Sang raja mulai melucuti pakaian sang ratu dengan perlahan. Dia pun menggendong tubuh istrinya itu dan membawanya ke atas ranjang. Secara perlahan dia mulai menindih tubuh langsing istrinya dengan tubuh kekarnya tersebut. Sang ratu hanya merintih kesakitan namun merasakan kenikmatan yang amat luar biasa sehingga membuat malam itu begitu romantis bagi mereka berdua selayaknya sedang menikmati malam pertama sebagai pasutri.
Ranjang yang begitu luas dan besar pun ikut bergoyang mengikuti irama gerakan maju mundur maju mundur yang dilakukan sang raja terhadap sang ratu. Seakan ranjang itu menjadi saksi cinta mereka betapa keduanya memang pasangan yang saling mencintai satu sama lain. Angin sepoi-sepoi terus berhembus masuk melalui jendela kamar yang dibiarkan terbuka lebar.
Sang raja begitu sangat perkasa kali ini. Dia ingin menunjukkan kejantanannya dan menegaskan pada istrinya itu bahwa dia bukanlah pria mandul seperti prediksi semua orang.
"Ouh! " hanya terdengar suara-suara desahan penuh manja sang ratu saat sang raja menjamah tubuhnya begitu keras.
Setelah mereka berdua sudah berada di puncak kenikmatan, sang raja pun menjatuhkan badannya yang sudah lemas itu di samping tubuh istrinya yang juga tidak kalah lemasnya setelah suaminya itu menjamah tubuhnya berkali-kali dengan perkasa bagaikan seekor kuda jantan.
" Ah, nyamengna usedding pura mabbai iye wennie. " ( Ah, enaknya sudah bercinta denganmu malam ini. ) Ungkap sang raja sambil membelai pipi istrinya yang merah merona itu dengan penuh kelembutan.
Sang ratu tidak bisa berkata sepatah kata pun pada malam itu selain hanya menunjukkan senyum kebahagiaan yang merekah di wajah ayunya.
Keduanya pun tertidur lelap setelah melakukan hubungan suami istri. Keduanya berharap usaha mereka kali ini berbuah manis agar harapan keduanya untuk segera mendapatkan momongan segera terwujud.
~~~~~
[ PADA CHAPTER INI CERITANYA SEDIKIT NAKAL. AUTHOR HANYA MENYESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN CERITA SAJA. DISARANKAN YANG BACA INI ADALAH USIA DI ATAS 18 TAHUN KE ATAS )