webnovel

Lady Prince's

"Kau milik ku. Tak ada yang boleh menyentuh mu jika dia masih ingin hidup. Camkan itu" "Walau kau pergi sejauh mungkin aku akan tetap mendapatkan mu kau milikku" By:Mocca_Latte_

Mocca_Latte_ · ファンタジー
レビュー数が足りません
4 Chs

Lady Prince's

*Jika hujan darah menjadi awal pertemuan kita bisakah air hujan menjadi akhir pertemuan kita?

Bahkan jika celah waktu itu benar benar ada bolehkah aku berharap?

Aku berharap kita tidak pernah bertemu walau kau melintasi ruang dan waktu *

______________________________________________

       Pagi dimana semua orang melakukan aktivitasnya masing masing. Memulai pagi yang cerah bersama orang orang terkasih mereka tak terkecuali seorang gadis yang kini telah rapi dengan pakaian sekolahnya.

        Tok Tok Tok

       Suara ketukan pintu membuat orang yang berada di dalam kamar tetsebut bergegas segera membuka pintu

"Nona muda sarapan nya sudah siap" ujar bibi Ahn

"Iya bi, sebenar lagi turun! Bibi duluan aja!"

"Baik Non"

.....

     Gadis yang kini telah menyandang status sebagai siswa Menegah Atas kelas 3 itu bernama Seunji. Seunji adalah gadis yang baik tapi sayangnya takdirnya tidak begitu baik pada dirinya.

     Terlahir dari keluarga yang cukup kaya atau bahkan terkenal se-Korea tidak membuat SeunJi merasa memiliki teman. Ibunya meninggal saat dia masih di bangku kelas 2 SMP sedangkan ayahnya menikah kembali dengan seorang janda beranak 1 setelah 2 tahun kematian ibunya.

     Dan kini nasib hidupnya berubah setelah kedatangan penghuni baru di keluarga kecinya.

         Ibu dan Saudara Tiri

     Jika kalian berpikiran bahwa ibu dan saudara tirinya itu akan berlaku baik pada Seunji itu semua adalah Salah!.

Mereka berdua tidak pernah memperlakukan Seunji dengan baik!. Disaat usia Seunji yang hampir menginjak umur 16 tahun ibu dan saudara tirinya mencoba untuk membuatnya menjadi pelayan dirumahnya sendiri dengan menyuruh membersih seluruh tempat dan benda yang ada di Mansion disaat ayahnya sedang pergi keluar kota karna keperluan kantor.

    Terlihat seseorang menuruni tangga sambil menenteng tas punggungnya. Ia--Seunji--gadis yang menuruni tangga tersebut berjalan menuju meja maka. Di sana terlihat tiga orang sedang menunggunya dengan 'sabar' anni lebih tepatnya cuma ayahnya yang menunggu dengan sabar sedangkan dua orang lainya menunggu dengan tatapan kesal.

"Kemarilah sayang. Ayo kita makan bersama!"

"Maaf ayah aku duluan karna aku ada janji sama temanku di sekolah jadi nanti sekalin aja makan sama dia di kanti. Dahh"

"Tap--"

"Sudahlah suamiku dia sudah dewasa dia pasti bisa menjaga dirinya sendiri!"

"Hahh. Baiklah mari kita makan"

.....            

         Di sebuah sekolah menengah atas tempat seorang gadis bernama Kim Seunji menuntut ilmu. Tempat di mana ia mengikuti ujin terakhirnya untuk masuk Univ terbaik di Korea.

         Seorang gadis yang sedang berlari di koridor sekolahnya seolah sedang di kejar seseorang nyatanya sedang menuju lapangan yang mana disana ada sebuah papan pengumuman yang mengumunkan hasil nilai ujin. Karna banyaknya para siswa yang berada di lapangan berbondong bondong untuk melihat hasil dari kerja keras mereka selama seminggu ini.

              Lapangan sekolah seolah seperti tempat konser! sudah seperti lautan para Human😅

.........................................

1. Hawang HyunJe [ 96,15 ]

2. Ahn Sohyun [ 92,25 ]

3. Kim Seunji [ 92,05 ]

4. ....

5. .....

6. ......

7. ........

8. .......

9. .........

10. .........

           

.........................................

       

          Gadis itu benar benar tidak menyangka bahwa ia masuk dalam 3 besar. Usahanya selama ini tidak sia sia nyatanya usaha tidak akan mengkhianati hasil.

           Ia sangat berterima kasih pada Hawang HyunJe yang telah membantunya selama ini hingga ia bisa mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Hingga seseorang datang menghampinya.

       "Selamat!. Semua kerja kerasmu selama ini bembawakan hasil yang memuaskan"

       "Ya semua itu bukan apa apa jika bukan tampa dirimu Yonje-a. Semuanya berkat dirimu"

        "Jangan merendahkan dirimu Unji-a. Baiklah sekarang biar aku yang meneraktirmu karna pencapaimu hari ini. Ayo!"

        

               Tampa mereka berdua sadari ada seseorang yang melihat interaksi mereka dari kejauhan dengan senyum jahatnya

.....

                Setelah merayakan pencapaiannya dengan di teraktir oleh HyunJe akhirnya gadis itu Seunji kembali kerumahnya tepat menjelang sore hari. Di saat gadis itu mulai memasuki ruang tamu terlihat pria paruh baya yang sedang menunggunya.

         "Unji kau sudah datang Ayah sudah menunggumu. Ayah dengar dari adikmu Sohyun bahwa kau mendapat nilai yang tinggi di sekolah apa itu benar?"

          "Jika benar kenapa? dan Jika tidak kenapa? Bukan kah ayah selalu sibuk!. Ayah tidak perna melihat semua prestasi ku selain prestasi PUTRI ayah yang satu ituh!. Jika bukan PUTRI ayah yang kedua itu yang bilang ayah tidak akan pernah tau!"

               Setelah mengatakan itu Seunji langsung meninggalkan ayahnya menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Perkatan yang seolah menggambarkan bahwa ia adalah ayah yang buruk yang tidak penar melihat----haha---- ralat melirik pun tidak pernah semenjak kepergian ibunya.

          "Unji sayang ayah minta maaf, tolong biarkan ayah masuk"

                 Karna merasa tidak mendapat respon apapun dari pemilik kamar ayah Seunji mencoba masuk kekamar anaknya. Kamar yang di nominasi oleh warna biru muda bercampur putih itu di tempati oleh seorang gadis yang kini sedang bermain dengan benda pipih yang berada di tangannya.

             "Sayang ayah minta maah atas semua kesalahan ayah selama ini. Ayah janji akan mulai mendengarkan mu mulai saat ini. Ayah janji!"

                   Gadis yang sedari tadi sibuk dengan benda pipih di tanganya tersebut kini menatap ayahnya mata dengan dalam. Mata yang sedari tadi memancarkan rasa menysesal karna telah mengabaikan putrinya---darah dagingnya---anak dari wanita yang benar benar ia cintai.

                "hahaha!! 'Mulai Sekarang?' hahaha seharusnya sejak Ibu pergi ayah mendengarkan ku Semua Ini Tidak Akan Pernah Terjadi!!. Karna ke egoisan ayah!! Jika! Jika saja waktu bisa ku putar aku lebih memilih ikut mati bersama Ibu!!"

  

       Plakkk

                "Jaga ucapan mu Kim Seunji!!. Hanya kau yang ayah punya di dunia ini!"

                  Seunji yang tadinya menatap kosong depannya sejak di tampar oleh ayahnya---Ayah Kandung---kini kembali menatap ayaknya dengan pandangan kecewa.

               "Keluar!!"

               "Sa-Sayang ayah ti-tidak bermasuk menamparmu A-ayah hanya--"

               "Hanya? Hanya apa? Sekarang keluar!. Kumohon Tuan Kim Yang Terhormat Keluar dari Kamar Saya Sekarang Juga!! KELUAR!!"

                      Dengan berat hati ayah Seunji keluar dari kamar anaknya tapi tampa mereka sadari ada dua orang yang sedari tadi mendengar kan percakapan mereka sedaritadi dari balik dinding tersenyum puas.

    

.....

 

                      Pagi pun tiba semua orang mulai bersiap untuk melakukan perkerjan mereka masing masing berbeda dengan seorang gadis yang kini menikmati secangkir Coffe di balkon kamarnya dengan menatap lurus kedepan yang menampilkan pemandangan kota dengan gedung gedung tinggi berjejeran menjulang tinggi hingga kelaingit.

               Tok Tok

                 "Nona muda sarapannya sudah siap Nona bisa turun untuk sarapan bersama Tuan dan Nyonya"

                 "Iya Bi Sebentar lagi aku turun kok!"

                        Setelah mendengar itu Bibi Ahn pergi dari balik pintu untuk melanjutkan pekerjannya membersihkan Mansion.

                          Gadis itu Seunji kini dengan pakaian santai sedang menuruni tangga menuju meja makan di Mansion tersebut. Setelah sampai di meja makan Seunjimulai duduk di sebelah kanan ayah yang mana dulu ibunya selalu duduk makan di samping ayahnya.

                          Ruang makan terasa sunyi karna tidak ada yang memulai pembicaraan hingga suatu batuk yang berasal dari Tuan Kim membuat ketiga oranglainya berada di meja makan menongak menatap Tuan Kim seolah bertanya 'ada apa'

                   "Unji sayang ayah dengar kau dudah mulai libur dari hari ini jadi bagaimana kita semua liburan? pergi keluar negeri?" tawar Tuan Kim

                  "Benarkah ayah?" tanya Sohyun adik tiri Seunji

                  "Yes! Liburan Bagaimana kalo kita ke Ukraina? pasti sangat menyenangkan!" tambahnya

                  "Benar dan kali ini Seunji harus ikut kita!. Ayah tidak akan menerima penolakan mu sayang" ucap sang ayah

    

           Krikk

    

                    Seunji yang mendengar itu tiba tiba merasa tidak berselera makan dan meninggal kan meja makan dengan keadan perut kosong berjalan memasuki kamarnya.

                  Sebenarnya dalam hati kecil Seunji dia sangat senang akan liburan tapi semuanya sirna karna liburan keluarga yang selalu ia dambakan harus selalu berakhir deangan penolakan.

                  Jika saja ibunya masih ada mungkin dengan senang hati seunji akan ikut berlibur tapi mengingat ibunya meninggal dan ayahnya menikah kembali dengan seorang janda beranak satu membuat hatinya merasa sangat nyeri.

            

                Tok Tok

              "Sayang apa ayah boleh masuk?"

                  Hening. Tidak ada jawaban dari pemilik kamar.

               "Ayah akan masuk"

                    Dengan perlahan Tuan kim memegang ganggang pintu kamar putrinya dan membukanya. Seorang gadis bersurai hitam itu seperti menatap kosong kamarnya. Tidak terlihat pergerakan sedikitpun dari gadis itu hingga suara ayahnya menyadarkan lamunannya.

                "Unji sayang?"

                "Akh Ayah kapan ayah berada disana?"

                "Baru saja. Kenapa sayang?"

"Bu-bukan apa apa"

"Ayah ingin bertanya. Kenapa kau sepertinya tidak merasa senang dengan rencana liburan ini?"

"Bukan apa apa. Aku tak berminat untuk liburan"

"Tapi ini hadiah dari Ayah"

"Maaf ayah tapi aku sama sekali tidak tertarik untuk ikut"

"Walau demi ayah?"

Pertanyaan yang tersirat kesedihan di dalamnya di ucapkan oleh Tuan Kim berhasil membuat pertahanan Seuji runtuh sehingga menimbulkan rasa bersalah karena telah menolak permintaan Ayahnya.

"Baiklah aku akan ikut, hanya karna permintaan Ayah"

Ucapan yang di ucap oleh putrinya berhasil membuat senyum di bibir Tuan Kim terbit tapi tamba mereka dasari sedari tadi ada dua makhluk yang menguping pembicaraan mereka dari balik dinding kamar Seunji.

Setelah mendengar percakapan Ayah dan Anak itu dua makhluk yg dari tadi menguping itu tersenyum penuh kemenangan, di dalam pikiran mereka mungkin ada rencana licik yang tersirat di dalamnya yang akan mereka jalankan asat liburan.

.....

Ukraina tempat yang sangat jarang di jamah manusia karena kejadian dimasa lalu yang mebuat sebagian orang merasa ngeri untuk menginjakkan kaki di negara tersebut. Negara yang dulunya sangat damai itu menjadi negara yang sepi.

Pada tahun 26 April 1986, Reaktor Nuklir Chernobyl Meledak. Tepat 33 tahun lalu, sebuah bencana nuklir terbesar di dunia terjadi ketika Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl meledak. Bencana Chernobyl adalah insiden nuklir terburuk di dunia dalam hal kerugian finansial dan korban jiwa bencana ini menewaskan 31 orang dan sebagian besarnya luka luka terutama banyaknya masyarakat yang perlu dievakuasi.

Itulah sebabnya kenapa negara Ukraina atau lebih tepatnya kota di negara tersebut mendapat julukan Kota Mati. Dan yang perlu di ingat ada itu kejadian dimasa lalu, lain lagi dengan masa sekarang. Negara Ukraina sudah kembali damai seperti sebelumnya dan sekarang juga tengah menjadi negara yang maju.

Di Ukraine International Airlines keluarga Seunji telah sampai di negara tersebut. Mereka tengah menunggu mobil jemputa menuju Villa yang telah di sewa oleh Tuan Kim. Tak menunggu terlalu lama mobil jemputan mereka telah sampai di bandara.

Di perjalan menuju Villa memerlukan waktu 3-4 jam untuk sampai kesana. Mulai dari hamparan bukit hingga hutan juga harus di lewati karena Villa yang dilih Tuan Kim terletak sekitar bukit yang sangat jauh dari perkotaan.

Villa yang terbilang cukup megah di tengah bukit dan jauh dari kota itu menjadi tempat tujuaan yang entah aakan membawa Seunji kehal yang baik maupun buruk.

Udara yang khas. Bukit bukit yang menjulang tinggi sampai ke atas langit hingga pemandangan hutan rindang yang memanjakan mata. Semua itu terlihat sangat indah dari atas Villa yang kini tengah Seunji tepati selama liburan.

Waktu menunjukkan pukul 16.45 waktu setempat. Tuan Kim berencana akan membuat acara api unggun saat malam hari sebagai pembuka liburan. Dan sesuatu yang sangat penting harus ada dalam acara tersebut ada kayu bakar yang bisa di ambil dari hutan di belakang Villa.

Matahari semakin turun pertanda malam akan segera tiba berganti dengan bulan. Begitu juga dengan persiapan api unggun semua hampir siap tinggal menunggu kayu bakarnya saja.

Malam yang sunyi menjadi penenang untuk seseorang yang ingin menyendiri. Memandang bulan yang bersinar terang diatas langit malam. Menikmati udara dingin yang menusuk kulit.

Seunji yang kini berdiam diri sambil memandang langit malam. Memikirkan apakah keputusanya ini akan membawa dirinya kehal baik atau hal buruk. Rasa resah yang memucak di hatinya sedari tadi tidak hilang. Ia hanya bisa berharap semoga tidak terjadi hal yang buruk.

.......

Butuh waktu cukup lama untuk mengumpulkan ranting ranting yang di ambil dari hutan. Sekarang hari sudah malam Tuan Kim baru saja kembali dari hutan dan mendapatkan cukup banyak kayu ranting. Seunji yang melihat ayahnya kembali dari hutan segera menghampinya.

"Ayah sudah kembali?"tanya seunji

"Ya dan ayah membawa ranting yang cukup banyak"ucap Tuan Kim dengan senyum mengelus puncuk kepala putrinya.

"Mau ku buatkan minuman Yah"tawar Seunji pada ayahnya

"Ten--"

"Tidak perlu nak. Ibu sudah membawakan minuman untuk ayahmu. Ini"ucapan Tuan Kim terpotong karna istrinya membawakan secangkir minuman.

Mau protes pun apa gunanya menanggapi human didepanya ini semoga saja dia tidak ada racun maupun hal berbahaya lainnya yang akan menimpa ayahnya.

Tengah malam telah tiba. Tepat jam 00.00 acara api unggunya di mulai di halaman Villa. Dengan api unggu dan secangkir coklat panas menemani malam ini. Rasanya benar benar menenangkan. Melihat pemandangn langit malam yang ditemani bintang bintang yang bersinar tetang.

Entah benar atau tidak katanya saat bulan bersinar terang dengan bintang yang bertaburan disekelilinya maka saat itulah permohonan apapun yang kau inginkan akan terkabul.

Malam yang panjang telah berlalu berganti menjadi pagi yang redup karna awan awan di langit terlihat mendung. Suhu udara agak naik karena hujan akan turun.

"Hey! Gadis kurang ajar cepat ikut aku cari kayu bakar lagi di hutan!" Ucap ibu tiri Seunji

"....." Seunji hanya menatap Ibu tirinya datar

"Cepat!!"

Di tengah hutan yang lebat di pedalaman hutan Ukraina terdapat sebuh Mansion yang sangat megah bak Istana. Namun sayangnya tempat itu sekarang di tumbuhi banyak tanaman liar.

Mansion yang sudah sangat lama terbangkalai entah ditinggal pemiliknya atau memang dibiarkan begitu saja. Mansion yang dulunya ditinggali oleh seorang pria tampan bak dewa yunani tidak lagi terlihat.

Seorang gadis yang berpencar dengan saudara dan ibu tiri mencari kayu bakar itu tidak sadar telah ditinggal kan oleh saudara dan ibu tirinya di tengah hutan.

Ya itulah rencana mereka meninggalkan Kim Seunji seorang diri di tengah hutan. Dengan alasan bahwa Seunji telah tersesat dengan sedirinyA dan akan segera mati di santap hewan buas di dalam hutan hingga mereka akan secepatnya mendapatkan harta warisan keluarga Kim.

Terlihat seorang gadis yang tersesat di daerah Hutan Ukraina mencari jalan keluar dari hutan itu tapi hasilnya nihil. Ia seperti hanya berputar putar saja di dalam hutan saat mencari jalan keluar.

Karna kesal akhirnya gadis itu mengumpat pada dirinya sendiri dan juga pada Ibu dan saudara tirinya karna mereka berdualah dalang dari kenapa ia bisa tersesat saat ini.

"Argggg!!! Dasar Human Sialan!! Arggg harusnya aku gak ikut aja pasti semua gak bakal terjadi. Huh apa boleh buat. Awas aja kalo aku sudah kembali! Akan ku buat mereka merasakan akibatnya!!"

Sadar dengan apa yang ia lakukan itu tetap tidak akan mengeluarkannya dari hutan blantara ini di tambah lagi lagit terlihat mendung. Jika tidak segera mencari tempat berteduh maka ia akan kehujanan.

Gadis itu terus berjalan menyusuri setiap tempar di hutan tersebut hingga ia menemukan sebuah bangunan yang bisa disebut Mansion ah.. tidak mungkin lebih tepatnya bak Istana yang terlihat sangat megah dan mewah walau ditumbuhi oleh rumput liar disekitarnya

Karna rasa penasaran dan situasi yang mendukung maksudnya lagitnya yang sangat mendukung mendorong gadis itu untuk masuk dan berteduh sebentar di dalam Mansion tersebut ia berniat meminta bantuan kepada pemilik Mansion berteduh sebentar hingga hujan reda atau hingga ada orang yang mencari dirinya.

Gadis itu mulai memasuki pekarangan Mansion yang terlihat sepi tidak berpenghuni. Karna suasananya sepi menimbulkan rasa takut di benak gadis itu. Hingga ia sampai di depan pintu Mansion dan mulai membukanya. Tapi saat membuka membuka pintu Mansion itu ternyata tidak terkunci ditambah lagi bangunan Mansion tersebut menambah kesan yang horror kan jadinya.

"Halo.....Tuan.....Nyonya.....Apa ada orang disini?.....Tua------"

Brakkkk

Seperti suara benda jatuh disebuah ruangan di ujung ruangan membuat gadis itu merinding dan mendadak suasananya menjadi mencengkramkan. Tapi karna rasa penasaran yang tinggi gadis itu mendekati ruangan tersebut dan membukanya.

"Tuan...Nyonya...."

Saat ia mulai memasuki ruangan tersebut terlihat sebuah kotak kayu berbentuk seperti salib atau lebih tepatnya peti mati berbentuk salib. Rasa takun mulai muncul kembali di benak gadis itu tapi di tepis dengan rasa positif plus rasa penasaran.

Dengan langkah perlahan gadis itu mendekati peti tersebut dan berniat membukanya. Saat gadis itu mulai membuka peti tersebut dengan perlahan hingga satu kata yang menggambarkan apa yang gadis itu lihat saat ini.

"Tampan..."

Perlahan kelopak matanya terbuka menyesuaikan cahaya yang masuk kematanya dan hal pertama yang pria itu lihat adalah menangkap sesosok gadis cantik yang kini berada di hadapannya.

"Unji-ya Kau kembali!!"

Terkejut dengan apa yang ia lihat gadis itu mulai memundurkan langkahnya. Benar benar tidak bisa dipercaya tersesat dihutan karna di tinggalkan ibu dan saudara tirinya.... ke hujanan.... lalu berteduh di sebuah Mansion di tengah hutan.... memasuki salah satu kamar Mansion tersebut.... melihat sebuah peti mati dan bertemu pria tampan yang sama sekali tidak ia kenal mengetahu namanya. Ini seperti sebuah mimpi buruk bagi Seunji.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sampai jumpa