Prolog

Aku hanyalah perempuan muda yang ingin hidup damai. Damai dari masalah dan damai dari hiruk pikuk dunia.

Aku hanyalah perempuan yang menginginkan kehidupan tenang, baik batin atau pun lahir.

Aku hanyalah perempuan yang ingin memiliki teman berbagi, baik suka dan duka.

Dan...

Aku adalah seorang anak yang hanya ingin diperlakukan dengan baik dan disayangi.

Aku hanyalah perempuan yang lemah tapi harus tetap kuat, kuat menghadapi dunia, menghadang matahari dan tidak terpengaruh oleh bulan, serta bintang.

.

.

.

Aku terus melangkahkan kakiku, menatap jalan yang tak berpenghujung, tak tahu entah di mana semua bermuara. Aku di sini hanya bisa berjalan tanpa alas kaki atau pun bekal yang menemani. Aku hanyalah musafir miskin yang sebatang kara, tak ada sanak saudara di dekat, apalagi sahabat. Meskipun pernah bertemu dengan teman, yang kuatlah yang bisa memanfaatkan.

.

.

.

Izinkan aku membencimu.

Maka saat itu terjadi, kamu tak perlu risau tentangku, karena aku adalah orang yang tak akan ingin beredar di radarmu.

.

.

.

"Panggil saja aku Alina. Cukup bagimu untuk tahu namaku, kan?"

"Tak usah menyusahkan diri hanya untuk mengetahui siapa aku. Karena aku juga akan melakukan hal yang sama, yaitu tak mengorek informasi tentangmu!"

.

.

.

"Walaupun demikian, aku akan tetap kembali ke duniaku, meski kamu melarang. Karena, di sanalah ketengan yang aku dapatkan."

.

.

.

"Menikah? sepertinya itu ide bagus."

.

.

.

❦Lepaskan Aku❦

❀❦Shin No Hikari❦❀