"Aku bisa memberikan apapun padamu jika saja kau bisa memberiku seorang putra."
"Putra?" Sheila tersentak seketika. "Apakah Itu artinya aku harus mengandung anak darimu?" tanya Sheila sekali lagi menekankan kalimat tanyanya.
"Itu kalau kau mau." ucap Cipto dengan entengnya. "Aku butuh penerus. Di usiaku yang setua ini aku bahkan belum punya seorang putra untuk meneruskan semua bisnisku ini." ucapnya menambahi.
Sheila tampak berpikir keras. Haruskah dirinya menjadi pelakor antara ibunya sendiri dengan ayah tirinya? Haruskah ia menyerahkan kesuciannya untuk seorang pria semacam Cipto? Dan mengandung bayinya? Ini sama sekali tak pernah ia bayangkan. Ia yang dulu membenci Cipto setengah mati kini mendapat tawaran untuk mengandung anak darinya yang memang memimpikan seorang pewaris.
Sheila tak mampu menjawab apapun pikirannya mengembara kemana-mana. Cipto yang melihatnya hanya tersenyum tipis lalu bangkit dari tempatnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください