Sepasang tungkai yang sudah berdiri tegak dibalik dapur, menatap beberapa bahan masakan dan alat dapur, menggigit bibir bawahnya sembari berharap semoga ia bisa berperang melawan dapur dengan baik. Setidaknya, biarkan ia menjadi benar-benar seorang istri yang baik dan menantu yang baik.
Namun, mengetahui fakta bahwa dirinya sama sekali tak pernah menyentuh alat atau bahan dapur, membuatnya sedikit kesulitan saat berniat menghidupkan kompor. Mendesis sebal karena selama ini ia hanya tau membuat minuman dan lupa untuk belajar bagaimana caranya membuat makanan sebagai pelengkap dan seimbang.
"Seharusnya aku belajar sejak dulu." Gumaman kecil itu keluar, hingga mendapatkan sebuah respon berupa kekehan kecil dari pria paruh baya yang sudah berdiri dibelakangnya dengan tangan terlipat didadanya.
"Kau memang tidak pernah belajar rupanya." Ujar Syam.
"Ayah, e-hm, ayah belum sarapan? Sebentar, aku akan buatkan."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください