Tekanan Hidup : Bagian 3

" baiklah, akan kulakukan. "

Meski tampak enggan, tapi akhirnya dia mau juga untuk melakukannya.

Sekarang saatnya aku kembali melanjutkan pencarian barang mewah yang mereka sembunyikan.

(*****)

Tepat setelah kami berdua melewati Kroos, aku memegang kedua pundak dari Lyuu sama.

Seperti yang kupikirkan, dia masih menggigil setelah melakukan semua hal itu.

Pasti dalam hatinya dia sangat tertekan oleh hal yang dia lakukan sebelumnya.

Kuharap aku bisa sedikit membantunya.

" Verinka, apa kita bisa pergi sekarang ?. "

Ucapnya dengan lirih padaku.

" ya, saya bisa melakukannya kapan saja. "

" kalau begitu, mari kita langsung kembali ke kamar saja. "

" baiklah. "

Setelah itu, aku menteleportasikan kami berdua untuk kembali ke kamar hotel.

Hanya dalam beberapa saat, sampailah kami disana.

" kita sudah sampai Lyuu sama. "

" cepatnya, aku baru pertama kali bisa merasakan apa yang disebut teleportasi ini. "