andai saja waktu bisa di ulang, banyak sekali yang ingin aku perbaiki, andai saja penyesalan akan datang lebih awal mungkin aku akan menghindari semua yang telah terjadi...
semakin ku jalani hidup tanpa aturan semakin aku lelah...
aku ingin seseorang yang menyanyangi tulus tanpa embel embel apapun, akankah itu ada ?
perkenalan ku dengan seorang lelaki berseragam terulang kembali, kali ini dia dua tahun lebih tua di banding aku, perkenalan kami di mulai januari 2016 via instagram, yaaa saat itu aku selalu ganti ganti cowok bukan untuk menjadi pacar namun untuk aku jadikan pelampiasan akan kekesalan dan kesedihan aku kelak, namun pada leelaki satu ini beda, aku menjadikan nya teman curhat dan pemberi saran akan langkah selanjutnya yang ku ambil..
sempat aku bertanya padanya "apakah wanita yang sudah tak perawan tidak pantas bahagia? akankah orang yang menerima tulus dan menyanyanginya sepenuh hati? apa itu hanya angan angan ku semata yang takut di bayangi masa kelam yang ku alami?"
diapun menjawab dengan lembutnya "sangat pantas bahagia, dan hidupmu akan kembali ceria seperti sedia kala, bayangan tersebut biarkan ada di belakangmu untuk jadi pelajaran kedepan nya lebih baik, akan ada saatnya kamu bertemu seseorang yang memilikimu merasa beruntung, dan menyanyangimu sama seperti dia menyanyangi dirinya dan ibunya, percaya kebahagiaan di depan menantimu, tinggalkan semua kehidupan salahmu itu, perbaiki satu persatu, buka hatimu sedikit sedikit untuk melihat bahwa tidak semua lelaki sama dengan mantanmu itu, akan ada lelaki yang selalu memprioritaskan dirimu kamu hanya menunggu waktu di pertemukan denganya"
aku pum tak bisa menjawab apa yang dia sampaikan, aku hanya nangis tersedu mendengar semua pepatahnya.. dia pun melanjutkan berbicara "os... jika tangismu bisa lupakan sakitmu maka menangislah sepuasmu sampai kamu benar benar melupakan sakitmu itu, namun apabila sakit itu tak kunjung pergi maka bagilah kesakitanmu itu bersamaku, percayakan kesedihanmu kepadaku, aku akan menghapus sedihmu, dan mengembalikan garis senyum mu" aku makin tersedu mendengar semua kata katanya...
"os...percayalah dongeng impian pernikahan cinderelamu akan berakhir bahagia, kamu pantas bahagia, kamu wanita baik aku yakin itu, aku salut dengan semua kejujuran mu, os aku main ke rumah mu ya biar aku bisa liat wanita cengeng yang tiap telfonan nangis"
aku terperangah "mau apa main kesini, nanti kamu kabur lagi liat muka aku" dia dengan sigap menjawab " gapapa biar aku punya hiburan baru aku gakan kabur aku bakalan kasih lem alteko biar kamu ga pergi jauh" akupun tertawa mendengar nya. "dih kamu ketawa, bayar ah kamu bisa ketawa ama aku kamu nanti bayar pas temu aku ya" " bayar pake apa ? aku gak punya duit" "bayar pake hatimu " "ah kamu gombal kayaknya banyak cewek yang kamu gombalin ya" "kak wahyo makasih ya udah hibur aku dan bikin aku lupa sesaat masalah yang aku jalani, aku beruntung kenal kaka"
dia pun menjawab "biarkan bayangan masalalu di belakangmu, dan biarkan aku berada di sampingmu berjalan beriringan untuk melindungi garis senyum mu agar tak hilang di curi bayangan itu, percayalah"
aku hanya tertegun mendengarnya dan hanya berkata "andaikan aku bertemu kamu lebih awal aku akan bersyukur, namun saat inipun terimakasih untuk tetap menjadi pendengarku...." kataku lirih...