webnovel

Girl time

Happy reading!

Setelah membalas chat dari Cia, Kiara tidak jadi ke gedung olahraga tapi beralih menuju kantin. Karena mengetahui bahwa pertandingan volinya sudah selesai.

"Perasaan gue tadi di ruang musik cuma bentar, tiba-tiba udah selesai aja pertandingannya," batin Kiara.

"Lo ngapain aja Ra di ruang musik lama banget?" tanya Cia setelah Kiara duduk di sebelahnya.

"Perasaan gue bentar doang," ucap Kiara yang masih berpikir seperti itu.

"Ngapain emang?" tanya Natasha.

"Rahasia," jawab Kiara mengedipkan matanya sebelah.

"Mungkin tadi yang bikin lama gara-gara 2 makhluk itu," ucap Kiara dalam hati.

"Lo nggak pesen Ra?" tanya Cia.

"Udah kok," jawab Kiara. Ia sudah langsung memesan makanan saat masuk kantin.

Setelah makanan Kiara datang, ia langsung memakannya.

"Ra tangan lo kenapa?" tanya Cia yang sepertinya menyadari luka di tangan kanan Kiara.

"Oh gapapa," jawab Kiara. Ia saat ini sedang memikirkan alasan apa yang harus ia katakan.

"Ini gue kena pecahan kaca doang," lanjut Kiara. Semoga dengan alasan itu Cia dan Natasha akan percaya dan tidak curiga kepadanya.

"Kok bisa," ucap Natasha yang masih merasa bingung.

"Udah gue gapapa lagian gini doang," ucap Kiara yang berusaha menyudahi topik pembicaraan tentang luka di tangannya.

"Oh ya pensinya malam sabtu apa malam minggu sih?" tanya Natasha, memang sudah diumumkan bahwa setelah acara pekan olahraga selesai akan diadakan pentas seni dari kedua sekolah.

"Kenapa emang? Gue tau pasti kalau malam minggu lo mau ngedate sama cowok lo ya Nat," ucap Kiara seolah membaca pikiran Natasha.

"Tau aja," ucap Natasha meringis kecil.

"Kapan ya kita triple date," ucap Cia.

"Kapan kapan Ci," balas Kiara membuat Cia menghela napas kesal.

"Masa-masa SMA tuh harus ada kisah romansanya," ucap Cia yang mengharap-harapkan masa-masa SMA nya seperti yang ada di drama-drama.

"Kalian boleh kok minta saran sama gue yang udah pro," ucap Natasha menunjuk dirinya sendiri.

"Kayaknya kalau masalah pro lebih pro Kiara deh," ucap Cia.

"Kalau sama lo pasti dikasih saran yang aneh-aneh," lanjut Cia.

"Justru itu Ci, sekarang tuh harus yang anti mainstream," ucap Natasha menjentikkan jarinya.

"Terserah lo aja Nat."

"Kalian udah tau belum? Si ketos katanya pacaran sama anak kelas 12," ucap Natasha memancing perghibahan.

"Ketos? Oh Hazel ya," ucap Cia mengingat-ingat ketua osis angkatan tahun ini.

"Iya udah gitu pacaran sama troublemaker lagi," ucap Natasha.

"Rasyel ya?" tanya Kiara, dari dulu memang Rasyel lah teman satu angkatannya yang selalu mencari masalah.

"Iya, parah ya kok bisa mereka pacaran," ucap Natasha merasa heran.

"Paling juga cinlok gara-gara Rasyel sering buat masalah," ucap Kiara. Memikirkan kisah klise yang kebanyakan terjadi seperti di novel kisah remaja.

"Bisa jadi lo kok kepikiran sampe ke sana Ra, keren," ucap Cia mengacungkan jempolnya.

"Jangan jangan lo pengalaman ya Ra," ucap Natasha memicingkan matanya.

"Enggak lah ngaco," ucap Kiara sembari menggelengkan kepalanya.

"Gue mau nanya pendapat kalian deh," ucap Cia yang membuat Kiara dan Natasha mengalihkan pandangan mereka menatap Cia.

"Apa?"

"Kalau ada cowok yang ngechat lo ngebahas hal-hal unfaedah atau random gitu artinya apa?" tanya Cia yang terlihat seperti kebingungan saat menanyakan hal itu.

Sementara itu Kiara dan Natasha saling bertukar pandang dan tersenyum seperti ada maksud lain.

"Kalian berdua ngapain senyum-senyum sambil tatap-tatapan gitu? Gue bilang kan misalkan doang," ucap Cia yang melihat kedua temannya itu justru bertatap-tatapan sangat mencurigakan.

"Kita belum ngomong apa-apa ya kan Ra?" ucap Natasha tersenyum penuh arti. Kiara pun mengangguk merespon ucapan Cia dan Natasha barusan.

"Ya singkatnya tuh cowok lagi pdkt kali," ucap Kiara mengeluarkan pendapatnya dari pertanyaan Cia tadi. Bisa dilihat Cia terlihat seperti seding berpikir.

"Emang lo lagi dideketin sama siapa?" tanya Kiara. Pertanyaannya ditujukan untuk memancing Cia.

"Sama- Hah? Enggak bukan gue, gue nggak dideketin siapa-siapa," jawab Cia yang sepertinya di awal tadi sedikit keceplosan.

"Iya iya nggak dideketin siapa-siapa," ucap Natasha dengan nada menggoda Cia.

Cia yang tiba-tiba bertanya seperti itu pasti ada sesuatu. Tidak mungkin hanya asal bertanya tanpa ada alasan tertentu. Ya meski begitu Kiara dan Natasha berpura-pura tidak tau, nanti Cia pasti juga akan menceritakannya sendiri saat ingin.

"Gue jadi tau kenapa akhir-akhir ini si Trisha merhatiin kita, ternyata Trisha lagi mengantisipasi lo ya Ra," ucap Cia teringat bahwa memang akhir-akhir ini terlihat Trisha mengawasi mereka atau lebih tepatnya Kiara.

"Iya kali, padahal gue nggak ngapa-ngapain," ucap Kiara.

"Iya sih ini gara-gara Faldo," ucap Natasha. Trisha juga sebenarnya tidak akan mengganggu Kiara jika Faldo tidak mendekati Kiara.

"Tapi lo gapapa Ra?" tanya Cia yang terlihat mengkhawatirkan Kiara.

"Gue? Gue gapapa, gue juga nggak peduli Trisha mau bertingkah kayak apa," jawab Kiara mengendikkan bahunya acuh. Ya, lagian Trisha juga sudah berbuat sesuatu kepadanya.

"Lagian kalau lo diapa-apain juga pasti lo bakal nggak kenapa-kenapa," ucap Cia merangkul bahu Kiara.

"Gue nggak ngerti lo ngomong apa," ucap Kiara dan Natasha bersamaan seraya kompak menggelengkan kepala.

"Ah kalian mah selalu gitu," ucap Cia merengut kesal.

"Oh ya kayanya kita bertiga udah lama nggak nginep bareng, ayo nginep di rumah gue, kebetulan orang tua gue lagi dinas ke luar kota," ucap Natasha.

"Bilang aja lo takut kan Nat di rumah sendirian," ucap Cia.

"Lo tau aja Ci," ucap Natasha meringis kecil.

"Boleh," ucap Kiara. Cia dan Natasha langsung terkejut dan menoleh menatap Kiara.

"Kenapa?" tanya Kiara yang kebingungan karena ditatap oleh temannya itu.

"Enggak, biasanya kalau masalah main atau nginep gini lo yang paling susah diajaknya," jawab Cia.

Kiara mengernyitkan dahinya dan tersadar.

"Oh iya biasanya gue bakal susah dapet ijin dari papa, kadang juga malah nggak diijinin," batin Kiara.

"Lagian ini masih minggu pekan olahraga," ucap Kiara.

"Ya udah nanti nginep di rumah gue ya," ucap Natasha sembari tersenyum lebar.

"Iya."

---

Tok tok tok

"Fal lo di dalem nggak?" tanya Kiara setelah mengetuk pintu kamar Faldo.

Cklek

"Kenapa Ra?" tanya Faldo yang membuka pintu kamarnya.

"Gue ma- FAL PAKE DULU BAJU LO," ucap Kiara yang terkejut karena sepertinya Faldo baru selesai mandi. Melihat hal itu Kiara langsung berbalik dan mengalihkan pandangannya.

"Anjir gue lupa pake baju saking senengnya Kiara ke kamar gue," batin Faldo. Faldo pun mengambil kaos dari lemarinya dan langsung memakainya.

"Kenapa Ra?" tanya Faldo lagi setelah memakai baju. Kiara pun berbalik menghadap Faldo dan menghela napas lega.

"Gue mau nginep di rumah Natasha ya, Nanti makan malemnya disiapin sama bi Rumi," ucap Kiara. Faldo pun mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Mau gue anter?" tanya Faldo.

"Faldo nih lagi cari mati apa cuma basa basi?" batin Kiara. Ia menatap Faldo dengan penuh kebingungan.

"Gu-"

"Tenang aja temen lo nggak bakalan tau," ucap Faldo memotong perkataan Kiara seperti ia sudah tau isi pikiran Kiara.

"Boleh ayo," ucap Kiara. Lagian nanti ia bisa bilang bahwa ia diantar supirnya.

Faldo tersenyum kecil dan mengambil kontak mobilnya.

To be continued..