dan menyapaku, "Oh? Kau baru bangun ya, Alex."

"Kau itulah yang baru bangun, Ayah!" Aku tidak bisa menahan tsukkomi ketika mendengarnya. Aku kemudian menambahkan, "Dan apa apaan pose kerenmu itu." Aku kemudian menuju ke meja dan duduk di samping Issei yang memakan sarapannya.

"Hahahaha, kau sangat dingin Alex-kun." Ayahku menertawakanku. Dia kemudian menatap Issei dan aku sambil berkata, "Ngomong-ngomong karena hari ini hari pertama kalian masuk sekolah, bagaimana jika aku mengantarkan kalian?"

"Ya! Dan saat aku sekolah nanti aku akan menggoda setiap gadis yang ada di sekolah dan menjadi Raja Harem!!" Issei berkata dengan semangat dan tekad yang membara di matanya.

"Ohhh! Itu baru semangat, anakku!!" Kata Ayahku. Keduanya kemudian mulai berbicara satu sama lain dengan semangat.

Aku yang melihat ini hanya menghela nafas dan makan dengan tenang karena aku tidak ingin terlibat dengan percakapan mesum mereka.

***

"A-Aniki, Apakah kamu tidak gugup? Kita berada di kelas yang berbeda lho!" Issei berkata dengan gugup karena saat dulu dia selalu melekat padaku dan bergantung padaku sehingga berbeda kelas membuatnya gugup.

"Tidak juga. Lagipula, mimpimu menjadi Raja Harem kan? Mana mungkin ada gadis cantik yang akan suka denganmu jika kau bersikap seperti itu." Kataku berusaha memotivasinya.

Mendengad kata kataku. Issei tidak menjadi gugup lagi dan mulai menguatkan tekadnya untuk menjadi Raja Harem. "Terima kasih! Aniki!!"

Aku hanya tersenyum dan mendorong punggungnya. "Tunggu apa lagi? Cepat masuk ke kelas!"

"Iya!!" Issei berkata dan berlari menuju ke kelasnya sendiri dengan semangat.

Ayahku yang ada dibelakangku melihat ini tersenyum dan menepuk punggungku, "Sangat jarang melihatmu memotivasi untuk menjadi Raja Harem Alex-kun."

Aku hanya tersenyum kepada Ayahku dan tidak mengatakan apa apa. Alasanku sebenarnya adalah untuk menjauhkan Issei dariku karena dia akan terus bergantung pada diriku jika dia terus bersamaku.

***

Aku memasuki kelasku dan melihat sangat rusuh karena beberapa anak menangis tidak mau kesekolah. Aku juga melihat beberapa Ibu Ibu yang menatapku dengan tatapan panas karena wajahku yang tampan. Aku bertanya tanya apakah aku akan diculik dan dijadikan oleh mainan seks oleh para tante ini.

Aku bergidik dan menyingkirkan pikiranku. Aku kemudian mencari bangku yang cocok denganku dan melihat bangku dipojok belakang di sebelah jendela. Aku langsung menuju bangku itu dan duduk di sana karena aku merasa bahwa bangku ini yang paling cocok untukku.

*KRINGGG!!!*

Aku mendengar bel pelajaran berbunyi dan guru mulai memasuki kelas sambil menulis table huruf dipapan untuk pelajaran pertama.

Saat pelajaran dimulai aku sangat bosan karena aku sudah tahu semua pelajaran disini. Karena tidak ada yang bisa kulakukan, aku memutuskan untuk memeriksa toko Sistem. Selain itu, aku belum pernah membuka toko sejak reinkarnasi.

'Sistem buka toko'

[Toko]

POIN : 10675

| SKILL |

| SENJATA |

| ALAT |

| DLL |

Aku melihat banyak barang/kemampuan yang tersedia di toko untuk di jual. Aku ingin membeli semuanya tapi aku tidak bisa karena Point Sistemku tidak cukup. Setelah melihat beberapa kemampuan, aku melihat satu yang menarik perhatianku. Aku menutup sistem ku dan memutuskan untuk membelinya nanti.

***

*KRINGGG!!!*

Setelah beberapa jam pelajaran membosankan, akhirnya bel pertanda istirahat makan siang terdengar di telingaku. Aku kemudian membuka tasku dan mengeluarkan bento untuk makan siang tapi tiba tiba aku melihat Issei memasuki kelasku. "Aniki! Aku punya teman baru! Biar aku perkenalkan kalian!" Kata Issei.

Aku ingin menjawab 'tidak' tapi sudah terlambat karena dia sudah menyeretku duluan keluar dari kelas.

Issei terus menyeretku sampai kita berhenti di taman. Issei kemudian melihat sekeliling dan menemukan orang yang di carinya kemudian menyeretku lagi menuju anak itu.

Ketika kami sudah berada di depan anak itu, Issei mulai memperkenalkan kami, "Aniki, temui teman saya. dia bernama Shidou Irina. Irina, temui kakak saya, ddia bernama Alex Hyoudou!"

Irina memiliki rambut coklat dikepang dengan mata ungu indah. Irina kemudian berdiri dan mengulurkan tanganya kearahku. "Senang bertemu denganmu! Alex-kun!" Irina berkata sambil tersenyum.

Aku kemudian tersenyum juga dan mengulurkan tanganku. "Senang bertemu denganmu juga, Irina."

Setelah perkenalan kami yang sederhana. Kami bertiga mulai makan siang bersama sebelum bel pelajaran kedua berbunyi. Setelah itu kami berpisah dan menuju kelas masing-masing.

***

(Pov Ketiga)

Ketika jam pelajaran terakhir selesai, Alex keluar kelas dan berdiri menunggu Issei untuk pulang bersama.

Setelah beberapa menit, Alex melihat Issei keluar dari kelasnya bersama Irina. Awalnya Alex ingin pulang berdua dengan Issei tapi Irina menolaknya dan ingin pulang bersama karena rumah mereka dekat.

Setelah sampai di rumah, Alex dan Issei mulai mandi dan berganti pakaian kemudian menuju rumah Irina untuk bermain bersama karena mereka sudah berjanji untuk bermain tadi.

Ketika keduanya sampai dirumah Irina, mereka di sambut oleh kedua orang tua Irina dengan hangat karena mereka senang bahwa anak mereka mendapatkan teman saat baru pindah dari luar negri.

Ketika hari sudah malam, Issei dan Alex memutuskan untuk pulang. Mereka berdua kemudian berpamitan dengan orang tua Irina dan berlari menuju rumah mereka sendiri.

Setelah sampai di rumah, Alex langsung mandi dengan cepat dan masuk ke kamarnya. Dia kemudian membuka antarmuka Sistemnya dan memasuki dungeon untuk berlatih.

Bab 3 : Menjelajah Dungeon

Alex membuka matanya dan melihat dia berada di sebuah ruangan berbentuk kotak dengan dinding batu bata dan obor yang menerangi ruangan di sekitarnya. Di depannya juga ada sebuah pintu besar di atasnya bertulisan 'Lantai 2'.

Dia kemudian membuka sistemnya untuk membeli barang yang dia minati tadi saat sekolah.

Dia mencari selama beberapa menit dan menemukannya.

=======

[Manipulasi Listrik lvl 1]

Efek : Mampu memanipulasi 5 juta volt listrik dari tubuh.

Harga : 10,000

=======

Dia kemudian membelinya tanpa ragu dan tiba tiba tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa. Dia terjatuh di tanah dan hanya bisa menggertakan giginya sampai gusinya berdarah karena pesan sistem.

*DING!* [PERINGATAN!! JIKA HOST KEHILANGAN KESADARAN KEMUNGKINAN BESAR ANDA TIDAK BISA MENGGUNAKAN KEMAMPUAN YANG ANDA BELI].

Setelah dua jam berlalu. Alex sekarang terbaring di tanah dengan napas berat, tubuhnya juga mengeluarkan percikan listrik berwarna biru.

Dia kemudian berdiri dan merasakan kekuatan yang besar di dalam tubuhnya. Dia menyeringai senang karena ini adalah pertama kalinya dia mendapat kekuatan. Dia kemudian mengulurkan tangan kanannya dan mengeluarkan sejumlah besar listrik dari tangannya mengarahkannya ke tembok.

*JEDERRR!!!*

Alex melihat listrik yang dia tembakan mulai menyebar ke semua arah ketika menyentuh tembok.

Dia kemudian bingung ketika melihat tembok itu tidak ada kerusakan sedikitpun padahal dia sudah mengeluarkan sejumlah besar listrik dari tubuhnnya.

Alex hanya mengangkat bahu dan tidak memikirkannya karena dia tahu, bahwa dia tidak bisa menjawabnya sendiri, karena ini adalah Dungeon yang diberikan oleh Tuhan.

Dia kemudian berjalan menuju pintu masuk Dungeon dan mulai membukannya. Dia ingin mencoba menggunakan kekuatan barunya ke Monster yang ada di sini.

Ketika dia memasuki lantai Dungeon, dia berada di sebuah lorong panjang gelap dengan batu sebagai dindingnya. Dia juga merasakan sedikit sakit di kakinya karena dia hanya memakai sepatu tipis saat menginjang bebatuan kecil.

Dia kemudian berjalan dengan hati hati agar tidak tersandung apapun. Dia terus berjalan sampai dia melihat seekor serigala setinggi dua meter.

"Grrrr...."

Alex melihat serigala itu menggeram mencoba menakutinya. Alex merasa lucu dengan mosnter ini, dia kemudian mengulurkan tangannya dan mengeluarkan tembakan listrik dari tangannya.

*JEDER!!*

Serigala itu hangus tanpa perlawanan ketika terkena listrik dari Alex dan berubah menjadi partikel cahaya menjatuhkan item drop.

Alex melihat item drop itu dan dengan senang hati mengamblinya. Dia mendapat kulit seirgala yang sudah di olah, daging serigala yang sudah di potong rapi, dan gigi giginya yang tajam. Dia juga mendapat belati hitam sebagai bonus.

Setelah itu Alex mulai melanjutkan perjalannannya menjelajah lantai Dungeon ini. Selama perjalanan dia bertemu dengan beberapa jenis monster yang aneh, seperti slime, goblin, kabold, dll.

Selama beberapa menit dia berjalan dia akhirnya bertemu sebuah pintu besar berkarat. Alex bisa menduga bahwa pintu ini mungkin pintu bos lantai dua.

Alex kemudian membukanya dan pintu itu menguluarkan deritan keras yang bisa membuat siapapun bangun dari tidur.

*Kriieeeettttt....!!!*

Alex memasuki memasuki ruangannya dan itu benar benar gelap karena tidak ada penerangan apapapun. Dia kemudian berjalan tanpa arah sambil menggunakan indra lainnya karena dia tidak bisa melihat.

Alex terus melihat sekitar dan tiba tiba sebuah mata berwarna kuning bercahaya muncul di depannya. Dia terkejut dan mundur dengan tergesa gesa.

Perlahan mata itu mendekatinya dan mengungkapkan sebuah serigala yang memiliki bulu hitam muncul. Tingginya sekitar 5 meter yang membuat Alex merasa seolah olah dia itu hanya tikus di depannya.

Alex kemudian menutup matanya dan membukanya sambil menggunakan Observasi.

=======

[OBSERVASI]

Ras : Raja Serigala

Umur : ???

Level : 10

Kekuatan : 15

Pertahanan : 20

Kecepatan : 17

=======

Alex melihat statusnya lebih tinggi darinya. Dia kemudian mengeluarkan belati dan memikirkan cara untuk melawan anjing bodoh ini.

Serigala itu kemudian mulai mengaum dan menerjang kearah Alex dengan cepat.

Alex sudah menduga bahwa serigala itu akan menerjanganya dan menghindar kearah samping dengan cepat. Dia kemudian mengumpulkan listrik dari tubuhnya dan mengeluarkannya kearah serigala itu.

*JEDERRR!!!*

Serigala itu tidak mengira Alex akan menghindar, dia kemudian berbalik ingin menyerang lagi tapi dia tidak menduga bahwa Alex sudah menyerangnya duluan. Dia terkena listrik dan pandangannya mulai memudar.

Melihat serigala itu mati dan berubah menjadi partikel cahaya menjatuhkan item drop, Alex menghela nafas, "Benar benar monster yang bodoh ..." Dia bergumam dengan suara rendah kemudian mengambil item drop yang ada di sana.

Setelah itu Alex mulai memutuskan menjelajah beberapa lantai lagi karena dia merasa kurang puas dengan ini.

***

Setelah beberapa jam Alex menjelajah Dungeon. Dia kemudian memutuskan untuk berhenti karena dia khawatir jika orang tuanya menemukannya tidak ada di tempat tidur.

Setelah keluar dari Dungeon dia kemudian memerintahkan sistem untuk membersihkan dirinya karena kotor terkena cipratan darah dan debu.

Dia kemudian menuju kasurnya dan berbaring sambil mengucapkan "Status."

======

[STATUS]

Nama : Alex Hyoudou

Umur : 5

Ras : Manusia

Kekuatan : 56

Pertahanan : 53

Kecepatan : 70

=======

Point system : 4567

=======

Skill :

[Manipulasi Listrik lvl 2]

Efek : Mampu memanipulasi 10 juta volt listrik dari tubuh.

=======

Bab 4 : Misi pertama

Alex membuka matanya dan melihat hari sudah pagi, dia kemudian

Bangun di pagi hari, Alex keluar kamar dan mulai berisap- siap untuk sekolah, setelah mandi dia berganti pakaian dan mulai membangunkan issei, setelah itu dia turun dari tangga dan mulai sarapan.

Setelah selesai bersiap-siap mereka berdiri di depan rumah. "Saya berangkat!" Kata Alex dan Issei berjalan keluar rumah.

"Hati-hati di jalan." Kata ibunya.

Setelah itu mereka berjalan menuju rumah irina, ketika mereka sampai di depan rumah nya, mereka melihat irina yang sedang menunggu di depan pintu. "Lama sekali!" Kata irina sambil menggembungkan pipinya dengan imut.

"Maaf maaf,"kata Alex dengan nada meminta maaf sambil membelai kepalanya.

Puas dengan jawabanya, Irina mengangguk, tapi dia tidak mengharapkan kepalanya dibelai oleh Alex. "K-kalau begitu ayo cepat!" Kata Irina dengan sedikit memerah dan mulai menyeret alex menuju sekolah.

"Baik baik..." Kata Alex tak berdaya.

Sementara itu, Issei yang ada di belakang Alex bingung, "Apakah Aniki mengayun seperti itu?" Issei bergumam dengan suara rendah dan tak ada yang mendengar. (AN : issei menganggap irina sebagai lelaki saat kecil.)

***

Ketika mereka sampai di sekolah, mereka bertiga berkata "Sampai jumpa!!" Secara bersamaan dan menuju ke kelas masing-masing.

Alex memasuki kelas, seperti biasa, kelasnya sangat berisik dan beberapa gadis memperhatikan Alex karena ketampanannya. Alex berjalan menuju ke bangku nya dan dia memperhatikan seorang bocah berambut pirang pendek dan mata abu-abu duduk di depan bangkunya. Alex kemarin tidak terlalu memperhatikanya, tapi sekarang dia ingat siapa dia, dia adalah Genshirou Saji, pion sona sitri di masa depan.

Saji sepertinya juga memperhatikan tatapanya, dia mendongak keatas dan melihat seorang anak seusianya yang sangat tampan, dia sedikit terimindasi oleh ketampananya. "H-halo ... " Saji memutuskan untuk menyapanya.

Alex terbangun dan menyapanya juga, "Halo, namaku Alex Hyoudou" kata Alex dengan mengulurkan tangannya.

"Genshirou Saji," Saji mengulurkan tangannya juga.

Setelah itu mereka berbicara sebelum bel pelajaran dimulai.

***

Setelah pelajaran selesai. Alex berdiri dari kursinya dan menyapa Saji, "Yo! Mau makan siang bersama, Saji?" Kata Alex.

"Iya," Saji mengagguk.

Setelah itu Alex mengajak Saji memanggil Irina dan Issei untuk makan siang bersama.

"Apa!? Alex punya teman selain kita! "Kata Irina dengan nada tak percaya.

"Hei, irina, itu kasar tau! walaupun aku juga tak percaya aniki memiliki teman," Issei menegurnya.

Alex yang ada di depan mereka mengedutkan bibirnya, 'bisakah setidaknya kalian tidak bicara tentangku di depanku?' pikir Alex sambil menghela nafas. Setelah itu Alex memperkenalkan mereka semua dan mulai makan siang bersama. Mereka semua cepat berteman dan saling berbicara walaupun Saji tidak terlalu dekat dengan Issei karena selalu membual tentang menjadi raja harem.

***

(Time skip, malam).

"Hah ..." Alex berbaring lelah di kasurnya setelah bermain di rumah irina. Dia menghela nafas dan tertidur ...

(Jam 2 malam).

Alex bangun dari tidurnya dan menyelinap keluar rumah untuk berburu setan liar tanpa skillnya agar dia mendapat pengalaman bertarung dengan manusia dan tidak terlalu bergantung pada skill.

Dia mulai melompat dari jendela kamar dan turun ke tanah dengan pelan, dia berlari menuju hutan di atas gunung, kota kuoh.

Ketika dia sampai di hutan, dia melihat sebuah gudang bobrok seperti sudah tidak dihuni, Alex merasa aneh dengan gudang itu, karena dia merasakan sebuah penghalang tipis untuk mencegah makhluk lain agar tidak mendekatinya.

Alex mengerutkan kening dan berjalan menuju gudang itu, di dalamnya sangat luas dan banyak ruang kosong, selama beberapa menit tidak ada tanda-tanda kehidupan. Alex ingin pergi tetapi tiba tiba seorang pria tampan muncul dengan dua sayap hitam di punggunya. "Oya oya, apa yang di lakukan seorang bocah manusia di sini" Malaikat liar itu berkata dengan menjilat bibirnya.

Alex mulai waspada, dan mulai menggunakan observasinya.

=======

[MALAIKAT JATUH LIAR]

Umur : ???

Ras : iblis

Level : 18 (AN: sekarang ada levelnya)

Kekuatan : 48

Pertahanan : 20

Kecepatan : 60

=======

Setelah melihat statusnya, Alex mulai mengeluarkan belati hitam yang dia dapat saat membunuh boss dungeon, dari Inventarisnya.

Melihat Alex mengeluarkan belati dari kekosongan, malaikat liar itu kaget dan menduga bahwa lawannya mempelajari sihir ruang, 'Bagaimana bocah manusia mempelajari sihir,' dia berpikir dan mengerutkan kening. dia terbang ke atas dan mulai membuat tombak cahaya dan melemparkannya ke arah Alex.

Melihat tombak cahaya kearanya, Alex mulai menghindar kesamping dan menendang pasir di kakinya untuk menghalangi pandangan lawan. Dia kemudian berlari keluar gudang dan bersembunyi di balik pohon.

Malaikat liar itu mengerutkan kening ketika melihat debu di depannya, dia menggunakan angin dari sayapnya untuk menghilangkan debu. dia melihat lawanya menghilang. dia marah dan mengira lawanya kabur darinya. dia terbang keluar gudang dan mencari di sekitar hutan.

Alex yang bersembunyi di belakang pohon, mulai melompat dari pohon ke pohon dan tiba di depan malaikat liar yang terbang. dia mulai mengeluarkan belatinya dan memotong leher malaikat liar itu.

malaikat liar yang sedang terbang mencari lawanya di sekitar hutan tapi tiba sebuah belati hitam muncul di depanya dan memotong lehernya, "Sial–" itulah kata kata terakhirnya sebelum kepala terjatuh.

*DING!*[Selamat, host mendapat 500poin dengan membunuh malaikat liar!]

Alex jatuh mendarat di tanah dan memandangi mayat lawannya dan mengela nafas, lawannya terlalu lemah baginya. dia mulai mengeluarkan listrik dari tangannya dan mulai membakar mayatnya agar seseorang menemukan bukti. Setelah itu Alex pergi dan mencari musuh lainnya.

***

Ketika hari mulai pagi, Alex memutuskan untuk pulang karena dia khawatir orangtuanya menemukan dia menghilang dari rumah.

Ketika Alex memasuki kekamarnya tiba tiba suara sistem terdengar di benaknya.

=======

*DING!*[QUEST PERTAMA DI AKTIFKAN!]

[QUEST : Selamatkan koneko dan mengadopsinya dalam waktu 4 empat tahun sebelum ditemukan oleh keluarga Gremory]

[HADIAH : ???]

[HUKUMAN : Koneko kemungkinan temukan keluarga gremory dan menjadi rook rias]

=======

Alex mengerutkan kening dan bertanya ke sistem, "Bagaimana caraku ke underworld?"

*DING!* [Host bisa membeli kertas teleportasi ke underworld dari sistem]

Mendengar jawaban sistem, Alex menampar dahinya, dia jarang membuka toko sistem, jadi dia lupa, 'Kalau begitu tunjukan,' kata alex dalam hatinya.

======

[Kertas teleportasi underworld]

Cara memakai : teteskan darah anda ke kertas dan pikirkan tempat yang ingin anda tuju di underworld.

- Hanya sekali pakai -

[Harga : 100]

======

'MURAH!!' Melihat harganya, Alex tidak bisa menahan diri untuk berteriak dalam pikiranya.

Setelah tu Alex mulai membeli beberapa Kertas teleportasi.

Bab 5 : Janji

(Time skip 2 tahun)

Sudah 2 tahun setelah Alex mendapatkan quest. Selama beberapa tahun terakhir dia hanya menjelajah dungeon dan melawan setan liar di sekitar rumahnya.

Ada saat ketika Alex melawan musuh yang pandai bersembunyi dan hampir kalah pada saat itu, dan dia terpaksa menggunakan [Manipulasi Listrik]

Setelah melawan musuh yang pandai bersembunyi, Alex menyadari bahwa dia ceroboh karena tidak membeli skill

tentang pengamatan. Jadi dia memutuskan untuk membeli beberapa keterampilan yang menurutnya berguna untuk melawan berbagai jenis musuh.

======

[Haki Pengamatan lvl 10]

Efek : memungkinkan pengguna untuk merasakan kehadiran orang lain, bahkan jika mereka tersembunyi dari pandangan atau terlalu jauh untuk dilihat secara alami sejauh 100 meter. Pengguna juga dapat memprediksi 2 detik masa depan dengan cooldown selama 2 menit.

- Skill dapat di tingkatkan -

======

======

[Stealth lvl 19]

Efek : Mampu menyembunyikan kehadiran pengguna hingga 100%

Batas saat ini : Efek berkurang 40℅ pada lawan yang jauh lebih kuat.

- Skill dapat di tingkatkan -

======

Saat ini Alex berada di dalam dungeon dan sedang melawan boss level 47 berbentuk ular yang berukuran 10 meter dengan sisik berwarna hitam dan memiliki kekuatan menyemburkan racun korosi dari mulutnya.

Alex mengeluarkan belati hitamnya dan berlari ke depan menuju ular.

Ular itu memandang Alex seolah-olah idiot dan mulai menyemburkan racun dari mulutnya.

Alex menyeringai dan tiba-tiba seluruh tubuhnya di selimuti aliran listrik dan mulai menghilang dari pandangan ular tersebut.

Ular itu bingung dan tiba tiba Alex muncul di belakangnya dan memotong tubuhnya menjadi beberapa bagian sebelum berubah menjadi partikel cahaya.

Alex mendarat di tanah dengan lembut dan mengangguk puas dengan skill barunya. Alex membuat skillnya sendiri dengan meniru anime yang dia tonton dari kehidupan masa lalunya. dia menamai skill ini [Lightning Step].

======

[Lightning Step]

Efek : Memusatkan aliran listrik di kaki untuk menambah kecepatan.

- Skill pasif tidak dapat di tingkatkan -

======

Setelah itu Alex mulai mengambil item drop dan keluar dari dungeon.

***

Saat ini Alex sedang makan siang di halaman sekolah dan Irina tampak sedih duduk di sampingnya. Issei dan Saji tidak ada, karena Irina hanya memanggilnya sendiri untuk berbicara denganya. "Jadi, ada apa?" Alex bertanya.

Irina mengambil nafas dalam-dalam dan berkata, "Aku akan meninggalkan jepang."

Alex sudah menduga itu dan tidak terkejut, karena dia sudah tau dari animenya, "Oh, jadi apa?" Jawab Alex dengan malas.

"Hah?" Irina menoleh kearahnya.

"Jadi apa?" Alex juga menoleh kearah irina.

Irina memandang Alex dengan tak percaya, "Apa? Kenapa kamu tidak sedih ketika aku akan meninggalkan jepang!? Apa kanu tidak merasa sedih ketika aku tidak ada!? Aku sangat sedih tahu! ketika aku diberitahu oleh orang tuaku kalau kami akan meninggalkan jepang! Kenapa ... Kenapa ..." Irina berteriak dan mulai menangis.

Alex mengehela nafas, dia sudah muak dengan omong kosong ini, dia memeluk pingganya dan menciumnya.

Irina memandangnya dengan tak percaya, dia berusaha mendorongnya menjauh tapi dia tidak bisa, karena Alex terlalu terlalu kuat baginya.

Mereka hanya berciuman beberapa detik, Alex melepaskan ciumanya dan menatapnya, "Ini tidak seperti kita berpisah selamanya, jadi jangan sedih. kamu dapat kembali kapanpun kamu mau dan bagaimanapun aku selalu di sini." Kata Alex dan memeluknya lebih erat.

"Hmm ... " irina mengangguk dan meringkuk dalam pelukanya.

"Ngomong-ngomong sudah sedikit terlambat mengatakanya, tapi, Aku mencintaimu.. " kata Alex.

"Aku juga ..." Irina menjawab.

"Kita tidak bisa pacaran sekarang, tapi aku bisa memberimu ini" kata Alex merogoh sakunya dan mengeluarkan dua kalung berbentuk salib berwarna putih dan hitam. Dia memakaikan salib putih ke leher irina dan memakai salib hitam ke lehernya sendiri.

Irina yang sudah lepas dari pelukanya menatap Alex dengan bingung.

"Ini untuk tanda ketika kita bertemu di masa depan," Alex menjelaskan.

"Masa depan ya... " Irina bergumam dengan memandangi kalung di lehernya dan tersenyum.

Setelah itu mereka pulang kerumah dan menuju bandara untuk mengucapkan selamat tinggal ke Irina dan keluarganya.

***

Alex saat ini berada di dikamarnya pada malam hari, dia bersiap siap pergi ke underworld untuk menyelamatkan Koneko. dia mengenakan topeng yang menutupi bagian bawah wajahnya karena dia tidak ingin seseorang seseorang dari dunia bawah mengetahui identitasnya dengan kekuatanya saat ini.

======

QUEST : Selamatkan koneko dan mengadopsinya dalam waktu 4 empat tahun sebelum ditemukan oleh keluarga Gremory]

[HADIAH : ???]

[HUKUMAN : Koneko kemungkinan temukan keluarga gremory dan menjadi rook rias]

=======

Alex mengeluarkan kertas telelortasi, dia menggigit jarinya sampai berdarah dan meneteskan darahnya ke kertas.

*ZRING!*

Tubuh Alex menjadi cahaya dan menghilang dari kamar.

***

Disebuah Hutan di underworld ada cahaya terang bersinar dan mengungkapkan Alex yang mengenakan topeng di wajahnya.

"Ugh ... " Alex terhuyung-huyung setelah teleportasi, dia memegangi kepalanya dan melihat sekitarnya. dia mengerutkan kening ketika dia berada di hutan, "Sistem, kenapa aku berada di hutan?" Alex bertanya.

*DING*[Itu karena Host kurang detail saat anda mengucapkan tempat yang anda tuju]

"Hah? Bukannya tadi aku mengatakan "Antarkan aku ke tempat koneko berada" Apakah kurang detail?" Alex menjawab.

Sistem menjawab dengan sedikit jeda. *DING*[ ... Host kurang detail]

Alex menghela nafas, dia tidak ingin berdebat dengan sistemnya dan mulai menggunakan [Haki Pengamatan] untuk mencari koneko.

Bab 6 : Pov Koneko/Shirone

(Pov Shirone)

Namaku shirone, aku adalah nekomata muda yang merupakan bagian spesies langka di antara nekomata, yang di sebut nekoshou. Aku dilahirkan dari antara ayah manusia dan ibu nekomata, dan aku memiliki seorang saudara perempuan bernama kuroka.

Suatu hari orang tuaku meninggal dalam kecelakaan, tapi aku tidak tahu penyebabnya, saat aku menanyakan pertanyaan ini kepada kuroka nee, dia hanya mengalihkan pembicaraan dan tidak pernah benar benar memberitahuku apa yang terjadi.

Setelah insiden itu, suatu hari ada kelompok iblis klan naberius yang menyerang desa kami dan menangkap kami semua, termasuk aku dan kuroka nee.

Setelah menangkap kami semua, mereka membawa kita ke tengah hutan, dan aku melihat sebuah gedung besar berwarna putih.

Setelah itu kami di suruh berbaris dan salah satu pemimpin mereka memeriksa kami satu persatu dan berhenti di depan kuroka nee, pemimpin itu mengeluarkan 2 bidak catur berbentuk uskup dan memasukanya ke dada kuroka nee. Aku tidak tau apa itu, tapi aku bisa menanyai kuroka nee nanti.

***

Sudah berbulan-bulan sejak aku dan kuroka-nee di tangkap, selama beberapa bulan terakhir aku dan kuroka nee hanya di kurung di sebuah ruangan besar dan kami semua di suruh berlatih. Dan saat ini adalah waktu makan siang, aku duduk sedang menunggu kuroka-nee membawa makanan.

Setelah beberapa menit menunggu aku melihat kuroka nee berjalan kearahku sambil membawa makanan.

Aku menghampirinya dan aku melihat wajah kuroka nee sedikit sedih, "Ada apa, kuroka nee-san?" Aku bertanya dengan khawatir.

Mendengar kataku, koruka nee menjawab, "Tidak ada. Ayo makan nya~" katanya dengan pura pura ceria.

Aku tidak tau apa yang terjadi pada kuroka nee tapi selama aku berada di sisi kuroka nee, aku senang.

"Omong-omong, aku punya hadiah untuk mu shirone nya~" kata kuroka nee sambil mengeluarkan sepasang jepit rambut berbentuk kepala kucing berwarna hitam.

Setelah itu Kuroka nee memakaikan keduanya ke kepalaku.

"Terima kasih, nee san" Aku tersenyum dan memegangi jepit rambut di kepalaku.

***

Setelah beberapa hari sejak itu. tiba tiba kuroka nee menghilang dariku dan membuatku khawatir.

jadi aku memutuskan untuk menyelinap keluar dari ruangan ini. Aku membuka pintu dan melihat lorong panjang terbuat dari logam, aku berjalan lurus dan tiba di sebuah pintu besi.

Aku menempelkan telingaku dan mendengar beberapa suara teriakan, aku menjadi lebih khawatir dan mencoba membuka pintu.

Ketika aku membuka pintu, aku membelalakan mataku, karena yang ada di depanku adalah kuroka nee yang menggunakan bentuk nekomatanya sedang membunuh beberapa iblis klan naberius.

Kuroka nee juga melihatku tapi dia tidak mempedulikanya dan berlari keluar dari gedung ini.

"ARGGHHH!!"

"ARGHH!!!! DIA MABUK KEKUATAN DAN KEHILANGAN KENDALI BENTUK NEKOMATANYA!!!"

"KEJAR DIA!! BUNUH DIA!! DIA MEMBUNUH TUANNYA SENDIRI!!!"

Mereka terus berteriak dan mengejar kuroka.

'Nee san mabuk kekuatan nekomatanya dan kehilangan kendali?'

'Membunuh tuannya sendiri?'

'Kenapa ... ?'

'Kenapa ..... ?'

'Kenapa .... ?'

'Kenapa ... ?'

'Kenapa nee-san ... ?'

berbagai pertanyaan terus muncul di benakku.

***

Sejak kejadian itu aku memutuskan untuk tidak menggunakan kekuatan nekomata ku lagi, aku takut kehilangan kendali seperti Nee-san.

Setelah itu aku mulai kehilangan sebagian besar emosiku.

Setelah beberapa hari, mereka semua mulai takut padaku dan mulai merencanakan untuk membunuhku, karena mereka takut aku kehilangan kendali seperti Nee-san

Ketika aku mendengar itu, aku mulai takut, aku takut mati, aku tidak ingin mati di sini, aku ingin keluar dari sini.

Setelah itu aku mutuskan untuk menyelinap keluar.

Aku keluar dari pintu dan berlari tanpa menggunakan alas kaki agar tidak mengeluarkan suara, setelah itu aku sampai di sebuah ruanganx ruangan itu seperti kamar almarhum ayahku dulu, ada banyak botol kaca berisi cairan aneh dan lain lain.

Ketika aku berjalan menuju pintu, aku tidak sengaja menyenggol sebuah botol kaca.

*PYAR!*

Aku panik dan bergegas mebuka pintu, tapi aku sudah terlambat karena aku mendengar sebuah suara di belakang.

Seorang iblis masuk ke ruangan karena mendengar suara pecah. "Apa yan- AHHH! ADA SEORANG NEKOMATA MENCOBA KABUR!!!" Dia berteriak.

*WIU WIU WIU WIU!!*

Mendengar suara alaram aku langsung cepat berlari keluar ruangan menuju hutan.

Iblis di belakangku juga mulai mengejarku, setelah itu mereka mulai menjadi bertambah banyak.

Aku berlari tanpa arah sekuat tenaga, tapi itu sia sia karena mereka terbang kearahku dengan cepat. Iblis itu mulai mengeluarkan lingkaran sihir untuk membunuhku.

'Seseorang tolong aku.. ' Aku menutup mataku menunggu mereka membunuhku tapi tiba tiba sebuah petir berwarna biru menyambar mereka semua.

*JEDER!!!!*

Aku membuka mataku dan melihat seorang anak yang sepertinya seuisaku, dia memiliki rambut hitam, mata mata merah anggur, dan menggunakan topeng yang menutupi hidung dan mulutnya.

Dia berbalik dan mengulurkan tanganya kearahku, "Apa kau baik baik saja? Kucing kecil."

Aku tidak tau siapa dia, tapi entah kenapa aku merasa aman di sisinya, ini sama seperti perasaan ketika kuroka nee melindungiku.

Aku memeluknya tanpa berpikir dan mulai menangis. "HUAAAAAA ... *HIKS* *HIKS*"

Dia sedikit terkejut dan mulai memelukku juga.

***

(Alex pov)

Flasback.

Halo, aku alex desu.. setelah mencari berjam jam aku tak menemukan koneko dimana pun, aku mulai frustasi dan ingin marah kepada kertas telportasi yang mengirimku ke hutan acak.

*Hah...*

Aku menghela nafas lelah dan duduk di bawah pohon besar. "Sistem, bisakah kamu meneleportasikan aku ke lokasi terdekat koneko?" Aku bertanya.

*DING*[Iya]

Ketika aku mendengar jawabanya aku merasa ingin menghancurkan kepalaku ke pohon, "Kenapa kau tidak memberitahu ku!!?"

*DING*[Host tidak bertanya]

Aku ingin membantah tapi tidak bisa berkata kata, kenapa aku harus mengeluh ke sistem tanpa emosi ini?

*Hah...*

Aku menghela nafas lagi dan berkata ke sistem "Sistem tolong teleportasikan aku ke tempat koneko. "

*DING*[Teleportasi ke tempat koneko : 1000point]

Melihat harganya aku tidak bisa membantu tapi bertanya, "kenapa harus membayar?"

*DING*[Karena jauh]

*Hah...*

Aku menghela nafas lagi pada sistem ini, sudah berapa kali aku menghela nafas hari ini. "Kalau begitu teleport"

*DING*[Anda akan di teleportasikan ke tempat koneko dalam 3 ... 2 ... 1 ...]

*ZRING!*

Alex diselimuti cahaya putih dan menghilang.

***

Aku membuka mataku dan di depanku aku melihat seorang gadis kecil berambut putih di kejar oleh rombongan iblis.

'hmm... Itu pasti koneko dan iblis klan naberius' pikirku.

Aku berlari ke arah koneko dan menghadap para iblis.

Aku mengangkat tanganku dan sebuah awan hitam muncul di atas hutan.

*JEDER!!*

Petir menyambar para iblis yang terbang, aku membalikan badan ku dan menghadap wajah koneko, aku mengulurkan tanganku kearahnya dan berkata "Apa kau baik baik saja? Kucing kecil."

Tiba tiba koneko memeluku dan mulai menangis keras, "HUAAAAAA ... *HIKS* *HIKS*"

Aku terkejut dan berpikir 'Baik, apa yang terjadi? Kenapa dia memeluku tiba tiba? Apakah dia tidak mencurigaiku sebagai orang jahat?' Aku menggelengkan pikiranku dan memeluknya juga.

***

Setelah beberapa menit aku melihat dia tidur meringkuk dalam pelukanku dan memegang bajuku dengan erat seperti anak kucing yang takut kehilangan ibunya.

Aku menggunakan haki ku lagi untuk memeriksa apakah ada orang lain disekitarku dan aku menemukan satu orang yang mengawasiku, aku tersenyum masam dan mulai menggunakan kertas teleportasi untuk kembali ke kamarku.

*ZRING!*

***

(Pov Ketiga)

Kuroka yang bersembunyi di balik pohon setelah kabur dari kejaran iblis, dia kembali lagi dan mulai mengawasi koneko dari jauh. Dia awalnya ingin menyelamatkan koneko tapi dia melihat koneko diselamatkan oleh anak misterus.

Dia ingin mengambil koneko darinya tapi dia tau bahwa dia bukanlah lawanya, dia hanya bisa menggertakan giginya ketika melihat koneko menangis di pelukanya.

Tapi dia senang bahwa adiknya di selamatkan walaupun dia tidak tau identitas yang menyelamatkan adiknya.

Dia melihat anak itu menghilang dan tiba tiba sebuah sepucuk kertas muncul di depannya, dia membaca kertas itu.

======================

Halo, aku adalah seorang yang menyelamatkan adikmu, Aku janji aku akan merawatnya seperti keluargaku sendiri dan membuatnya hidup bahagia.

Sampai jumpa 7tahun kedepan, Kuroka.

Dari : Alex Hyoudou.

======================

Setelah membaca nya, dia menggengam kertas itu dengan erat dan meninggalkan tempat itu.

Bab 7 : Alex Piece

(Pov ketiga)

*ZRING!*

Alex muncul di kamar dengan menggendong Koneko di tangannya, dia ingin melepaskan koneko dari gendonganya tapi dia tidak bisa, dia tidak ingin membiarkan Koneko terbangun, jadi dia memutuskan untuk tidur bersama koneko di kasur.

***

Di pagi hari, koneko yang tidur di atas Alex, perlahan membuka matanya dan melihat wajah Alex yang sedang tidur. wajahnya sangat dekat dengan wajah Alex, dia bingung dengan apa yang terjadi. dia mulai mengingat apa yang terjadi tadi malam. ketika dia mengingat lagi, dia mulai menggengam erat baju alex lagi dan sedikit gemetaran.

Merasakan bajunya di tarik, Alex membuka matanya dan melihat Koneko yang gemetaran. 'Dia pasti ketakutan tentang tadi malam.' Alex membelai kepalanya dengan lembut dan berkata "Tenanglah ... Aku disini, Shirone."

Merasakan kehangatan di kepalanya, koneko mulai sedikit tenang, "Siapa kamu?" Dia bertanya.

Mendengar pertanyaannya, Alex perlahan duduk di kasur dan melepaskan koneko dari pelukanya, "Namaku Alex, Alex Hyoudou." Kata Alex dan membelai kepalanya.

Koneko sedikit enggan dilepaskan dari Alex, tapi mulai rileks ketika kepalanya dibelai. "A-Alex Onii-san" wajahnya sedikit panas ketika dia mengatakan itu.

Alex menerima damage besar ketika dia di panggil onii-san.

"A - ada apa onii-san?" Koneko khawatir.

Melihat wajah khawatirnya, Alex menggelengkan kepalanya dan berkata, T- tidak, tidak apa-apa."

"Omong-omong, Koneko, kenapa kamu tidak menggunakan kekuatan nekomata saat di kejar para iblis?" Alex bertanya. dia sebenarnya tau alasannya dari anime, karena itu, dia tidak ingin Koneko mengalami depresi seperti di anime.

Koneko terdiam ketika Alex menanyakan pertanyaan itu, "A - aku takut..." Dia berkata dengan suara sekecil nyamuk,

Alex mendengarnya dan bertanya, "Takut kenapa?"

"Aku - Aku takut, aku menjadi seperti nee-san, aku takut kehilangan kendali bentuk nekomataku dan melukai orang di sekitarku *HUAAAAA*" Koneko menangis.

Alex menghela nafas, dia memeluknya dan menggosok punggung nya dengan lembut.

*HIKS**HIKS* Koneko mulai merasa tenang.

Merasa Koneko mulai tenang, Alex melepaskan pelukanya dan menatap lurus ke matanya, "Shirone, yang salah itu bukan kekuatanya, tapi orang yang menggunkanya dan juga, apakah kakakmu itu benar benar kehilangan kendali?"

Koneko telah berhenti menangis dan mulai merenungkan ucapan alex.

Alex tersenyum melihatnya, dia menepuk kepalanya lagi dan bangkit dari kasur, "Aku sekolah dulu, Shirone, jangan keluar kamar oke? Aku tidak ingin orang tuaku melihat aku membawa gadis kecil kerumah." dia berkata.

Koneko sedikit enggan di tinggalkan tapi dia mengangguk.

Alex menghela nafas, dia mengeluarkan sebuah kunci dari inventaris dan memberikanya ke Koneko.

Koneko menatap kunci dengan bingung.

"Ini kunci untuk membuka dungeon," Alex berkata.

"Dungeon?" Koneko bingung.

Setelah itu Alex mulai menjelaskan apa itu dungeon dan mengatakan bahwa dia memiliki kekuatan untuk membuka dungeon, dia juga mengatakan bahwa Koneko bisa masuk dan berlatih di sana, tapi hanya untuk level 1 dan tidak selebihnya.

" ... Mengerti?" Kata Alex

Koneko mengangguk.

Setelah itu Alex memberikan buku latihan untuk koneko dan berbagai armor untuk melindungi nya.

***

Alex sedang sarapan bersama keluarganya, dia saat ini memikirkan untuk pindah dari rumah untuk tinggal bersama koneko. Alex menarik nafas dalam dalam dan berkata, "Bu, Ayah, ketika aku umur 15tahun aku akan pindah dari rumah dan membeli rumah sendiri."

Ketika mendengar kata Alex, kedua orang tua Alex berhenti makan dan menjatuhkan sendoknya, bahkan Issei yang di samping Alex pun terperangah.

Ayah Alex menenangkan dirinya dan berkata, "Kenapa? Dan juga apakah kamu punya uang untuk membeli rumah?"

"Iya! kenapa kamu pindah aniki?" Tanya Issei.

Ibu Alex tidak mengatakan apa apa, tapi menatapnya juga.

"Aku pindah karena aku tidak ingin menyusahkan kalian, aku juga ingin menjadi mandiri dan untuk masalah uang aku sudah menggambar manga, tapi belum aku kirimkan ke perusahaan." Alex menjawab dengan tenang. dia bisa membeli manga dari kehidupan masa lalunya yang tidak ada di dunia ini dari sistem dan menjualnya di dunia ini.

Ayah menghela nafas pada jawabnya,"Yah... aku sudah mengharapkan suatu hari kamu akan meninggalkan rumah tapi tak kusangka secepat ini, kalau begitu pergilah." Kata Ayah Alex sambil menyembunyikan air matanya dengan tanganya.

Ibu Alex juga menghela nafas dan berkata, "Selama kamu ingat untuk pulang ke sini maka tidak apa apa."

"Aniki, apa aku boleh ikut denganmu?" Issei tiba tiba bertanya.

Alex menggelengkan kepalanya, "Tidak, kamu harus menjaga ibu dan ayah di rumah, lagipula di masa depan mungkin aku membawa pulang seorang gadis," Kata Alex mengejutkan mereka.

Setelah itu orang tua Alex mulai menanyai berbagai pertanyaan tapi Alex mengabaikanya.

***

Alex berada di sekolah, dia saat ini sangat kesepian, irina pindah ke luar negeri, saji juga pindah keluar kota karena pekerjaan orang tuanya. Dia menghela nafas dan memutuskan untuk membuka hadiah quest menyelamatkan Koneko.

'Buka hadiah quest.'

======

*DING*[MEMBUKA HADIAH]

1. Anda mendapatkan item [??? Piece]

2. Anda mendapatkan 1 Tiket lotre.

3. Anda medapatkan item [Imagine Breaker Sword]

======

Alex bingung dengan hadiah pertamanya, 'Sistem tampilkan informasi [??? Piece]' Kata Alex dalam benaknya.

======

[??? Piece]

Efek : Memiliki sistem yang sama dengan [Evil Piece] tapi [??? Piece] tidak merubah seseorang menjadi iblis, melainkan meningkatkan Ras yang dimiliki pengguna.

======

Alex mengangguk secara mental, dia memutuskan untuk menggunakanya nanti ketika dia di rumah, ''Sistem, Bisakah aku mengubah namanya?' Tanya Alex dalam hati.

*DING*[Host bisa]

'Kalau begitu ubah namanya menjadi [Alex Piece]'

*DING*[Berhasil Mengubah nama [??? Piece] menjadi [Alex Piece] ]

***

Alex masuk ke kamarnya dan berkata "Aku pulang, koneko."

Koneko dalam bentuk nekomatanya berlari dan memeluk Alex, "Selamat datang kembali, Nya~ "

'I - imut' pikir Alex sambil melihat koneko yang seperti kucing.

Alex menepuk kepalanya dan tersenyum, "Apakah kamu sudah menerima kekuatanmu?" Tanya Alex.

Koneko mengangguk sebagai jawaban.

Alex merasa senang dan berkata, "Kalau begitu ayo kita berlatih ke dungeon!"

"Iya!" Kata koneko dengan semangat, dia ingin berlatih untuk menjadi kuat seperti onii-san baru nya.

Setelah itu mereka masuk ke dungeon.

.

.

.

.

.

(Time skip ..

Bab 8 : Akademi Kuoh

(Time skip umur 16 tahun)

Sudah beberapa tahun sejak Alex menyelamatkan Koneko, selama beberapa tahun ini, Alex menggunakan [Alex Piece] yang membuatnya berevolusi menjadi high human, ketika Alex berevolusi manjadi high human, kekuatan, kecerdasan, kelima indra, dan semua bagian tubuhnya menjadi meningkat banyak.

Dia juga merubah Koneko menjadi pelayannya dengan satu uskup. Ketika Koneko menjadi pelayannya, Koneko juga mulai berevolusi dan ekornya bertambah menjadi tiga.

Setelah itu Alex mulai melatih Koneko dengan senjutsu yang dia beli dari sistem, dia juga melatihnya cara bertarung dengan tangan kosong menggunakan tinjunya seperti di anime.

Alex tidak hanya melatih koneko, dia juga melatih dirinya sendiri di dungeon, dia saat ini sudah mencapai level 300 dungeon. Saat dia melatih dirinya di dungeon, dia juga mendapatkan banyak point sistem dari membunuh moster.

Dia juga melatih beberapa keterampilan nya sampai level max, seperti [Manipulasi Listrik] dia sudah menaikanya hingga max dan skill nya berevolusi menjadi [Lightning Master].

=======

[Lightning Master lvl 2]

Efek : Mampu mengendalikan listrik untuk merusak ruang.

- Skill dapat di tingkatkan -

=======

Satu tahun lalu, Alex pindah ke rumah di dekat akademi kuoh bersama koneko. Dia juga sudah menerbitkan manga dari kehidupan masa lalunya, dia menerbitkan Bleach, One Piece, Naruto, dll. Dia menggunakan nama aslinya sendiri sebagai nama pena karena dia tidak bisa memikirkan nama lain, selain itu, dia juga tidak terlalu peduli tentang nama pena.

Alex juga sudah memasuki akademi kuoh satu tahun lalu bersama Issei. Koneko tidak ikut karena umurnya satu tahun lebih muda dari Alex.

Alex juga menjadi perhatian Iblis saat di sekolah, seperti Rias dan Sona, di sana mereka mencurigai Alex sebagai pegusir setan karena Alex memakai kalung salib di lehernya, mereka sudah mencoba menyelidikinya beberapa kali tapi mereka tidak menemukan apapun karena Alex menekan kekuatannya.

Alasan Alex menekan kekuatannya karena dia tidak ingin terlibat dengan masalah sebelum plot dimulai.

***

Saat ini, di pagi hari, Alex sedang tidur nyenyak di kasurnya.

*Zzzzzzz....*

Sekarang sudah satu bulan sejak Alex naik ke kelas 2 di akademi kuoh. Koneko juga sudah masuk ke kelas 1 di kuoh.

Tiba-tiba pintu kamar Alex terbuka perlahan dan mengungkapkan seorang gadis kecil yang memiliki mata emas dan berambut putih dengan potongan bob pendek dan memiliki dua jepit rambut berbentuk kucing di kedua sisinya rambutnya.

*CEKLEK*

Koneko membuka pintu dan melihat Alex yang masih tidur.

"..."

Koneko terdiam ketika melihat kakaknya yang masih tidur. Dia berjalan kearah Alex dan mengguncang tubuhnya, "Nii-san, bangun... Kita akan terlambat ke sekolah.."

"Hmmmm..." Alex memalingkan tubuhnya dan tidak mau bangun.

Koneko menghela nafas ketika melihat kakaknya tidak mau bangun, dia naik ke atas kasur dan melompat dalam dalam sebelum mengarahkan kakinya ke tubuh Alex.

"UHUK!!" Tubuh Alex terhantam kaki Koneko dan dia memuntahkan air dari mulutnya.

Dia terbangun dan memandangi Koneko, "Kenapa kamu menginjakku Koneko." Alex menggerutu.

"Karena Nii-san tidak mau bangun." Jawab Koneko datar.

"Tidak bisakah kamu membangunkan ku dengan biasa!" Alex membantah.

"..."

Alex menghela nafas, dia bangun dari kasurnya dan memandangi Moneko yang sudah turun dari kasur, "Padahal saat kau masih kecil, kamu selalu menempel padaku dan selalu menangis saat aku pergi sekolah... kenapa saat sudah dewasa menjadi seperti ini," Alex berkata seolah-olah telah menjadi orang tua yang melihat anaknya tumbuh dewasa.

Koneko tersipu, "C-cepatlah turun dan sarapan! kita akan terlambat!" Dia memalingkan muka nya dan berlari keluar kamar.

"Baik baik.." Alex berdiri dari kasurnya dan bersiap siap ke sekolah. Dia pergi mandi dan berganti pakainnya.

Setelah itu dia turun dan melihat koneko menyiapkan sarapan di meja makan. Sejak dia pindah rumah bersama Alex, dia mulai bersikeras untuk memasak di rumah.

Alex duduk di kursi dan memakan sarapannya, "Seperti biasa, masakan mu sangat enak koneko, kau pasti bisa menjadi istri yang baik di masa depan." Alex memujinya.

Koneko sedikit bangga dan malu pada saat yang sama.

Setelah sarapan, Alex dan Koneko berangkat ke sekolah bersama. Ketika mereka sampai di depan gerbang, mereka berpapasan dengan Issei yang juga berangkat ke sekolah.

"Selamat pagi Issei..." Alex menyapa dengan malas.

Issei menoleh dan menuju ke Alex, "Yo Aniki!" dia berkata dan menoleh kearah koneko, "Selamat pagi juga Koneko" Issei menyapa mereka berdua.

Koneko hanya mengangguk sebagai balasan, dia tidak ingin dekat dekat dengan Issei karena mesum.

Issei ingin menangis ketika melihat reaksi koneko yang dingin.

Keluarga Alex sudah tahu Koneko sejak dulu, ketika Ibunya ingin membersihkan kamar Alex saat dia pergi ke sekolah dan ibunya menemukan Koneko yang tidur di kasur. Setelah itu Alex hanya mengarang cerita dan memberi tahu keluarganya bahwa dia menemukan Koneko yang di buang dari keluarganya dan dia menemukanya di hutan sedang menangis. Alex awalnya ingin menggunakan hipnotis pada orang tuanya jika mereka tidak percaya padanya. Dia tidak ingin mengatakan tentang dunia supranatural yang berbahaya ke orang tuanya. Dia tahu dia kuat tapi dia tidak yakin dia bisa melindungi orangtuanya. Tapi Alex tidak menyangka bahwa Orang tuanya percaya pada ceritanya. Setelah itu mereka mulai menganggap Koneko sebagai salah satu keluarga mereka.

Alex dan Issei berbicara sebentar sebelum berpisah dari Koneko karena berbeda kelas. Alex dan Issei berjalan bersama ke kelas dan bertemu Matsuda dan Motohama.

Alex berpisah dari mereka karena dia tidak ingin ketularan kemesuman mereka, dia menuju ke bangku prontagonis di pojok belakang di samping jendela.

Alex menaruh tas nya dan duduk di kursi, ketika dia duduk, dia merasakan sebuah tatapan tajam menuju kearahnya, tidak, itu selangkanganya! dia menoleh mencari seseorang yang menatapnya, dia menemukanya dan menghela nafas lega karena yang menatapnya adalah seorang yang dia kenal.

Yang menatapnya adalah Aika kiryuu, dia adalah seorang wanita yang terkenal di kelasnya karena kemesumanya dan memiliki kekuatan untuk melihat ukuran alat kelamin laki laki.

Aika Kiryuu memiliki penampilan berkacamata, mata berwarna emas dan rambut coklat yang sedikit berantakan diikat di kepang di setiap sisi.

Aika mendekati Alex dan duduk di sebelah bangkunya, "Sangat jarang bagi sang 'Pangeran Pemalas' untuk tidak terlambat ke kelas. Biasanya kamu selalu terlambat." Aika berkata. Sejak Alex masuk ke sekolah, dia di juluki 'Pangeran Pemalas' oleh para siswi di sekolahnya karena dia sering tidur di kelas dan terlambat ke kelas.

Alex tidak peduli dengan cara Aika memanggilnya. Dia mendesah dan berkata dengan lelah, "Aku di bangunkan oleh Koneko dengan cara khusus hari ini."

"Oh! Apakah Koneko membangunkan mu dengan menghisap 'Anu' mu saat kau tidur dan ketika kau bangun, kau membuka selimut dan melihat Koneko bermain dengan 'Anu' mu, kemudian Koneko berkata 'Ohayou Onii-chan.' Begitu!? " Aika berkata dengan bersemangat ketika mendengar kata 'Khusus.'

Para siswa laki laki menatap Alex dengan iri dan para siswi perempuan memerah.

'Oiii!!!!' Alex berteriak dalam benaknya dan menghela nafas, "Kenapa pikiranmu begitu mesum padahal ini masih pagi hari, apakah kau frustasi secara seksual?" Alex merasa lelah ketika berbicara dengan wanita ini.

"Kenapa kau tau!?" Aika berkata dengan kaget.

Alex menatapnya dengan ekspresi tanpa ekspresi, dia kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan kotak persegi panjang berwarna hitam, "Kalau begitu aku akan memberi mu ini." Alex berkata dan memberikanya ke Aika.

"Apa ini?" Aika berkata dengan penasaran sambil melihat kotak yang diberikan Alex.

"Itu rahasia, buka itu saat kau pulang," Alex berkata.

Aika mengangguk, dia bersemangat dengan apa yang ada di dalam kotak. Setelah itu dia bangkit dan menuju bangkunya sendiri.

Alex menyeringai ketika dia melihat Aika membawa kotak itu.

*KRINGGG!!! KRINGGG!!! KRINGGG!!!*

Setelah itu guru memasuki kelas dan pelajaran di mulai. ketika jam pelajaran, Alex sangat bosan dengan semua pelajaran kecuali pelajaran sejarah, dia ingin tahu apakah sejarah di sini berbeda dengan di dunianya dulu.

Alex terus mendengarkan pelajaran sampai dia tertidur. Semua orang di kelas melihat Alex tertidur tapi tidak mengatakan apa apa karena di setiap pelajaran Alex selalu mendapatkan nilai 100. Meskipun Alex dulunya adalah otaku pemalas, dia juga tidak lupa untuk belajar, karena ilmunya mungkin berguna di masa depan.

Setelah berjam-jam kelas berlangsung, bel mulai berbunyi menandakan istirahat.

*KRINGGG!!! KRINGGG!!! KRINGGG!!!*

Alex terbangun dari tidurnya, "Yawnnnnn..." dia menguap dan mengambil bento yang dibuat oleh Koneko dari tasnya.

Dia berjalan keluar kelas dan melihat koneko yang membawa bento di luar kelas, Alex menghampirinya dan berkata, "Makan siang bersama? Koneko," Alex mengajaknya.

Koneko mengangguk bahagia. Alex tersenyum dan menepuk kepalanya dengan lembut. Koneko malu tapi tidak mengehentikanya. Setelah itu mereka berjalan menuju ke atap sekolah.

Sementara itu para siswa laki laki yang melihat kedekatan antara Alex dan Koneko tidak bisa membantu, tapi merasa iri, mereka juga ingin adik perempuan.

***

Alex sudah sampai di atap sekolah, dia duduk di samping pagar dan membuka bentonya yang berisi sayuran, nasi, daging ayam, telur.

Koneko juga duduk di sampingnya dan memakan bentonya.

Beberapa menit tanpa pembicaraan, Alex tiba tiba berkata, "Koneko, apakah kamu ingin menemui kakakmu kuroka?"

Koneko sedikit terkejut dan menoleh kearah Alex, "Benarkah!?" Koneko bahagia ketika mendengar bahwa dia akan bertemu kakaknya. Koneko sudah melepaskan masa lalunya, sejak Alex memberitahunya bahwa Kuroka membunuh tuannya bukan karena mabuk kekuatan, tapi untuk melindungi Koneko dari di jadikan eksperimen oleh tuannya.

"Ya." Alex menjawab.

"Kalau begitu, aku ingin bertemu nee san lagi!" Koneko senang dan memakan bentonya dengan semangat.

Melihatnya begitu, Alex menggelengkan kepalanya dan menepuk kepalanya. Dia harus memikirkan cara untuk menghubungi Kuroka nanti.

Setelah makan siang bersama, mereka kembali ke kelas karena jam pelajaran kedua dimulai.

***

Ketika jam pelajaran kedua selesai, Alex pulang menuju rumahnya, saat dalam perjalanan dia mengangkat alisnya ketika melihat Issei yang ada di jembatan dan didepanya ada seorang wanita berambut hitam panjang sepinggang, memiliki mata berwarna ungu.

Alex menyeringai ketika melihat kedua orang itu, "Jadi plot dxd sudah dimulai ya.." Dia bergumam dengan suara rendah dan melanjutkan perjalanannya menuju rumah.

'Status.'

======

[STATUS]

Nama : Alex Hyoudou

Umur : 16

Ras : High Human

Kekuatan : 533

Pertahanan : 521

Kecepatan : 560

======

[SKILL SPECIAL]

[Lighting Master lvl 2]

Efek : Mampu mengendalikan listrik untuk merusak ruang.

- Skill dapat di tingkatkan -

[Haki Pengamatan lvl 41]

Efek : memungkinkan pengguna untuk merasakan kehadiran orang lain, bahkan jika mereka tersembunyi dari pandangan atau terlalu jauh untuk dilihat secara alami sejauh 1 kilometer. Pengguna juga dapat memprediksi 5 detik masa depan.

Batas saat ini : Memiliki cooldown selama 2 menit saat memprediksi masa depan

- Skill dapat di tingkatkan -

[Stealth lvl 50]

Efek : Mampu menyembunyikan kehadiran pengguna hingga 80% (AN : Di bab 5 sebelumnya itu kesalahan saya karena menulis '100%' karena itu akan terlalu op nanti skillnya.)

Batas saat ini : Efek berkurang 40% pada lawan yang lebih kuat.

- Skill dapat di tingkatkan -

======

[SKIL PASSIF]

[Lightning Step]

Efek : Memusatkan aliran listrik ke kaki untuk menambah kecepatan.

- Skill pasif tidak dapat di tingkatkan -

[Lightning Wing]

Efek : Memusatkan aliran listrik ke punggung dan membentuk sayap untuk terbang.

- Skill pasif tidak dapat di tingkatkan -

[Lightning Body]

Efek : Merubah tubuh menjadi listrik.

- Skill pasif tidak dapat di tingkatkan -

[Lightning Gun]

Efek : Memusatkan aliran listrik ke ujung jari dan menjadi peluru.

- Skill pasif tidak dapat di tingkatkan -

======

[SENJATA]

[Imagine Breaker Sword Rank S]

Efek : Imagine Breaker versi lemah dari 'Kamijou Touma' yang hanya mampu meniadakan kekuatan sihir, esper, dan kekuatan ilahi saat menyentuh pedang.

======

Poin System : 1,378,463

======

***

Sementara itu di tempat Aika Kiryu. ketika dia sudah sampai di rumah, dia langsung menuju kamar dan bergegas membuka tasnya, dia mengeluarkan kotak hitam yang diberikan Alex sebelumnya dan membukanya.

Ketika dia melihat isi nya dia tersipu, dia tidak menyangka Alex akan memberikan mainan seks dengan bentuk p***s kepada dia.

Aika menaruhnya di meja dan memutuskan untuk menggunakanya nanti.

Bab 9 : Kencan?

Malam hari, di kediaman Alex, dia saat ini sedang makan malam bersama Koneko. Setelah makan dia meminum teh nya dan berkata kepada Koneko, "Koneko, apakah kamu mau kencan?"

Koneko yang sedang meminum tehnya tiba-tiba menyemburkan tehnya ketika mendengar Alex mengajaknya kencan, "K-Kencan," Koneko tergagap dan memerah.

Alex yang ada didepanya sudah menduga bahwa Koneko akan bereaksi seperti itu. Dia memiringkan kepalanya dan menghindari semburan koneko, "Ya, apakah kamu mau Koneko?" Alex berkata seolah-olah tidak ada yang terjadi.

"T-Tapi kita saudara, Nii-san." Koneko tersipu.

Alex sudah menduga bahwa Koneko akan menjawab seperti itu. Dia berdiri dan mengangkat dagu Koneko dengan lembut menghadap wajahnya, "Kita bukan saudara kandung, jadi tidak apa apa, kan? Koneko..." Alex berkata dengan lembut dan mendekatkan wajahnya.

"Nii-san...." Koneko menutup matanya dan menunggu kakaknya menciumnya, tapi dia tidak merasakan apa apa, dia bingung dan ketika dia membuka matanya, dia melihat kakaknya yang sudah menjauh darinya.

Alex menjauh darinya dan menepuk kepala Koneko, "Tunggu itu saat kita kencan, Koneko." Kata Alex dengan senyum lembut.

Koneko sedikit kecewa, tapi dia senang ketika dia mendengar kencan. "H - Hari apa kita akan kencan, Nii-San," Koneko sedikit malu ketika mengatakanya.

Alex berpikir sebentar dan berkata, "Hmmm... mungkin pagi hari minggu, aku akan menunggumu di distrik perbelanjaan besok lusa."

Alex mengajak berkencan bukan hanya untuk berjalan-jalan dengan Koneko saja, dia juga berencana untuk mengawasi Issei bersama Yuuma atau Raynare.

Koneko mengangguk. Setelah itu mereka membersihkan meja makan dan mencuci piring.

Alex yang sedang mencuci piring tiba tiba teringat sesuatu dan berkata, "Koneko, besok saat kita sekolah, kamu tidak usah menekan kekuatanmu seperti biasanya."

"Kenapa?" Koneko heran.

"Sa.... Kita mungkin akan bertemu sesuatu yang menarik." Alex berkata dengan senyum misterius.

Koneko sedikit bingung, tapi dia mengangguk dan tidak mengatakan apa apa, karena dia selalu percaya pada kakaknya. Setelah itu mereka selesai mencuci piring dan pergi ke kamar masing masing.

Alex membuka pintu kamarnya dan duduk di tepi kasur. Dia membuka sistemnya, 'Sistem gunakan tiket lotre dari hadiah quest pertama.' Alex berkata dalam hati. dia lupa kalau dia punya tiket lotre.

[Menggunakan tiket lotre....]

.

.

.

.

*DING*[Selamat anda mendapatkan Keahlian berpedang Sakata Gintoki!]

Alex mengangkat alisnya ketika mendapatkan ini. Dia tahu karakter ini dari anime Gintama dulu, jika dia tidak salah ingat, gaya berpedang ini menggunakan naluri dan tidak menggunakan teknik, tapi ini sangat kuat dan bahkan bisa melawan para Alien di animenya.

Dia membuka inventarisnya dan mengeluarkan [Imagine Breaker Sword] yang memiliki panjang 1,3 meter tanpa sarung pedang, bilah pedang itu sangat tipis berwarna hitam pekat dan gagangnya memiliki warna hitam dengan corak ungu di tengahnya berbentuk X.

Ketika Alex memegangnya, dia merasa bahwa pedangnya adalah bagian dari tubuhnya sendiri, dia ingin mencoba menganyunkannya, tapi mengurungkan niatnya, karena dia tidak ingin menghancurkan rumahnya.

Dia menaruh pedangnya ke inventarisnya lagi dan membuka toko Senjata, dia ingin mencari senjata yang cocok untuknya, selama beberapa menit mencari, akhirnya dia menemukan senjata yang dia cari.

======

[Pedang Kayu Danau Toya Rank C]

Efek : Memiliki daya tahan yang luar biasa dan bahkan bisa menyaingi katana asli.

Harga : 5,000 point system.

======

Alex membelinya tanpa ragu dan sebuah pedang kayu dengan tulisan 'Danau Toya' muncul di tangan Alex. Ketika dia memegangnya dia merasa pedang ini sangat cocok baginya. Dia berdiri dari kasurnya dan mengayunkannya.

*WOSH!!*

Alex melihat pedangnya memotong udara, dia mengangguk puas dan menaruh pedangnya ke inventaris. Dia berbaring di kasurnya dan tertidur...

***

Alex saat ini memasuki kelasnya dan memperhatikan Issei dengan temannya sedang membicarakan tentang pacar barunya. Dia tidak terlalu mempedulikanya dan duduk di bangku dengan malas seperti biasa.

Issei memperhatikan Anikinya memasuki kelas, dia menuju kearahnya dan menyapa, "Selamat pagi Aniki!" dia berkata dengan bersemangat.

Alex menoleh kearahnya dan menatapnya dengan malas, "Semangat sekali hari ini kau Issei... Ada apa?" Alex bertanya.

Issei tidak memperdulikan sikap Anikinya yang malas dan berkata dengan bangga, "Karena aku mendapat pacar baru kemarin!"

"Yawnnnnn..." Alex menguap. "Oh... Selamat... Jadi siapa dia?" dia berkata dengan malas.

"Namanya Amano Yuuma, aku akan berkencan dengan dia besok!" Issei menjawab.

"Oh.. Begitu..." Alex berkata dengan tidak peduli dan meletakkan kepalanya di bangku dengan malas.

Issei sweatdrop ketika melihat Aniki yang masih tidak peduli, "Kenapa kau masih tidak peduli Aniki" Kata Issei.

Alex menoleh kearahnya dan berkata, "Karena aku yakin, pacar barumu itu pasti menipumu. Mana mungkin ada gadis yang ingin berkencan dengan orang mesum sepertimu."

Issei merasa kata kata Aniki nya menusuk di hatinya, "Kau sangat kejam aniki..." Issei ingin menangis. Setelah itu dia pergi dari Alex dan berkumpul dengan temannya.

***

Sementara itu di ruang klub ORC, ada seorang wanita dengan badan montok memiliki mata biru kehijauan, berambut merah crimson yang panjangnya mencapai pahanya.

Dia sedang meminum teh di sofa dan di belakangnya ada wanita yang memiliki paras yang cantik dengan sosok yang menggairahkan, rambut hitam yang sangat panjang dan mata ungu. Rambutnya diikat ekor kuda yang panjang, menjangkau sampai ke kakinya.

Jika Alex di sini dia pasti tahu bahwa wanita ini adalah Rias Gremory dan Akeno Himejima.

Akeno yang ada di belakang Rias memegang pipinya dengan satu tangan dan berkata, "Ara~ Apakah kamu juga merasakanya Kaichou."

Rias menaruh tehnya di meja dan berkata, "Iya, aku merasakan dua orang baru yang memasuki wilayah kita, satu seorang nekoshou dengan kekuatan yang mengerikan dan yang kedua adalah manusia- tidak, seorang manusia tapi dengan ras yang lebih tinggi, aku tidak yakin apa itu..."

"Apakah kamu ingin aku mengawasinya, Kaichou?" Akeno bertanya.

Rias menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak, aku sudah mengirimkan Kiba untuk mengawasinya." Dia kemudian bangkit dari kursinya dan memandangi luar jendela, tidak, lebih tepanya memandangi Issei dan teman temanya yang ada di luar.

Akeno mengikuti pandanganya, "Ada apa dengan mereka Kaichou?" Dia berkata dengan rasa ingin tau.

Rias memalingkan wajah nya dan duduk di sofa lagi. "Cowok yang itu.." Rias Berkata.

"Maaf?" Akeno bingung

"Maksudku Cowok yang ada di tengah," Kata Rias.

Akeno mengingat-ingat sebentar dan berkata, "Dia kelas 2-B, Kalau tidak salah, namanya Hyoudou," Akeno menoleh ke Rias dan bertanya, "Ada apa dengan dia Kaichou?"

Rias menyentuh dagunya dan menjawab, "Tidak ada. Mungkin aku cuma salah lihat."

***

(Time Skip hari Minggu)

Di hari minggu pagi hari. Alex saat ini duduk di bangku di dekat distrik perbelanjaan, dia mengenakan jaket merah, kaos putih dan celana hitam panjang. Dia sangat tampan ketika dia berpakaian seperti ini. Banyak gadis yang menatapnya tapi dia tidak peduli. Dia juga merasakan Kiba sedang mengawasinya, tapi dia mengabaikanya karena dia ingin menikmati kencan dengan Koneko.

Di seberang jalan, dia juga melihat Issei yang berpakaian rapi seperti ingin pergi berkencan. Dia melihat Yuuma mendekati Issei dan Alex melihat mereka pergi berkencan.

Setelah menunggu beberapa menit dia melihat Koneko yang sangat cantik mengahampirinya mengenakan baju one piece sebahu berwarna abu abu dengan pinggiranya berwarna hitam. Alex terpesona olehnya beberapa menit sebelum bangkit dan menghampirinya.

(AN : Ughh saya tidak bisa membuat deskripsi tentang baju gadis).

Koneko tersipu ketika melihat Alex terus memperhatikan tubuhnya. Dia sedikit senang ketika Alex melihatnya sebagai wanita.

Alex memegang tanganya dan berkata, "Kalau begitu, ayo kita ke toko baju dulu"

Koneko tersenyum dan mengangguk. Setelah itu mereka berjalan bersama menuju toko baju.

Ketika mereka sampai di toko baju, mereka melihat lihat dan membeli beberapa baju yang menurut mereka bagus. Setelah dari toko baju, mereka memutuskan untuk pergi ke bioskop. Ketika mereka sampai di sana, Mereka menonton film horor, tapi itu tidak terlalu menakutkan bagi mereka.

Setelah menonton Film. Alex menyarankan untuk pergi ke Game Center karena dia ingat dari wiki masa lalunya bahwa Koneko menyukai game. Koneko setuju dengan saran Alex dan mereka menuju Game Center. Ketika mereka sampai di sana, mereka bermain berbagai jenis permainan, Alex dan Koneko sangat senang pada saat itu.

Alex dan Koneko bergandengan tangan sedang berkililing, sampai Alex melihat Koneko yang memperhatikan sebuah boneka kucing berwarna putih di mesin pencapit. "Kamu mau?" Alex bertanya sambil menunjuk ke boneka kucing.

Koneko mengangguk malu malu.

Alex tersenyum, dia mendekati mesin tersebut dan memasukan koin ke dalam mesin. Meskipun dia tidak pernah menggunakan ini di masa lalu, dia sering melihat cara menggunakanya di anime.

Setelah memasukan koin, Alex memegang kontrolernya dan mengarahkan pencapitnya ke boneka yang diinginkan Koneko. Boneka nya terkena pencapitnya dan Alex mengarahkanya ke lubang, dia mengambil bonekanya dan menyerahkanya ke Koneko, "Ini, untukmu Koneko," Alex berkata dengan lembut.

"Terimakasih, Nii-san," Koneko memerah dan memeluk boneka nya dengan erat.

Setelah itu mereka pergi dari Game Center dan menuju ke restoran sushi karena mereka sangat lapar setelah berjalan jalan. Mereka makan sampai sore dan memutuskan untuk jalan jalan di sekitar taman sebentar.

Ketika mereka sampai di dekat taman. Mereka juga melihat Issei dan Yuuma sedang berkencan, tapi tiba tiba Yuuma berbubah bentuknya menjadi malaikat jatuh.

Alex yang melihat mereka mulai menampar dahinya, dia terlalu asyik kencan dengan Koneko sampai dia lupa tentang mengawasi Issei. "Ayo kita lihat mereka sebentar Koneko." Alex berkata kepada Koneko yang ada di sampingnya.

Koneko menangguk pada kata Alex. Setelah itu Alex dan Koneko mulai bersembunyi dan mengawasi mereka dari jauh.

Bab : Issei mati

Di tempat Issei, dia melihat Yuuma-chan pacar barunya  berjalan maju kedepan dan berbalik ke arah Issei, "Maukah kau mati untukku?" Kata Yuuma.

Kata katanya sangat tidak masuk akal bagi Issei, "Itu lucu sekali, Yuuma-chan.." Issei berkata dengan senyum dipaksakan...

*FLAP*

Sayap hitam muncul di punggung Yuuma. Lalu dia mengepakan sayapnya dan bulu bulu terbang berjatuhan.

Issei membelalakkan matanya, dia tak percaya dengan apa yang di depanya. Dia mundur beberapa langkah dan terjatuh kebelakang.

"Sungguh menyenangkan. Waktu singkat yang kuhabiskan denganmu." Yuuma tersenyum dingin. Dia memegang gelang merah muda yang ada di tanganya dan berkata, "Aku akan menjaga hadiah pertamamu ini. Jadi..." dia mengulurkan tanganya dan sebuah cahaya merah membentuk tombak muncul di tanganya.

*BUZZ*

"Yuuma-chan?" Issei mengulurkan tangannya masih tak percaya dengan apa yang di lihatnya.

"...Cepat matilah" Yuuma berkata dengan dingin dan mengayunkan tombaknya kearah issei.

*WOOOSHHH*

*JLEB*

Tombak yang ada di tangan yuuma menusuk perut Issei. Dia membelalakan matanya. Dia mencoba menyentuh tombak yang ada di perutnya tapi tombak itu sudah menghilang.

Satu-satunya yang tersisa adalah lubang besar yang ada di perutnya. Dia terbaring dan darah mengalir terus dari perutnya.

Yuuma mendekat kepadanya dan berkata, "Maaf, kau adalah ancaman bagi kami, jadi kami memutuskan untuk menyingkirkan mu dari awal. Kalau kau ingin menyimpan dendam, bencilah tuhan yang menempatkan sacred gear di tubuhmu."

'...Sacred, apa...?' Issei ingin bertanya tapi dia tidak bisa mengeluarkan suaranya. Pada saat yang sama dia mulai kehilangan kesadaran, lubang di perutnya sangat fatal. Tapi dia tidak merasakan sakit sama sekali.

Rasanya enak kalau dia bisa kehilangan kesadaran dan tidur nyenyak, tapi kalau itu terjadi dia pasti akan mati. Dia tidak ingin mati muda, dia bahkan belum pernah merasakan payudara kesukaannya. Dia ingin tertawa tapi tidak bisa.

Kesadaranya perlahan mulai memudar saat memikirkan berbagai banyak hal.

Dia mulai bertanya tanya, apakah matsuda dan motohama akan terkejut, apa mereka akan menangis untuk dia, tidak, bukan mereka...

Ibu, Ayah..... Dia belum melakukan apapun untuk menyenangkan mereka berdua sebagai anak mereka....

Koneko, Aniki..... Walaupun mereka hanya saudara angkatnya, mereka sangat menyayangi dia. Dia tahu walaupun koneko sangat dingin kepadanya, dia merasa bahwa Koneko sebenarnya sangat lembut dan selalu menginkan sebuah keluarga..

Dia juga tiba tiba teringat kata kata Aniki nya saat di kelas, 'Aku yakin. pacar barumu itu pasti menipumu. Mana mungkin ada gadis yang ingin berkencan dengan orang mesum sepertimu.....' dia seharusnya percaya pada kata Aniki nya.... Mana mungkin ada gadis yang ingin berkencan dengan ku...

Dia merasakan tangannya masih bisa bergerak.

Dia menyentuh lukanya dan membawanya di depanya.

Warnanya merah.... Merah crimson. Lalu wajah gadis yang dia lihat kemarin memasuki pikiranya. Wajah cantik dengan rambut crimson, setiap kali dia melihatnya, matanya tertuju ke rambut crimsonya.

Jika dia mati, dia berharap mati dipelukan gadis cantik sepertinya...

Rasanya dia mengkhianati Yuuma pacarnya, ketika dia memikirkan wanita lain, tunggu. Yuuma kan yang membunuh dirinya...

Dia berharap sebelum mati, dia bisa meraba raba payudara Yuuma...

'Haha' Dia bertanya tanya kenapa ilusi mesumnya tidak berhenti saat dia mau mati..

Dia mulai mulai menutup matanya dan ingin kehilangan kesadaran tapi tiba tiba sebuah cahaya merah muncul di depannya.

"Jadi kamu yang memanggilku." Rias muncul di hadapannya.

Issei tidak bisa melihat siapa yang bicara karena pengelihatanya kabur.

Rias memeriksa tubuh Issei. "Sepertinya kamu lagi sekarat. Lukamu...ya ampun, kelihatanya sesuatu yang menarik terjadi padamu." Dia tertawa seolah-olah menemukan sesuatu yang menarik.

"Kalau kamu mati, aku akan mengurusnya. Mulai sekarang, kamu akan hidup untuku." Rias berkata dan mengambil 8 Pion berwarna merah dan memasukannya ke tubuh Issei.

Sebelum kehilangan kesadaran Issei melihat rambut berwarna merah berkilau di depanya.

***

Sementara itu di tempat Alex dan Koneko. Ketika Koneko melihat Issei dibunuh, dia marah karena salah satu keluarganya ditipu dan dibunuh oleh malaikat jatuh rendahan. Dia ingin bergerak maju untuk menyelamatkanya tapi pundaknya di pegang Alex.

"Jangan dulu, mari kita tunggu dan lihat apa yang terjadi selanjutnya." Alex berkata dengan senyum kecil di wajahnya ketika melihat Issei.

Koneko bingung dengan apa yang di maksud Alex tapi dia mengangguk dan mengamati lagi. Bagaimanapun, dia percaya kepada kakaknya.

Mereka melihat Raynare sudah pergi dari sana dan sebuah cahaya merah muncul mengungkapkan Rias di sana. Mereka melihat Rias memasukan 8 Pion ke tubuh Issei dan menjadikan bagian dari budaknya.

Koneko menghela nafas lega ketika melihatnya. Dia sudah tahu informasi tentang Rias dari Kakaknya. Dia juga memiliki sedikit kesan baik untuk Rias senpai. Dia menoleh kearah wajah Alex dan bertanya tanya kenapa kakakknya sangat misterius dan seolah olah tahu semuanya.

Alex di sisi lain tidak peduli dengan tatapan Koneko, dia berdiri, "Yawnnnnn...." Dia menguap dan menoleh ke belakang, "Bisakah kau keluar sekarang?"

Koneko yang di sampingnya juga menoleh kebelakang. Dia juga sudah merasakan seseorang mengikutinya menggunakan senjutsunya, tapi dia tidak memperdulikannya karena orang yang mengikutinya terlalu lemah baginya.

Dalam semak-semak, perlahan seorang laki-laki muncul. dia berambut pirang dan memiliki wajah tampan, dia memakai seragam laki laki akademi kuoh. Dia tersenyum masam dan berkata. "Jadi kamu sudah merasakan aku ya..."

Alex menatapnya dengan acuh tak acuh dan berkata, "Lain kali jangan mengikutiku saat kencan. Sangat tidak menyenangkan kau tau."

Setelah berkata seperti itu, Alex ingin menggandeng tangan Koneko untuk pergi tapi Kiba memanggilnya. "Tunggu! Aku punya satu pertanyaan. Kenapa kamu tidak menyelamatkan Issei saat dibunuh. Dia Adik mu bukan?" Kiba bertanya.

Alex berhenti sebentar dan menjawab. "Karena aku tahu bahwa Rias akan menjadikannya bagian dari budak-budaknya. Selain itu, aku yakin dia senang berada di sana dengan para onee-san berpayudara besar."

Setelah itu Alex menggendong Koneko dengan gaya putri dan tubuh mereka berubah menjadi kilatan listrik dan menghilang dari pandangan Kiba.

Kiba tertegun beberapa detik dan menggelengkan kepalanya. Dia tersenyum masam dan berteleportasi ke ruang klub ORC.

***

Alex muncul di depan pintu rumahnya. Dia baru saja menggunakan skillnya yaitu [Lightning body] dia merubah tubuhnya dan tubuh Koneko menjadi listrik kemudian menghilang menjadi kilat dan muncul di depan rumah dengan cepat.

Alex membuka pintu rumahnya dan masuk kedalam. Dia menurunkan Koneko untuk mengunci pintu. Setelah mengunci pintu dia ingin pergi ke kamarnya tapi dia merasakan tatapan Koneko, "Ada apa Koneko?" Dia bertanya.

Koneko tidak menjawab tapi menatapnya dengan tatapan berharap.

Alex bingung dengan tatapanya. Dia berpikir sebentar  dan kemudian dia ingat apa yang diingkan Koneko, "Apa kau yakin Koneko? Kamu mungkin bukan satu satunya wanitaku di masa depan." Kata Alex dengan menatap lurus ke matanya.

"Iya.." Koneko mengangguk. Dia tahu dia tidak bisa menjadikan Alex miliknya sendiri, dia juga sudah mendengar dari Alex bahwa Alex sudah memiliki kekasih bernama Irina saat masih kecil.

"Kalau begitu..." Alex menundukan kepalanya dan mencium bibir kecil koneko yang lembut. Alex perlahan memasukan lidahnya ke mulut Koneko dan dia bisa merasakan gerakan lidah kecil Koneko yang sedikit canggung tapi mulai terbiasa.

Koneko memeluk lehernya dan membuat kepalanya lebih dekat. Mereka berciuman beberapa menit sebelum berpisah dengan jembatan air liur di lidah mereka. Mereka terengah-engah dan tubuh mereka sangat panas sekarang.

"Apa kamu yakin Koneko?" Alex bertanya sekali lagi.

Koneko mengangguk sebagai jawaban. Setelah menerima jawabannya, Alex menggendongnya menunuju kamar.