webnovel

Pagoda Naga

Di suatu tempat puncak pegunungan bersalju, sebuah pertempuran besar terjadi. Tetapi bukan antara pasukan Kekaisaran, ataupun pasukan ras iblis primordial, melainkan satu orang melawan ribuan pengejar.

Puncak gunung yang seharusnya di selimuti salju putih dan indah, namun kini di penuhi darah merah dan mayat-mayat yang berserakan. Mereka semua mati di bunuh oleh satu orang karena memperebutkan sebuah harta Pagoda Naga.

Pria paruh baya yang begitu buruk itu terkepung dan tidak dapat melarikan diri selain menghadapi musuh-musuhnya.

"Haha, Anda tidak akan bisa pergi dari sini, Sekarang serahkan Pagoda Naga itu kepada kami."

"Haha, Benar selama kamu melakukanya kami akan melepaskan hidupmu dan kami tidak akan memperlakukan kamu dengan buruk."

"Haha, Sudahlah jangan keras kepala, percuma juga jika ingin melawan kami semua. Kamu tidak akan selamat, jika sejak awal anda mengikuti permintaan kami, semuanya akan berakhir dengan cepat."

"Hmph! Cepat berikan harta itu kepada kami, dan jangan membuang-buang waktu berharga kami."

Satu persatu diantara semua orang yang mengelilinginya, menatap pria paruh baya itu sambil menyeringai. Jelas mereka semua memainkan skema untuk merebut Pagoda Naga dari tangannya.

Mereka semua sadar, meskipun jumlah mereka lebih banyak dan pria paruh baya itu hanya seorang diri, namun kekuatan dan kemampuan tempurnya tidak bisa di anggap enteng.

Bagaimanapun kekuatan dari pria yang melindungi Pagoda Naga terlalu menakutkan. Banyak rekan-rekan mereka yang mati ketika hendak mengambil paksa dari tangan pria paruh baya itu. Sehingga membujuknya adalah menjadi pilihan yang di setujui oleh semua orang.

"Hmph!." Pria paruh baya itu mendengus dingin.

"Mengapa?! Bukannya kita sepakat untuk bersatu dan membentuk perdamaian?." Zhang Ye berkata dengan nada tinggi.

Sampai kehancuran ras iblis primordial yang telah menginvasi Benua langit. Semua orang saling tersenyum satu sama lain, mereka memiliki tujuan yang sama dan Zhang Ye menjadi pimpinan diantara mereka.

Tapi sekarang, mata pedang mereka di tunjukkan untuk membunuh Zhang Ye, Tatapan mereka penuh dengan keserakahan terhadap Pagoda Naga yang di milikinya.

"Perdamaian?! Haha..." Semua orang tertawa.

"Hanya orang bodoh yang menginginkan perdamaian. Di dunia ini ada terang tentunya akan ada gelap. Mungkin saat ini kita sudah mengalahkan ras iblis primordial, namun Kami tidak memiliki ketenangan selama kamu hidup dengan Pagoda Naga berada di tanganmu." Kata seorang pria paruh baya lainnya dengan datar.

Semua orang mengangguk setuju. Zhang Ye adalah kultivator terkuat yang dimiliki Benua Langit. Namun dia tidak menginginkan ketenaran, saat itu Zhang Ye muncul entah dari mana dan kekuatannya di luar imajinasi semua orang.

Satu hal yang semua orang yakini, yaitu Pagoda Naga yang ada di tangannya. Mereka sangat yakin jika harta tersebutlah yang menjadi sumber kekuatannya selama ini.

"Kalian semua memang penghianat, Aku menyesal mempercayai kalian begitu lama." Mereka semua yang ada di depan Zhang Ye, adalah kultivator kuat yang telah dirinya satukan untuk menciptakan perdamaian. Namun siapa sangka jika akhirnya menjadi seperti ini.

Zhang Ye Mengatupkan giginya yang berwarna merah karena darah telah memenuhi mulutnya. Tangan kirinya mencengkram mencengkram gagang pedang begitu erat. Cukup untuk membasahi gagang pedang tersebut dengan darah yang mengalir melalui lukanya.

Lengan kirinya menghilang dan hanya robekan kain yang tertiup angin. Kakinya terluka namun masih memiliki keinginan kuat untuk berdiri. Perutnya juga terluka dengan lubang tusukan pedang yang cukup panjang. Darah mengalir dari sana hingga membuat jubah putih yang dikenakannya menjadi kontras merah.

Walaupun luka di tubuhnya begitu banyak, namun Zhang Ye tidak merasakan rasa sakit sedikitpun. Karena rasa sakit di tubuhnya tidak seberapa di bandingkan dengan gejolak penyesalan dan kekecewaan di hatinya.

Dunia kultivasi kedatangan era kekacauan. Itu adalah era dimana bahaya selalu mengintai, binatang iblis datang entah dari mana dan menjadi mimpi buruk bagi mereka yang masih hidup. Kultivator iblis primordial menghancurkan ras manusia.

Sejak saat itu, manusia hidup di bawah bayang-bayang ketakutan. Dalam puluhan tahun terakhir banyak kelompok yang berdiri untuk menciptakan perdamaian.

Tapi kata-kata saja tidak akan cukup untuk menciptakan perdamaian. Namun tidak, selama manusia bersatu membentuk satu kesatuan, maka Perdamaian akan terciptakan.

Para kultivator benua langit berkumpul untuk mewujudkan sebuah perdamaian yang semua orang anggap sebagai hal yang mustahil. Menghancurkan invasi dari ras iblis primordial dan membuat tempat damai bagi siapapun.

Tetapi, bahkan jika perdamaian tercipta dan ras iblis primordial berhasil di kalahkan, sesuatu yang lebih buruk dari iblis itu sendiri adalah manusia.

Kini Zhang Ye harus menelan Pil pahit kerena begitu mudahnya percaya terhadap orang lain, dan sekarang dia benar-benar tersudut karena tidak memiliki jalan untuk melarikan diri dan harus bertarung sampai mati.

Penyesalan selalu datang terlambat, Jika aku bisa kembali ke saat itu, aku tidak akan mempercayai kalian. Juga tidak akan menemukan orang-orang seperti kalian, yang berbagi keringat dan air mata yang sama." Batin Zhang Ye dengan kesulitan menerima kenyataan.

"Andaikan aku tidak lengah dan berada di kondisi terbaikku, aku tidak akan kesulitan membunuh kalian semua." Kata Zhang Ye dengan tatapan kebencian kepada semua orang yang ada di sana.

Mereka semua yang hadir terdiri dari kultivator tingkat immortal dan tidak sedikit diantara mereka yang menjadi Patriark Sekte dan Keluarga utama dari Kekaisaran yang ada di Benua Langit.

Zhang Ye mulai mengingat bagaimana dirinya mendapatkan Pagoda Naga. Era kekacauan yang belum pernah ada di dalam sejarah dunia kultivasi, secara mengejutkan merusak keseimbangan alam dan menghancurkan Perdamaian.

Hal ini membuat Zhang Ye yang lemah dan menjadi sampah semakin ingin menjadi lebih kuat. Dengan menjadi kuat dia dapat melindungi orang-orang terdekatnya dan melawan musuh yang kuat.

Zhang Ye adalah salah satu kultivator tingkat rendah yang memiliki keberuntungan yang menentang surga. Karena itu dia terus menerus selamat dari malapetaka yang menghancurkan apapun yang ada di sekitarnya.

Tetapi kehidupannya berubah ketika dia mendapatkan Pagoda Naga. Sejak saat itu Zhang Ye mengalami titik balik. Dengan Pagoda Naga di tangannya, Zhang Ye berhasil membuka jalur meridian dan juga Dantiannya berhasil di buka. Sejak saat itu dia memiliki takdir menentang langit.

"Bahkan jika aku mati saat ini juga, kalian tidak akan selamat." Kata Zhang Ye dengan keinginan membawa semua orang ke alam baka.

Kemudian menambahkan beberapa kata lagi, "Mati tanpa memiliki pernikahan, keturunan dan beberapa murid, sepertinya kehidupanku berakhir dengan sia-sia." Segera dia menatap musuh-musuhnya dengan tatapan tajam. Walaupun ada penyesalan dihatinya, Zhang Ye tidak ingin memikirkannya lagi.

Bahkan jika Zhang Ye tidak meninggalkan apapun ketika dia mati, tetapi dia memiliki konstribusi besar terhadap kedamaian yang akan datang. Mungkin perjuangannya tidak akan di kenang oleh siapapun, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan lagi mengingat kematiannya akan datang.

"Haha, apakah kamu sudah siap dengan kematianmu?." Tanya pria tua yang menjadi salah satu orang yang sangat menginginkan Pagoda Naga.

Walaupun Zhang Ye di depan mereka semua hanya menunggu kematian mengingat kondisinya yang tidak memungkinkan lagi untuk bertahan, namun tidak ada yang berani bergerak lebih awal untuk menyerangnya.

Dengan Pagoda Naga di tangannya, Zhang Ye masih tidak terkalahkan dan musuhnya memahami hal tersebut. Dia juga tidak ingin menunggu musuhnya bergerak lebih awal.