webnovel

Chapter 40 Geru Bakeneko

"Master, dia naga muda" Kata So-in. 

"Kau benar, naga muda pastinya akan selalu memilih lawan dan akan bertarung untuk menambah kekuatan mereka, benar benar beruntung sekali bertemu dengan naga muda" Tambah Geru. 

"Apa yang kalian tunggu, cepat serang aku"

"Yah, bagaimana jika kau berubah wujud agar kami bisa bertarung dengan mu" Kata Geru. 

"Hmp, banyak maunya" Naga itu lalu berubah perlahan dan mengecilkan tubuhnya, tak hanya itu ia berubah wujud menjadi manusia. Meskipun berubah wujud menjadi manusia, ekor naga nya masih terlihat. Hal yang paling membuat Geru dan So-in terkejut adalah bahwa naga itu rupanya adalah wanita. Wanita berambut merah panjang dengan tatapan beraninya. 

"Segini sudah cukup, manusia seperti mu pastinya akan kalah meskipun aku menggunakan wujud ini.... Aku Adalah Tania, naga api yang tengah menambah kekuatan ku, aku mengalahkan semua yang lewat di sini dan membuatku kuat" Kata Wanita itu. 

"Baiklah, terserah saja.... Naga api memanglah termasuk Klan siluman yang paling kuat. . . Tapi bagaimana jika kau melawan dengan ku" Tatap Geru. 

"Melawan dengan mu saja, maksudmu duel? Tentu saja, kau kan hanya manusia" Dia langsung menerimanya tanpa basa basi. 

"Siapa bilang aku hanya manusia" Geru menyela seketika ia perlahan berubah menjadi bentuk iblisnya, yakni hanya memunculkan ekor dan kuping nya itu, berkilau dengan rantainya. Tak hanya itu, rantai rantai muncul melayang mengelilingi nya membuatnya nampak mengerikan. 

Seketika Tania yang melihat itu menjadi terdiam kaku. 

"Iblis?!, kau seorang iblis?!" Tatap nya. 

"Yah begitulah, kupikir menunjukan diriku pada naga sepertimu pasti akan sangat dipercaya sekarang" Balas Geru dengan nada santainya. 

"Haha, aku tak peduli, semakin lawan kuat, aku juga akan tambah kuat" Kata Tania tanpa takut, ia melesat akan menendang Geru dengan kedua kakinya yang melewati dengan cepat. 

Tapi tiba tiba saja kekuatan nya di tangkis oleh sesuatu yang membuatnya meleset menendang Geru. 

Ia melompat dan mendarat di belakang Geru agak jauh, lalu menoleh, rupanya So-in yang melakukan nya. 

"Jangan lukai master!" Teriaknya dengan wajah serius padahal wajahnya masih imut. 

"Wah wah, kenapa gadis itu bisa menangkis kekuatan ku ini?" 

"Haha, dia bukanlah gadis saja" Kata Geru sambil memegang kepala So-in. 

"Cih kau bilang ini adalah duel!!" Teriak Tania. 

"Haha baiklah, duel yah.... Manis, tunggulah aku di sini" Kata Geru pada So-in. 

"Tapi, master, dia Ras terkuat" So-in menjadi khawatir. 

"Haha, Ras terkuat, jika dia ras terkuat, aku akan jadi ras imortal" Balas Geru dengan wajah santainya. Lalu So-in perlahan menyetujuinya, di saat itu juga rantai rantai Geru yang mengelilingi nya menjadi hilang. 

Ia lalu berjalan ke hadapan Tania yang menunggunya dengan tatapan sombong. 

Ekor Geru turun di tanah, telinganya tak tegap tapi tatapan nya benar benar berani. 

"(Aku bisa melihat perilaku itu, ekornya turun itu berarti dia benar benar sedang tenang tanpa adanya rasa tegang, lalu kupingnya yang tak tegak itu, itu menandakan dia tidak perlu menggunakan kewaspadaan, 100% adalah tanpa takut)" Pikir Tania yang ia sendiri menjadi waspada. 

"Baiklah, serang lah aku sesukamu" Kata Geru. 

"Haha, siap siap... Aku akan dapat banyak kekuatan setelah mengalahkan mu" Tania memakan udara dan menahan nya di napasnya, seketika ia mengeluarkan napas api. Geru hanya tersenyum kecil seketika rantai rantai Geru muncul membuat tameng yang melindunginya dari napas api itu membuat Tania terdiam kaku. 

"Aku tidak akan menyerangmu, jadi kau bisa sepuas puasnya mendapatkan bagian menyerang" Kata Geru. 

"Berhentilah membuat tameng untuk dirimu, lawan aku kau pengecut!!" Teriak Tania. 

Geru yang mendengar itu lalu membesarkan mata miliknya dengan marah. "Kau bilang apa tadi?" Tatap nya dengan mata tajam. 

Seketika Tania terdiam kaku dengan mulut tak bisa berkata, di saat itu juga semua rantai Geru melesat akan menangkapnya. Bukanya takut, Tania justru tersenyum senang. "Haha, serang terus!!" Kata dia yang terus mengindari rantai Geru. Berlari ke Geru sambil menghindari rantai rantai itu. 

"Geru terkejut ketika Tania bisa mengindari rantai rantai cepatnya, dan saat Tania sudah ada di depan nya pas, ia mengeluarkan napas api, untungnya Geru melompat ke belakang dan membuat tameng lagi dari rantainya. "(Gerakan nya sangat cepat)" Pikir Geru. 

"Ada apa ha!? Kau takut kah, mas iblis?" Tatap Tania dengan nada sombongnya. 

Lalu Geru tersenyum kecil, dan menghilangkan semua rantainya. 

"Baiklah, nona muda, aku akan menurutimu, mari kita mulai duel sesungguhnya" Geru mengepal kedua tangan dan berpose akan bertarung pukul. 

"Ho.... Aku Terima itu" Tania langsung melesat menyerang nya. Mereka sangat cepat, berkali kali Geru menghindari pukulan tangan Tania dengan bahunya. 

"Haha kenapa kau diam saja, jika kau terus begitu kau tidak akan ada waktu melukaiku" Kata Tania yang terus menyerang. 

"(Tak hanya gerakan nya yang cepat, pukulan nya bahkan terasa berat)" Pikir Geru. 

Saat Geru sudah terpojok, Tania berhenti memukul dan langsung menyemburkan api dari mulutnya, tapi tiba tiba saja mulutnya tertutup rantai yang terikat di kepalanya, tubuhnya juga terikat. Ia melayang dengan rantai itu. 

"Hahahaha, wanita memang selalu curang yah, aku bilang duel fisik, tapi kau malah menggunakan api mu jadi jangan salahkan aku jika aku juga menggunakan rantai ku... Apa kau sengaja melakukan itu tadi huh, sekarang menyerah lah" Kata Geru, seketika rantai yang mengikat Tania menjadi sangat kencang membuat Tania kesakitan. Lalu rantai yang menutup mulut nya terbuka dan ia langsung mengucapkan kata. "Maaf kan aku, aku mengaku kalah!!" 

"Haha, bagus" Kata Geru seketika ia berubah menjadi manusia dan rantai yang mengikat Tania pun lepas membuatnya jatuh terbaring lalu ia perlahan bangun duduk. 

So-in yang ada di kejauhan menjadi mendekat. "Master kau hebat" Kata So-in. Geru menjadi tersenyum sambil mengelus kepalanya. 

Lalu Tania berlutut padanya, tapi Geru menjadi bingung. "Apa yang kau lakukan?"

"Bunuhlah aku, dapatkan kristal jiwa nya dan berikan pada orang orang yang akan mengakui mu, aku tahu kau di utus oleh 3 pahlawan itu bukan, aku dengar mereka pernah kemari tapi aku belum pernah menunjukan wujud manusia ku karena mereka langsung lari terbirit-birit ketika tahu ada naga di sini" 

"Apa?! Hahaha payah, apa mereka benar benar lari?" Geru langsung tertawa. 

"Aku yakin mereka memanfaatkan mu" Kata Tania lalu Geru langsung menutup mulut menatap serius. 

"Apa yang kau maksud kan?"

"Mereka memanfaatkan mu mengambil kristal ku kan? Aku tahu itu karena sudah ada beberapa orang yang gagal membunuh ku dan mereka juga mengaku kalau mereka tak akan bisa bergabung ke Work Fandation sebelum mereka dapat membunuhku" 

"Tapi kenapa 3 pahlawan itu tak mau melakukan nya sendiri?" 

"Itu karena sudah terlihat dari awal, mereka terlalu takut melihatku, kau benar soal kata mu yang tadi, sangat payah, mereka itu hanya bermulut besar" Kata Tania. 

"Lalu kenapa kau malah menyerahkan dirimu padaku?"

"Karena aku tahu, kau orang terpilih yang akan menjatuhkan mereka dan kelak kau akan tahu sifat mereka sendiri" 

"Kalau begitu aku tidak akan membunuhmu" Kata Geru seketika Tania terkejut. "Kenapa?! Mereka akan menganggap mu tak bisa mengalahkan ku karena pulang tak membawa apa apa, kau adalah iblis yang kuat" 

"Aku memang iblis, tapi mereka belum tahu kalo aku iblis, jadi aku bisa tenang mereka berpikir aku apa selain iblis" 

"Begitukah" Tania menjadi sedikit lega dan tersenyum kecil. 

"Tapi meskipun aku melepaskan mu, kau harus mencari cara agar aku mendapat kan kristal jiwa milik naga" 

"Kau iblis bukan, kau bisa membuat salinan jiwa ku" 

"Siapa yang bilang aku bisa melakukan nya?"

"Heh kau tidak bisa?! Tapi bukanlah kau iblis?"

"Yang bisa melakukan nya adalah Shiroi, dia saudariku, kebetulan sekali aku benar benar tidak bersamanya hehe" Kata Geru. 

"Haiz.. Begini saja, aku punya kristal jiwa milik seseorang di ras ku" Kata Tania mengeluarkan batu kristal merah dari baju bagian dada nya. Batu itu hanya sekitar genggaman tangan. 

"Seseorang dari ras mu?" 

"Dia adalah ibuku" Kata Tania, seketika suasana terdiam membuat Geru benar benar terpaku mendengar itu tadi. 

"Hah, kau ini jangan bercanda, itu kristal milik ibu mu!!" Geru menatap terkejut. 

"Tak apa, aku tahu sudah saat nya kristal ini berguna, gunakan itu untuk memalsukan kristal jiwa ku dengan begitu mereka akan mengira kau mengalahkan ku" 

"Tapi apa kau yakin? Apa yang harus aku lakukan untuk mu?"

"Hanya jalinlah kontrak dengan ku, aku butuh majikan sepertimu, kuat dan seorang iblis" 

"Oh, rupanya kau stundere juga yah, padahal tadi galak sekarang lemah" Kata Geru ia lalu mengeluarkan sebuah anting tindik. 

"Apa itu?" Tania menatap bingung. 

"Ini adalah pengontrak, sebenarnya iblis seperti ku memilih kontrak seperti ini bukan kontrak sihir. Jika kau ingin melepas kontraknya, kau bisa melepas tindik ini di telinga mu jadi tidak perlu menunggu perizinan ku" Kata Geru. 

"Hah, taktik apa itu, itu benar benar sangat unik, apa semua iblis sepertimu memiliki alat nya masih masing?" 

"Tentu saja, mereka juga sudah banyak menjalin kontrak" Balas Geru lalu ia mendekat dan memasangkan tindik itu di telinga tania. 

"Baiklah, sekarang kita sudah menjalin kontrak" Tambah Geru. Lalu Tania membungkukkan badan dan memberikan batu kristal itu yang di terima Geru. 

"Baiklah, setelah ini ikutlah kami selalu, tapi jangan pernah memberitahu dirimu bahwa kau adalah naga, mengerti" 

"Tentu saja" Balas Tania. So-in yang ada di samping Geru menjadi memasang wajah diam. "(Master... Memberikan anting padanya... Tapi kenapa dia tak pernah memberikan nya padaku... Apa karena aku lemah..)" Ia tampak kecewa sendiri tapi ia menyembunyikan hal itu. 

"Kalau begitu mari ikut" Tatap Geru. 

"Aku akan menyusul mu, ada sesuatu yang harus aku lihat" Kata Tania. 

"Oh baiklah, kalau begitu kami duluan" Kata Geru, lalu ia pergi bersama So-in.