"Arya lebih baik kau keluar dulu..! Biarkan para dokter menolong istrimu!" Bram berusaha menggiring arya keluar ruangan agar tak mengganggu kinerja para perawat dan juga dokter.
"Dokter tolong istriku.. Dan tolong juga bayinya. Dia sedang mengandung." pekik Arya dengan nada memohon.
"Tenang pak..! kami akan berusaha semaksimal mungkin." Ujar salah seorang perawat.
Bram membawa Arya keluar dan mencoba menenangkan nya. Bram sendiri tak turut serta membantu menyelamatkan Amanda karena ia adalah seorang dokter bedah. Dan bukan bagiannya untuk menangani kasus seperti itu.
Arya kini terduduk dengan kedua tangan yang memegang erat kepalanya. Ia begitu kalut, takut kehilangan istrinya. Pikirannya kini sedang kacau semua terjadi terlalu mendadak baginya. Bahkan semua ini terasa seperti mimpi, mimpi buruk yang ingin arya buang jauh-jauh.
Bram menepuk bahu Sepupunya itu mencoba menguatkan dan memberi dukungan. "Sabar Arya. Dokter pasti melakukan hal yang terbaik untuk istrimu."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください