"Sebentar, kurasa aku melupakan ponselku."
Kedua langkah mereka berhenti tepat diambang pintu, sang suami yang tengah sibuk merogoh saku celananya dan Laras yang beralih mengambil alih tas kerja dari tangan suaminya.
"Benar, aku melupakannya, astaga." Mengudarakan tawa kecil dengan sembari menepuk jidatnya sendiri, Verga membuat Laras menggelengkan kepalanya disana.
"Sebentar, akan kuambil kan." Tawar Laras. Tangannya terjulur untuk memberikan tas tersebut pada Verga, berjalan dengan langkah cepat menuju kamar mereka yang berada dilantai atas.
Sedikit memerlukan waktu, pasalnya penthouse tersebut tak sekecil yang dipikirkan. Sekitar dua tahun yang lalu, tepat saat Raka berhasil ia lahirkan, Verga begitu antusias untuk menjadikan penthouse milik ayahnya yang pernah ia kunjungi bersama Laras saat itu menjadi tempat tinggal mereka.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください