webnovel

Last Love(Indonesia)

Kanaya bekerja sebagai chef di rumah Alex. Pria ini sangat dingin dan selalu berdebat dengan Kanaya awalnya tetapi seiring dengan berjalannya waktu Alex jatuh cinta dengan Kanaya. Namun dia gengsi untuk mengungkapkan perasaannya sehingga pada akhirnya Alex menyesali perbuatannya setelah dia melihat Kanaya menikah dengan Dirga. Semenjak peristiwa itu Alex memutuskan untuk menikah dengan wanita lain agar dia bisa melupakan Kanaya. Setelah 5 tahun kemudian, Kanaya dan Alex kembali dipertemukan. Kali ini keduanya menyandang status janda dan duda. Alex meyakini jika Kanaya adalah cinta sejatinya, mala dari itu dia tidak ingin menyesal kedua kakinya sehingga Alex mengungkapkan cintanya pada Kanaya. Namun, di hari pernikahan Alex dan Kanaya, Dirga datang kembali untuk memohon kepada Kanaya agar memaafkan kesalahannya karena menceraikan Kanaya dengan terburu-buru atas tuduhan perselingkuhan. Akankah Kanaya kembali dengan Dirga atau memilih Alex menjadi pasangan terakhir dalam hidupnya? ikuti kisahnya di instagram ya @f3.134

Ficee · 都市
レビュー数が足りません
5 Chs

Hukuman

Selamat membaca,

Albert meminta Kanaya untuk mengantarkan minuman kepada Arabella. Dia mengikuti perintah majikannya. Kanaya melangkahkan kakinya untuk menghampiri kamar Tuan Al.

"Permisi!" ucapnya sambil mengetuk pintu.

"Iya, silahkan masuk," sahut Arabella. Kemudian Kanaya memasuki kamar tersebut. Dia meletakan minuman di atas meja. Ketika Kanaya ingin meninggalkan kamar tersebut, Arabella memintanya untuk menunggu sehingga dia menghentikan langkahnya. Dia menatap Arabella datar.

"Gue belum pernah melihat lo sebelumnya. Siapa lo?" Arabella berdiri di depan Kanaya.

"Iya, saya Kanaya. Saya bekerja sebagai asisten di sini," Kanaya menjelaskan tentang dirinya.

"Kanaya, lo emang cocok jadi pembantu. Lo terlihat sangat kotor haha," Arabella menghina Kanaya tetapi gadis itu memilih diam.

"Jika anda tidak memerlukan informasi. Saya pergi sekarang!" ujar Kanaya. Alex menarik tangannya dengan kuat.

"Where do you go?" tanya Alex menatap Kanaya dengan tajam.

"Kitchen. Saya ingin memasak untuk makan siang, Tuan Al," jawab Kanaya dengan santai.

"I don't care," Alex dan Arabella mengucap bersamaan.

"Honey, dia yang membuatku sakit seperti ini. Itu tidak nyaman untukku jadi aku akan memberikannya hukuman. Bagaimana menurut pendapat kamu?" Alex meminta pendapat Arabella.

"Iya, aku sangat setuju. Aku akan membantumu jadia apa yang ingin kamu lakukan untuk itu?" Arabella mendukung sang kekasih memberikan hukuman untuk Kanaya.

"Okay, tolong ambilkan lipstikmu kemudian make up in dia jadi badut haha," Alex mengatakan seraya tertawa. Awalnya Kanaya merasa takut tapi dia mencoba menenangkan dirinya untuk yakin bahwa akan baik-baik saja.

"Anda bisa melakukannya sekali saja setelah itu selesai," ucap Kanaya menatap sepasang kekasih yang sedang menjailinya.

"No! itu belum cukup. Gue akan melukis wajah lo setiap harinya," ujar Alex sambil tertawa

"Kalau Anda melakukan itu, saya akan lapor perbuatan anda dengan Tuan Albert sehingga kartu kredit anda bisa saja diblokir olehnya," balas Kanaya yang membully Alex.

"Anda juga, Kakek harus tau kelakuan kamu yang sebenarnya," ancam Kanaya sambil menatap Arabella tajam. Kemudian Kanaya mendorong Alex dan Arabella dengan tajam. Keduanya kaget melihat sikap Kanaya yang berani kepada mereka. Arabella berfikir kalau Kanaya bisa ditindas tetapi ternyata dugaannya salah. Setelah itu meninggalkan mereka.

"Woi lo tunggu hari besok. Gue akan melukis wajah lo jadi badut atau hantu haha," Alex dan Arabella berucap sambil tertawa.

Kanaya kembali ke dapur untuk masak sedangkan Albert bekerja di kantor. Kanaya tinggal bersama Rosa hari ini. Dia sangat menikmati pekerjaannya sebagai chef.

Di sisi lain, Alex dan Arabella sedang membuat rencana untuk membully Kanaya.

"Darling, tolong beri dia hukuman karena dia aku jadi gatal seperti ini," Alex meminta pada sang kekasih.

"Okay, in the afternoon. Setelah dia selesai masak," Arabella menyetujuinya.

"Thank you so much. So why do you look at me? What do you want?" tanya Alex.

"I need money actually but you sick so I can't do it," Arabella berbisik manja.

"Berapa yang kamu butuhkan?"

"1.000.000$ aku pikir itu tidak terlalu banyak untukmu," Arabella membujuk sang tunangan. Sementara Alex langsung menyetujuinya karena cintanya yang buta terhadap gadis yang bertubuh tinggi dan ramping ini. Kemudian dia mengambilnya lalu memberikan kepada Arabella.

"Thank you, honey," ucapnya. Alex hanya mengangguk pelan.

"Kamu adalah lelaki bodoh, haha, aku akan menghabiskan uangmu. Aku tidak mencintaimu, haha," Arabella bermulut manis saat meminta uang pada lelaki yang dianggapnya bodoh itu. Dia tidak serus mencintai Alex. Dia hanya mencintai uang Alex saja. Arabella meninggalkan rumah Alex.

Di sore harinya, Albert dan rekannya kembali ke rumah masing-masing sementara Kanaya sudah siap untuk pulang tettapi Alex kembali menjahilinya. Alex menyiraminya dengan minuman sehingga membuat Kanaya basah dan kotor. Rosa hanya bisa menatapnya dengan pilu tetapi Kanaya meresponnya dengan bijak.

Albert berjalan menghampiri Kanaya. Dia berdiri di samping Kanaya.

"Apa yang kamu lakuka, Alex? Dia bukan mainan," Albert murka dengan cucunya. Alex meninggalkan Kanaya sendirian. Dia tidak ingin meminta maaf kepada kanaya.

"Is you okay?" tanya Albert asked. Kanaya dengan bijak mengatakan kalau dia baik-baik saja.

"I'm sorry for it. Aku berharap kamu tetap bekerja di rumah. Aku sudah mencintaimu seperti cucuku," ucap Albert. Kemudian dia memanggil Rosa untuk memberikan handuk kepada Kanaya. Rosa dengan cepat mengikuti perintah majikannya tetapi Kanaya menolaknya. Dia ingin pulang ke rumah.

Kanaya meninggalkan rumah Albert. Dia ingin pulang ke rumah tetapi tiba-tiba Dirga muncul lalu mengantarkan dia pulang. Gadis itu menyetujuinya.

Di dalam mobil, Kanaya dan Dirga bernostalgia tentang sekolah mereka. Dirga mengajak Kanaya untuk ikut pada Alumni party minggu depan. Kanaya menolaknya tetapi Dirga berharap Kanaya akan pergi.

30 minute kemudian, Kanaya tiba di rumahnya sementara Dirga meluncur ke rumahnya.

Di atas kasur, Kanaya tidur dengan nyenyak sementara Alex tidak bisa tidur karena merasa tidak nyaman. Tubuhnya terdapat merah-merah yang menyebar sehingga membuat Alex terasa gatal.

"Brengsek lo, Kanaya, bitch!" Alex memaki Kanaya karena alergi di tubuhnya itu semakin membuat dirinya tidak nyaman.

Keesokan harinya, kondisi tubuh Alex semakin menurun karena iritasi yang belum kunjung hilang. Albert menelpon dokter memeriksa keadaan cucunya.

"Dia harus beristirahat. Untuk sementara dia tidak akan merasakan gatal. Jika dia merasa gal lagi, dia dapat mengelusnya saja," saran Dokter.

"Tetapi saya tidak bisa menahan rasa gatal itu," sahu Alex dengan cepat.

"Tentu saja tetapi kamu harus melakukannya. Saya percaya kamu dapat melakukannya," Doctor memberikan motivasi pada Alex

"You must try it. Kamu itu laki-laki jadi kamu harus bisa melakukannya," Albert mengucapkan dengan bijak dan tegas.

"Huft." Alex menghela nafasnya. Kanaya memasuki kamar Alex untuk mengantarkan sarapan.

"Kamu dapat meletakan makanan itu di atas meja. Terima kasih, Kanaya," ucap Albert. Kanaya mengangguk lalu meninggalkan kamar Alex.

Alex sarapan dikamarnya. Kanaya mengantarkan obat untuk Alex. Gadis itu meletakan obat di atas meja.

"Kanaya, lo harus tinggal di sini bareng gue," ujar Alex.

"What? apa Tuan gila?" Kanaya kaget mendengar ucapan majikannya.

"Iya, lo harus bertanggung jawab. Lo harus rawat gue sampai gue kembali ke kantor setelah itu lo bebas atau lo mau gue lapor ke polisi. Apa kamu akan tinggal di sini atau dipenjara. Di sana banyak orang jahat yang sangat berbahaya," Alex menakuti Kanaya.

Kanaya hanya terdiam sambil menunduk dan dia berkata,

"Saya tidak bisa mengambil keputusan ini secara cepat, Tuan Al."

"Lo gak punya banyak waktu. Lo harus kasih keputusan sekarang juga atau gue serahin lo ke polisi." Alex menatap Kanaya dingin. Dia berharap Kanaya tinggal di rumahnya. Alex was menakuti Kanaya.

"Baiklah, tapi kamu harus berjanji tidak melaporkan ini ke jalur hukum tetapi malam besok karena saya gak punya baju tidur," Kanaya menyetujuinya.

"No, lo harus tinggal di sini mulai nanti malam. Dokter sudah mengatakan kalau gue harus istirahat," Alex menolak Kanaya.

**Bersambung

Bagaimana respon Kanaya atas permintaan Alex, Apakah dia menyetujuinya atau tetap menolak permintaan majikannya?