webnovel

Lascria

Mencari jati diri serta arti kehidupan dengan menjelajahi dunia yang asing adalah pilihan terakhir bagi Izriel yang tak kurang apapun. Kekuatan, kekayaan, kekuasaan sudah ia miliki tanpa sengaja dan ia ingin mencari tau apa artinya.

kanamaruka · ファンタジー
レビュー数が足りません
15 Chs

Chapter 15

Asnigan mengetuk pintu dan memasuki ruangan. Orang terpercaya ini selalu tampak bahagia saat ia melayani tuannya.

"Bagaimana?" Tanya Emalson.

"Seperti yang dikatakan oleh Olaf. Jaringan informasi kita tiba-tiba terisolasi dari negeri di selatan Olisnir dan Kekaisaran Vespina. Juga, akan mustahil bagi kita mengirim utusan ke selatan pasca pernyataan perang kita pada Olisnir."

"Jadi mereka benar-benar siap akan terjadinya peperangan dengan kita."

"Sebenarnya, salah satu pedagang yang anda tugaskan untuk menemukan jalur perdagangan laut telah menemukan rute perdagangan dengan Kwariskhan dan tempatnya dekat dengan Kantriopel. Namun dibutuhkan waktu setidaknya 5 bulan pelayaran untuk bisa pergi dan kembali untuk melakukan ekspedisi."

"Kita tak bisa menunggu 5 bulan hanya untuk mencari informasi tentang Islugan dan mengirimkan surat peringatan bagi sekutu Olisnir."

"Saya sarankan yang mulia mengirimkan surat kepada tuan putri. Di saat seperti ini biasanya tuan putri selalu memiliki solusi."

"Ya, kau benar. Aku akan menuliskan surat untuk nya."

***

"Jadi, bagaimana?" Tanya pria pertama.

"Yah, bagaimanapun, kita juga sudah mengira akan jadi seperti ini. Untungnya kita telah menguasai jaringan informasi bawah tanah di bagian selatan benua." Tanggap seorang wanita di kursi kedua.

"Tapi kondisi kita sedang rumit. Peperangan dengan Kwariskhan sedang dalam puncaknya. Dan kita memiliki seekor ular di antara belut peliharaan kita." Kata seorang wanita di kursi ketiga.

"Bagaimanapun waktunya bertepatan dengan rencana kita untuk merebut benteng Kantriopel. Dengan demikian kita bisa membunuh dua burung dengan satu batu." Kata pria keempat.

Lalu seorang diluar lima kursi yang disusun melingkar bereaksi. Ia adalah orang keenam yang ada dalam ruangan. Ia duduk di kursi yang lebih tinggi, namun sikapnya sangat hormat kepada 5 orang yang mengelilingi meja bundar.

"Anda sekalian tak perlu khawatir. Kita hanya perlu mengusulkan gencatan senjata dengan Jandugard selama waktu tertentu. Keberadaan Islugan tak perlu dipikirkan karena dia sedang tertanam subur di Kantriopel. Setelah runtuhnya Jandugard, Kantriopel akan menjadi kuburannya karena serbuan Kwariskhan."

"Aku setuju, namun mau bagaimanapun ini terjadi karena kesalahanmu karena menempatkan pria tua itu di utara. Aku harap kau akan bertanggung jawab juga atas tereksposnya sirkuit sihir kelas uskup yang menjadi salah satu senjata rahasia kita." Sahut pria di kursi kelima.

"Yah, dan meski Jandugard mengetahui kekuatan tersebut, mereka tetap ingin melawan. Aku yakin, kota benteng Nier telah porak poranda akibat amukan orang tua itu." Kata wanita kursi kedua.

"Faktanya orang tua itu mati. Itu memberi petunjuk jika Jandugard memiliki senjata dengan kekuatan setara dengan para uskup. Itu yang membuat mereka dengan percaya diri ingin berperang dengan kita." Pria pertama berbicara lagi.

Lalu semua orang terdiam setelah mendengar kalimat tersebut. Mereka masih menahan untuk mengeluarkan senjata pamungkas yang tampak memiliki biaya pengoperasian yang sangat mahal.

***

Malam itu sungguh tenang dan Izriel sangat menikmatinya. Memanggang daging tuna yang lezat membuat Izriel ingat jika daging ikan itu bisa ia makan mentah.

Ia berjalan perlahan menuju mansion bangsawan. Ia adalah tamu yang cukup tidak sopan dengan meninggalkan kediaman tanpa berpamitan dan keluar masuk sesuka hati. Dan ia menyadari itu. Kegelisahan yang terjadi akibat pemikiran itu semakin dalam saat ia melihat seseorang yang menunggu di depan gerbang mansion.

"Putri, mengapa kau disini?" Tanya Izriel.

Izriel mengira jika Cicilia akan memberikan teguran. Namun Izriel yakin jika ekspresi Cicilia tidak menunjukkan keinginan untuk memberi teguran.

"Maaf tuan muda. Ada yang ingin saya bicarakan dengan anda. Bisakah anda pergi ke ruangan saya sesegera mungkin?"

Ada dua penjaga di dekat mereka berbicara. Kedua berwajah merah saat melihat Cicilia yang memerah saat berusaha berbicara dengan Izriel. Selain itu sebuah piyama yang seharusnya transparan ditutupi oleh mantel kulit dikenakan Cicilia. Pikiran kedua penjaga itu mulai melayang membayangkan tujuan Cicilia mengundang Izriel ke kamarnya.

Rumor tentang mereka berdua sebagai tunangan semakin diperjelas dengan peristiwa ini. Dan rumor yang lain yang lebih hangat dari minuman susu dan jahe akan dinikmati oleh orang-orang di sekitar mansion bangsawan besok pagi, hingga tuan rumah mansion juga akan membicarakan hal ini.

Sesampainya di kamar, Cicilia menutup dan mengunci pintunya.

"Jadi apa yang akan kita bicarakan?" Tanya Izriel.

"Silahkan duduk terlebih dahulu, tuan muda." Cicilia mengarahkan Izriel untuk duduk di tepi ranjang.

Ada meja kecil dengan berbagai camilan dan brandy apel hangat di atas meja kecil itu. Lalu aroma susu yang dicampur dengan gingseng yang di tumbuk tercium dari teko. Semua minuman itu adalah minuman hangat yang akan menghangatkan tubuh dari luar dan dalam.

Izriel tanpa ragu duduk di tepi ranjang. Cicilia yang tampak malu-malu, mulai membuka mantel kulit yang menutupi piyama nya. Sehingga saat dilepas Izriel bisa melihat tubuh indah dan atletis Cicilia.

Layak bagi seorang wanita yang pandai berkuda, ahli dalam mengayunkan pedang, serta menguasai beberapa seni beladiri. Tubuhnya tampak sangat kencang walaupun kulit miliknya sangat putih dan lembut, tampak feminim. Izriel sempat menelan ludah saat menyadari keindahan itu.

Cicilia duduk di sebelah Izriel, begitu dekat, sangat dekat hingga Izriel bisa melihat titik-titik merah di wajah Cicilia akibat meningkatnya sirkulasi darah ke otak.

"Dimana Silvie? Apa ia tidak tidur bersama mu, putri?" Tanya Izriel karena suasana terlalu canggung.

"Gadis itu sepertinya mulai akrab dengan nona Violina dan Frey. Ia merengek dengan manja ingin tidur bersama mereka berdua. Anehnya, nona Violina menyetujui hal itu."

Cicilia juga menyadari jika pelayan Izriel sangat sukar untuk didekati terutama Violina. Dan keberadaan Silvie membantah hal tersebut.

"Jadi, apa yang akan kita bicarakan?" Tanya Izriel lagi karena suasana yang mulai nyaman.

Cicilia mengeluarkan sesuatu yang ia sembunyikan di antara belahan dadanya. Itu membuat Izriel menelan ludah karena menyadari buah dada Cicilia ternyata sangat proporsional dan indah. Sekilas ada keinginan untuk meremas dua gunung kembar yang tertutup piyama seksi itu. Namun Izriel masih berusaha menekan hasratnya. Ia bersikap tenang sekali lagi.

"Saya baru saja menerima surat dari ayahanda. Ia berkata jika ia kesulitan mengirim utusan ke negeri bawahan Vespina agar tidak ikut campur dalam urusan militer dengan Olisnir. Jujur saja saya pikir usaha ayahanda adalah sia-sia." Sambil menyodorkan kertas itu kepada Izriel.

Izriel sudah mengira jika Olisnir juga mengetahui tentang pentingnya menguasai jaringan informasi merupakan langkah menuju kemenangan sebelum perang. Di surat itu juga disebutkan jika Olisnir meminta gencatan senjata dengan Jandugard dalam enam bulan kedepan.

Seperti yang telah dia analisis dari negeri-negeri Kriel yang berperang dengan Kwariskhan. Mereka membutuhkan persediaan perang berupa makanan. Dan kebutuhan itu akan ditarik dari Kantriopel yang merupakan basis terdepan pertahanan pasukan Kriel.

Mereka juga akan menitik beratkan berperang dengan Jandugard dengan seluruh kekuatan demi mempersempit konflik berkepanjangan. Mereka sudah cukup kerepotan dengan konflik dengan Kwariskhan, dan mereka tak ingin perang panjang dari dua sisi terjadi. Prioritas mereka terhadap Jandugard adalah karena informasi yang didapat lebih jelas dan lebih mengenal Jandugard daripada Kwariskhan. Peluang kemenangan akan semakin besar.

Tapi tujuan sejati dari raja bukan untuk memperingatkan negeri bawahan. Namun ia ingin menyebarkan rumor. Ada hal yang tak bisa ia sampaikan kepada seseorang karena keadaan teritorial suatu negara. Maka ia ingin menyampaikan hal itu melalui rumor.

Izriel sadar jika Emalson pandai bermain dengan informasi sehingga ia mampu mengendalikan sebuah peradaban melalui rumor yang persuasif.

"Buatlah surat balasan dan mintalah kepada raja jika aku bersedia menjadi pembawa pesan." Kata Izriel.

"Apa tuan muda akan menuju Vespina sendiri?"

"Bukan Vespina lagi, aku hanya perlu langsung menuju tujuan ayahmu."

Singkat, Cicilia sempat berfikir. Lalu ia menepuk genggaman tangan di tangan terbuka dan 'aha' keluar dari mulut dan kepalanya.

"Tentu saya tak akan tertinggal. Karena saya akan terus mengikuti anda selama 6 bulan sebelum berakhirnya masa gencatan."

Izriel tau itu, dan ia memperjelas informasi dari surat itu dan membacanya sekali lagi karena tak ingin melewatkan satu katapun.

"Tuan muda, ada yang ingin saya tanyakan pada anda."

"Apa itu?"

"Bolehkah saya memberitahu ayahanda tentang identitas sejati anda?"

"Aku telah mengatakannya jika aku tidak berusaha menutupi hal tersebut. Kau bisa memberitahu siapapun, itupun kalau mereka memang percaya."

Memang benar, keberadaan transendental bagaikan sebuah mitos dan tidak akan pernah ditemukan jika seseorang mencari. Dan hampir mustahil seseorang akan bertemu dengan keberadaan seperti itu. Seperti seorang yang mengaku bertemu dengan dewa, mungkin mereka akan dianggap sebagai orang yang sudah gila. Faktanya keberadaan transendental tidak pernah ikut campur dengan kehidupan fana. Kalaupun pernah itu adalah perang besar Ragnarok. Itu jelas legenda yang hanya diturunkan dari mulut kemulut. Tidak ada yang bisa mengkonfirmasi kebenaran kejadian tersebut karena dikatakan hal itu terjadi ribuan tahun yang lalu.

Namun Cicilia yakin karena ayahnya juga melihat dengan mata kepalanya sendiri, sebuah kekuatan misterius dan sihir yang sangat luar biasa aneh ditampilkan seseorang. Hanya dengan memotong belenggu kutukan kemalasan saja sudah mustahil bagi manusia, jadi tidak ada alasan bagi ayahnya tak percaya jika Izriel adalah dewa. Tuan dari dua gadis pertapa.

"Apa anda tidak keberatan jika seandainya banyak orang yang percaya?" Tanya Cicilia sekali lagi.

"Itu akan sangat merepotkan. Tapi aku tau tuan putri selalu bisa berpikir bijak tanpa perlu merepotkan ku."

Izriel tersenyum dengan senyum lembut yang sangat menawan. Cicilia memerah saat melihat senyuman itu. Ia memalingkan matanya karena malu.

"Lalu, apa yang menjadi tujuan anda turun ke dunia?"

"Ada sesuatu yang ingin aku pastikan di dunia ini. Namun aku tak tau apa itu, karena itu aku mencarinya."

"Dengan mengelilingi dunia?"

"Ya dimulai dari Jandugard."

Cicilia bersyukur secara tidak sengaja ia dipertemukan dengan Izriel.

"Nama anda tidak pernah disebutkan dalam dongeng atau legenda. Namun saya yakin jika nona Yui dan Yuki adalah orang yang sama yang disebut dalam kisah Ragnarok. Sulit untuk bisa mempercayai hal tersebut. Namun cukup dengan kecantikan dan sihir ruang sudah bisa menjadi bukti nyata."

Izriel mulai berpikir tentang standar dunia ini. Jadi ia mulai ingin menanyakan beberapa hal pada tuan putri.

"Apa sihir ruang memang langka?" Tanya Izriel.

"Tidak hanya langka, sihir ruang sudah dianggap sebagai mitos. Sebagian orang percaya bahwa ada sebuah sihir yang disebut sebagai sihir arcane, sihir diluar elemen dasar dan yang ada didalamnya termasuk sihir penciptaan serta ruang. Sebuah pengetahuan yang hanya mampu dikuasai makhluk mutlak."

Izriel pernah membaca hal itu di perpustakaan. Sepertinya yang dimaksud Cicilia adalah kendali marial murni. Sesuatu yang mirip dengan konsep teknologi nano. Namun itu pada skala yang lebih kecil dan tinggi tingkatannya. Itu adalah penciptaan yang memanfaatkan kendali akan molekul di sekitar hingga mampu mempengaruhi materi penyusunan ruang.

Tentu beda dengan konsep sihir penciptaan yang membuat sesuatu yang sebenarnya sudah tidak ada menjadi ada. Sedangkan konsep sihir arcane yang dibicarakan Cicilia adalah pemanfaatan materi yang sudah ada.

Jika itu menciptakan, maka hal itu yang dari dulu menjadi sebuah pertanyaan besar bagi Izriel akan keseimbangan dunia karena hukum kekekalan energi tidak berarti di dunia ini.

'Itu berarti aku bisa membuat pembangkit energi tanpa bahan bakar dan tak terbatas.'

Izriel mulai menyimpan konsep itu dan berencana untuk dibuat di masa depan. Lalu ia lanjut bertanya.

"Apa tuan putri juga pernah melihat sihir pemusnah masal?"

"Apa maksud anda sihir berskala besar?"

"Iya."

"Sebenarnya itu adalah sihir yang sudah hampir tidak pernah diterapkan. Ada catatan sejarah yang mengatakan jika peradaban kuno bahkan mampu merilis sihir yang mampu menghancurkan sebuah kota dengan sekali serang. Berdasarkan peninggalan sejarah kuno, artifak-artifak sihir juga bisa melakukan hal tersebut namun kekuatannya tidak sampai seperti yang kita bayangkan. Pada saat ini, untuk merilis sihir seperti itu, dibutuhkan gulungan sihir dan perlu diaktifkan oleh sedikitnya lima orang. Apa anda tertarik? Jika iya, kami memiliki beberapa di dalam ruang harta di istana."

"Tuan ku tak membutuhkan hal seperti itu untuk menciptakan sihir berskala besar."

'Kebiasaan yang buruk.' Pikir Izriel saat tau Yui tiba-tiba masuk menggunakan sihir dimensi dan ikut dalam percakapan.

"Ah. Nona Yui." Seru Cicilia yang terkejut.

"Yui, lain kali gunakan pintu dan ketuk terlebih dahulu." Tegur Izriel.

"Maafkan saya, tuan ku." Jawab Yui dengan raut wajah murung.

Izriel sudah memutuskan bahwa ia akan membantu Emalson menjadi dutanya. Dengan alasan ini ia juga bisa mengunjungi kerajaan lainnya. Dan ia juga sangat penasaran dengan rupa medan perang.

Jiwa berpetualang miliknya bergetar kuat. Darahnya berdesir menuju ke kepala dan jantungnya berdegup kencang.

Dia ingat dia membawa seseorang lagi. Ia tidak menganggap satu penumpang ini sebagai beban, hanya saja sepertinya ada batasan bagi orang biasa untuk menggunakan fasilitas transportasinya. Yang ia maksud adalah sihir dimensi pelayannya. Dan orang yang ia maksud adalah Cicilia dan Silvie adalah bonus tambahan yang harus ikut dengan Cicilia.

"Yui, apakah aman untuk menggunakan gerbang dimensional warp secara terus-menerus?"

"Bagi kita itu tidak ada masalah. Akan tetapi untuk tubuh manusia akan menjadi hal yang lain. Kecacatan genetika mungkin akan terjadi saat sel-sel lemah manusia terpapar radiasi dari energi yang menciptakan lengkungan ruang. Dan saat pergerakan antar celah, ada banyak kemungkinan tercerai-berainya bagian tubuh yang lemak dan rawan."

Itu tentu mengerikan jika di bayangkan oleh Izriel. Gadis secantik Cicilia mungkin akan berubah manjadi seperti wanita penyihir tua atau memiliki penyakit akut setelah menyebrangi lengkungan ruang.

Namun sebelum Izriel memutuskan untuk tidak membawa Cicilia, Yui mulai berbicara lagi.

"Namun jika kita memasukkan tubuh manusi kedalam sebuah wadah pelindung, tentu hal itu bisa dilakukan. Sebagai contoh, kereta kencana yang kita miliki adalah sesuatu yang istimewa. Tubuh lemah manusia akan terlindungi dari paparan radiasi dan pergerakan cepat dan hebat dalam lengkungan hanya akan menggores permukaan terluar kereta."

Seakan dia tau apa yang akan ditanyakan Izriel, Yui menjelaskan dengan percaya diri sambil mengangkat dagunya dengan sombongnya. Izriel bisa melihat senyuman pamer di dalam ekspresinya.

"Kapan kita akan menerima surat balasan dari Raja, tuan putri?" Pandangan Izriel beralih ke Cicilia yang terdiam tak paham dengan penjelasan Yui.

"Seharusnya besok surat yang saya kirim akan tiba di tangan yang mulia. Dan besoknya lagi balasan akan datang. Jadi kita punya waktu sekitar satu hingga dua hari."

Izriel memandang Yui dan memberikan perintah.

"Katakan pada Violina kita akan pergi ke Kantriopel dalam 2 hari lagi."

"Baik tuan ku."