webnovel

Gosip

Happy reading!

"Tumben banget tiba-tiba mau nginep di rumah Natasha," ucap Faldo setelah mulai melajukan mobilnya. 

"Orang tua Natasha lagi dinas ke luar kota soalnya, jadi Natasha takut di rumah sendirian," ucap Kiara dan Faldo pun mengangguk-anggukkan kepalanya.

Beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di rumah Natasha. Setelah turun dari mobil, Kiara langsung mengusir Faldo.

"Ra lo dianter siapa barusan?" tanya Natasha yang mendengar ada suara mobil, jadi ia keluar.

"Oh itu tadi supir gue," jawab Kiara dan dibalas anggukkan kepala oleh Natasha.

"Cia mana? Udah dateng belum?" tanya Kiara.

"Belum, ayo masuk dulu aja," jawab Natasha dan mengajak Kiara masuk ke dalam rumah.

Mereka berdua pun langsung masuk ke kamar Natasha.

"Lo tau nggak sih Ra? Ternyata yang lagi deket sama Cia tuh si Gafa," ucap Natasha. Kiara terlihat sedikit terkejut, karena seingatnya Cia pernah mengatakan bahwa tidak akan suka dengan cowok seperti Gafa.

"Hah lo serius? Yang bener aja Nat lo tau dari mana?" tanya Kiara.

"Iya serius Ra, gue nih nggak sengaja denger obrolan Gafa sama temennya, katanya dia lagi deketin cewek kelas MIPA-1 gitu," jawab Natasha.

"Cewek kelas kita kan banyak Nat, kok lo bisa menyimpulkan kalau ceweknya tuh Cia?" tanya Kiara.

"Feeling aja sih, feeling gue mengatakan kalau itu Cia," jawab Natasha menjentikkan jarinya.

"Kalau feeling gue udah bilang itu Cia, itu pasti Cia," lanjut Natasha.

Kiara pun menepuk dahinya sendiri, ternyata itu alasan Natasha menyimpulkan bahwa Cia sedang dekat dengan Gafa karena feelingnya.

"Eh itu ada suara mobil itu pasti Cia," ucap Natasha yang langsung beranjak.

"Lo mau kemana?" tanya Kiara mengernyitkan dahinya bingung.

"Mau liat ke depan, siapa tau Cia dianter gebetannya," jawab Natasha dan langsung berjalan cepat keluar rumah. Sementara Kiara menghela napas dan memilih untuk menunggu di kamar Natasha.

"Nat gue nggak deket sama siapa-siapa," ucap Cia sembari masuk ke dalam kamar Natasha begitu juga dengan Natasha di belakangnya.

"Lo nggak bisa bohongin gue Ci," ucap Natasha yang masih kekeuh.

"Si Nat denger apa kok jadi kekeuh gitu," ucap Cia berbisik kepada Kiara, Kiara hanya mengendikkan bahunya.

"Nggak tau mending lo kasih tau aja," ucap Kiara membuat Cia mendengus kesal.

"Oh ya besok malem nonton acara pentas seninya pake bebas kah?" tanya Cia berusaha mengalihkan topik pembicaraan

"Iya, lagian acaranya malem jadi besok selesai lomba pulang dulu," jawab Kiara sembari menganggukkan kepalanya.

"Tapi lo pasti didandanin kan lo tampil," ucap Natasha dibalas anggukkan kepala oleh Kiara.

"Gue kangen banget Ra liat lo nyanyi, udah lama nggak liat lo nyanyi di panggung," ucap Cia.

"Gue juga kangen nyanyi," batin Kiara tersenyum kecil.

Setelah beberapa jam mengobrol dan topik obrolan mereka sudah habis, mereka sibuk dengan handphone mereka masing-masing.

Kiara yang sedang melihat-lihat instagramnya tiba-tiba perhatiannya teralihkan oleh chat yang baru saja masuk dari Faldo.

Faldo

Ra, lo ada liat flashdisk punya gue nggak? Warna item, kemarin gue taroh di meja deket tv ruang tengah.

Kiara sedikit berpikir sebelum membalas chat dari Faldo tersebut.

"Flashdisk item? Ah yang itu ya," batin Kiara.

Me

Oh iya gue simpen di kamar gue soalnya takut ilang kalau dibiarin di sana.

Me

Ambil aja di kamar gue Fal, di laci meja belajar gue.

Faldo

Oke, gue ijin masuk kamar lo ya.

Tak lama kemudian, Kiara kembali mendapat chat dari Faldo.

Faldo

Makasih ya Ra, udah gue ambil.

Me

Iya, lagian lo naroh flashdisk di ruang tengah nggak takut ilang apa?

Faldo

Wkwk gue kelupaan Ra, lo nggak liat isi flasdisknya kan?

Me

Enggak, emangnya kenapa? Pasti isinya yang enggak-enggak ya.

Faldo

Enggaklah Ra, gue ini anak alim, soal isinya itu rahasia negara.

Kiara yang berniat membalas chat dari Faldo tiba-tiba terhenti karena mendengar suara dari Natasha.

"Lo kenapa senyum-senyum sendiri Ra?" tanya Natasha membuat Kiara tersadar, apakah dari tadi ia membalas chat Faldo sambil tersenyum?

"Hah enggak," jawab Kiara menggelengkan kepalanya dan menormalkan ekspresinya kembali.

"Hayo lo chatan sama siapa," ucap Cia yang ikut menggoda Kiara.

"Gue tau pasti sama si Faldo ya Ra," ucap Natasha mengedipkan salah satu matanya.

"Enggak ada, ngaco kalian," ucap Kiara yang tetap mengelak.

Pukul 22.15, mereka bertiga pun sudah bersiap tidur. Handphone juga sudah mereka jauhkan, namun mereka bertiga tak kunjung bisa tidur.

"Nanti abis lulus kita pisah nggak ya," ucap Natasha membuka suara.

"Ah feeling gue paling nanti ketemu lagi, 1 kampus," ucap Cia membuat Natasha mendengus kesal.

"Kalau lo gimana Ra?" tanya Natasha beralih bertanya kepada Kiara.

"Gue? Paling gue bakal disuruh masuk UI. Kalian berdua juga kan?" ucap Kiara membuat Natasha dan Cia sama sama menghela napas.

"Iya."

Kembali hening, mereka bertiga sama sama kembali menutup suara. Masing-masing dari mereka sedang memikirkan sesuatu.

"Menurut kalian...," ucap Kiara menggantung perkataannya membuat Cia dan Natasha menoleh melihat Kiara.

"Menurut kalian Faldo orangnya gimana?" tanya Kiara memberanikan diri untuk menanyakan hal tersebut. Lagi pula wajar bukan ia bertanya sesuatu seperti itu?

"Oh jadi lo dari tadi lagi mikirin tentang Faldo?" tanya Natasha menggoda Kiara.

"Please deh," ucap Kiara membuat Cia dan Natasha tertawa kecil.

"Kalau menurut gue sih Faldo orangnya baik pinter ganteng lagi, cuma minusnya dia terlalu friendly gitu ke semua orang, apa lagi ke adek kelas, nanti kan bahaya kalau mereka nganggepnya beda," ucap Natasha membuat Kiara dan Cia secara tak sadar mengangguk-anggukkan kepala.

"Dan juga minusnya si Trisha yang fanatik banget sama Faldo," ucap Cia menggeleng-gelengkan membayangkan bagaimana sikap Trisha yang over itu.

"Apa lagi Faldo juga udah punya kerjaan, kayaknya emang idaman cewek. Kalau nikah pasti bakal terjamin soalnya udah mapan," ucap Natasha menimpali.

"Gue istrinya," batin Kiara meringis kecil. Kira-kira bagaimana reaksi kedua temannya jika ia mengatakan bahwa ia sudah menikah dengan Faldo?

"Lo suka sama Faldo Ra?" tanya Cia membuat Kiara tersadar dari lamunannya.

"Nggak tau," jawab Kiara lirih. Kiara memang belum yakin tentang bagaimana perasaannya terhadap Faldo.

"Tapi nggak ada salahnya kok Ra mulai hubungan yang baru, biar lo nggak stuck terus sama masa lalu," ucap Natasha.

"Jadi maksud lo gue gamon?" ucap Kiara memicingkan matanya menatap Natasha.

"Enggak Ra ini istilah aja, mana ada kata gamon dalam hidup lo. Lo galau aja nggak pernah," ucap Natasha.

"Oh pernah, lo sering galau," ucap Natasha membuat Kiara mengernyitkan dahinya.

"Galauin nilai iya kan Nat," ucap Cia menimpali dan dibalas tawa kecil oleh Natasha. Sementara Kiara hanya menghela napasnya.

"Seenggaknya lo ada ketertarikan sedikit gitu nggak sama Faldo?" tanya Natasha.

"Nggak tau," jawab Kiara yang lagi-lagi membuat Natasha mendengus kesal.

"Lo udah kayak pakar cinta aja Nat," ucap Cia mengacungkan jempolnya kepada Natasha.

"Gue ini udah berpengalaman," ucap Natasha menepuk-nepuk dadanya sendiri membanggakan diri.

"Udah deh udah jam segini tidur aja," ucap Kiara menyudahi topik malam ini. Semakin larut obrolan mereka semakin kemana-mana.

Mereka bertiga pun sudah saling memejamkan mata.

"Tapi diliat-liat lo sama Faldo emang cocok."

"Kenapa nggak pacaran aja?"

"Iya gue mikirnya juga gitu, dari awal masuk SMA aja kayaknya Faldo udah suka sama Kiara."

"Kalian berdua masih mau ngobrol terus sampe kapan?" ucap Kiara yang membuat Natasha dan Cia langsung menutup mulut.

To be continued...