webnovel

Last Love(Indonesia)

Kanaya bekerja sebagai chef di rumah Alex. Pria ini sangat dingin dan selalu berdebat dengan Kanaya awalnya tetapi seiring dengan berjalannya waktu Alex jatuh cinta dengan Kanaya. Namun dia gengsi untuk mengungkapkan perasaannya sehingga pada akhirnya Alex menyesali perbuatannya setelah dia melihat Kanaya menikah dengan Dirga. Semenjak peristiwa itu Alex memutuskan untuk menikah dengan wanita lain agar dia bisa melupakan Kanaya. Setelah 5 tahun kemudian, Kanaya dan Alex kembali dipertemukan. Kali ini keduanya menyandang status janda dan duda. Alex meyakini jika Kanaya adalah cinta sejatinya, mala dari itu dia tidak ingin menyesal kedua kakinya sehingga Alex mengungkapkan cintanya pada Kanaya. Namun, di hari pernikahan Alex dan Kanaya, Dirga datang kembali untuk memohon kepada Kanaya agar memaafkan kesalahannya karena menceraikan Kanaya dengan terburu-buru atas tuduhan perselingkuhan. Akankah Kanaya kembali dengan Dirga atau memilih Alex menjadi pasangan terakhir dalam hidupnya? ikuti kisahnya di instagram ya @f3.134

Ficee · 都市
レビュー数が足りません
5 Chs

Makan Malam

Di sore harinya, Kanaya pulang dari rumah Albert. Namun di tengah jalan, Dia bertemu dengan Ronal dan Alex. Mereka menghentikan mobilnya di samping Kanaya.

"Kanaya, wait!" Ronal memanggilnya. Kanaya menoleh ke arah Ronal kemudian menyunggingkan senyuman manisnya.

"Kamu mau pergi ke mana?" tanya Ronal. 

"Saya mau pulang ke rumah," jawab Kanaya. Lalu dia meninggalkan Ronal dan Alex. 

"Kanaya, wait!" Ronal turun dari mobil kemudian mengajak Kanaya untuk ikut bersama mereka.

"Saya akan mengantarkan kamu pulang ke rumah. Let's go!" ajak Ronal. Kanaya terdiam karena Alex menatapnya tajam. Setelah itu, dia menolaknya dengan lembut.

"Come on, don't shy, please. Udah malam loh. Gak baik untuk kamu jalan sendirian," Ronal membujuk Kanaya. 

"Tapi..." Belum selesai dia bicara, Ronal menarik tangannya untuk masuk ke dalam mobil sehingga Kanaya tidak punya pilihan lain. Kemudian dia menerima tawaran Ronal. Sementara Alex menatap Kanaya dingin. 

"Apa yang lo buat? Lo Gila?" tanya Alex. 

"Dia itu cewek. Gak baik malam-malam gini sendirian. Gue harus antar dia ke rumahnya," balas Ronal. 

"Kita ga jadi dinner dong, Gue lapar, kita harus pulang sekarang!" pinta Alex

"Ok," sahut Ronal. Kemudian dia menjalankan mobil menuju ke restaurant. Di perjalanan, Ronal dan Kanaya bercerita tentang kehidupan mereka, lalu tertawa bersama. 

"Let's us diner in here," Ronal said. 

"I want to go home," Alex replied

Ronal mengiring Kanaya masuk ke dalam restaurant tetapi Alex masih berdiri di depan mobilnya. Ronal memanggil Alex dengan keras, "Lo udah gak lapar lagi? Atau lo malu to say?" Ronal menggoda Alex yang berlalu meninggalkannya.

"Uuh," Alex membatin kesal dengan Ronal, tetapi dia tetap mengikuti temannya untuk makan malam. Namun, rasa kesalnya masih menyelimuti hatinya sehingga dia mengerutuki temannya di dalam hati sambil memasuki restoran. Namun, Kanaya terdiam dan menatap Alex ketakutan. Lalu mereka makan malam bersama.

Di sisi lain, Arabella menelpon Alex untuk mengajaknya ke pesta.

"Minggu depan ada pesta Alumni, apa lo ikut?" Tanya Alex.

"Mmm, gue gak bisa membuat keputusan sekarang karena gue jomblo. Bagaimana dengan lo?" jawab Ronal dan tanya balik.

"Tentu. Gue harus pergi karena gue mau ketemu teman-teman. Kita sudah lama gak ketemu. Gue pikir moment ini sangat tepat," Kata Alex.

"Iya sih. Apa lo akan pergi dengan Arabella?" Tanya Ronal.

"Iya. Dia adalah wanita yang sempurna untukku," Alex bangga dengan tunangannya.

"Ok. Menurut gue, lo gak perlu memuji Arabella. Gue gak yakin kalau dia cinta dengan tulus ke elo, kayak elo cinta dengan dia," Ronal memberi saran tetapi Alex marah padanya.

"Diam! Gue kenal dengan Bella. Lo gak usah jelekin dia lagi."

Dua pria ini memiliki argumen yang berbeda. Kanaya bingung melihatnya lalu dia meninggalkan mereka di restoran.

Dia berjalan sambil mengedarkan pandangannya untuk mencari taxi di sekitar restoran, tetapi dia tidak menemukannya. Akhirnya, Kanaya menunggu angkutan umum di depan restoran.

Di sisi lain, Ronal baru menyadari bahwa Kanaya sudah pergi dari restoran. Dia mencari Kanaya tetapi dia tidak menemukannya tetapi Alex senang jika Kanaya tidak ada.

"Kanaya… Kanaya…" Panggil Ronal. Setelah melakukan pembayaran makan malam, dia meninggalkan restoran.

"Lo lihat kan, dia pergi tanpa pamit." Kata Alex. Ronal hanya diam. Dia fokus mencari Kanaya. Tak lama kemudian Ronal menemukannya. Senyumannya melebar.

"Itu Kanaya, haha. Gue menemukan gadis itu, " kata Ronal bahagia. Namun, Alex tidak menyukainya.

"Kanaya, kamu mau pergi ke mana? Aku mengkhawatirkanmu. Mari kita pulang. Aku akan mengantarmu sekarang," ucap Ronal.

"Maafkan saya. Terima kasih atas makan malamnya, Tuan Ronal ," jawab Kanaya.

"Ya," balas Ronal.

Kemudian dia mengantarkan Kanaya pulang ke rumah. Mata Kanaya tak mampu menompang rasa kantuknya, berkali-kali dia menguap lalu dalam hitungan detikpun dia tertidur.

Ronal menyelimuti tubuh Kanaya dengan jaketnya. Dia mengagumi gadis itu. Sementara Alex diam-diam menatap Kanaya meskipun dirinya tidak menyukainya dan membenarkan ucapan Ronal di dalam hati.

"Yang lo bilang itu benar banget. Dia lebih cantik dari Bella tapi gue tetap ga suka dengan dia. Mana mungkin gue akan naksir pada anak remaja."

Alex masih membenci Kanaya karena masalah kecil itu sedangkan Ronal menyukai Kanaya.

1 jam kemudian, Ronal tiba di depan rumah Kanaya. Ronal membangunkan Kanaya.

"Kanaya, kita sudah sampai. Ayo bangunlah," kata Ronal.

Perlahan Kanaya membuka matanya lalu mengembalikan jaket pada Ronal.

"Terima kasih," ucap Kanaya. Setelah itu, dia turun dari mobil.

"Sama-sama, sampai jumpa besok," jawab Ronal. Lalu dia meluncurkan mobilnya ke rumah Alex.

Kanaya memasuki rumahnya untuk beristirahat. Setelah 20 menit berlalu, Ronal tiba di rumah Alex. Setelah Alex turun, dia kembali meluncur ke rumahnya.

Keesokan harinya, Kanaya bangun pagi-pagi sekali. Dia bersiap-siap untuk berangkat ke rumah Albert.

Namun di sisi lain, Alex masih tidur. Tak lama kemudian Arlojinya berdering sehingga membangunkanya. Dia mengubah posisinya menjadi duduk di tempat tidur.

"Ini masih pagi," ucap Alex.

Dia menarik selimutnya lalu tidur kembali tetapi tubuhnya terasa gatal.

"Kenapa dengan tangan gue?" teriak Alex

"Gue gak makan bawang deh, " keluh Alex sambil menggaruk tangannya.

"Ini sangat gatal," keluh Alex. Dia bangun dan duduk di tempat tidurnya.

Di sisi lain, setelah selesai berpakaian dengan rapi, Kanaya berangkat ke rumah Albert.

30 menit kemudian, dia sampai di rumah bosnya. Di depan pintu, dia menekan bel kemudian dari dalam rumah, Rosa datang untuk membukakan pintu untuk Kanaya. Lalu keduanya berjalan menuju ke dapur untuk memasak.

Rosa baru ingat kalau bosnya alergi dengan bawang. Dia bercerita tentang itu pada Kanaya, tetapi gadis remaja itu mengakui kalau dirinya kemarin telah memasukkan bawang ke dalam makaroni.

"Apa? tubuhnya pasti merasa gatal. Ya Tuhan," gumam Rosa pelan. Dia merasa takut dan tidak tenang.

Kanaya menunduk kepalanya dan berkata, "Maafkan saya karena gak tau tentang hal ini."

"Sebenarnya aku yang salah karena aku lupa memberitahukanmu kemarin kalau Tuan muda itu Alergi dengan bawang," kata Rosa. Kanaya mencoba untuk membuat Rosa tenang. Rosa menjadi sedikit lebih tenang meskipun dia belum mengetahui pasti apa yang akan dilakukan oleh Tuan muda Al.

"Jangan khawatir ya. Saya akan menerima hukuman darinya. Saya sangat siap untuk menjalankan hukuman darinya" ujar Kanaya.

**bersambung

Apa yang Alex lakukan pada Kanaya jika dia tahu Kanaya telah menaruh bawang di sarapannya kemarin?

*Hai Guys, salam kenal dariku. Ini karya pertamaku di sini. Jangan lupa share komen kalian di kolom komentar ya, aku akan sangat berterima kasih. Salam semangat.