sesuatu yang membuat ku berpaling padamu itu adalah hal yang tak mungkin." Desis Aminah.
"Sudahlah," Anthony tampak benar-benar tak peduli ia bahkan mempercepat langkahnya, kaki panjang itu melangkah dengan pasti meninggalkan Aminah.
Sementara Amina terlihat benar-benar lelah mengenakan heels nya, "huhh…" hela nafas berat Aminah.
"Berhenti berakting di depanku!" ucap Anthony menyindir kekasihnya yang menunjukkan raut wajah lelah.
"Sayang," Aminah masih mencoba memanggil lembut sang kekasih.
Berjalan menelusuri lorong yang panjang diatas karpet merah itu sesuatu yang melelahkan untuk Aminah saat ini, padahal jika saja ia mengenakan sepatu yang nyaman pasti hal itu akan terasa menyenangkan.
Berhenti di depan kamar 407, Anthony mengetuk gagah kamar sang ayah.
Tokk… tokk…
Karena tak memperoleh jawaban Anthony mencoba meraih handle pintu dan mendorongnya perlahan.
Brukk…
"Sial, permainan kita harus tertunda," ujar tuan Alexander pada si wanitanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください