webnovel

Aliandra Alifda

Sewaktu aku tertidur, entah karena lelah atau terlalu banyak pikiran sehingga aku memimpikan sosok bayangan yang selalu ada disekitarku dengan gaya berpakaian yang misterius.

Karena mimpi ini pulalah akhirnya aku terbangun dari tidurku, seketika aku keluar dari kamarku. Aku keluar menuju kearah dapur untuk mengambil segelas air yang akan membasahi tenggorokanku yang kering ini.

Sewaktu didapur aku merasa tidak ada yang salah apalagi penginapan ini benar-benar sepi sebab semua pegawai masih pada di kantor dan kegiatan kantor pasti sedang padat-padatnya.

Aku beristirahat sebentar di dapur dan tiba-tiba aku mendengar seolah ada yang membuka pintu utama dan menggeser pintu. karena terkejut aku pun perlahan keluar dan aku lihat sesosok bayangan yang masuk menuju kamar nomor 3. Hatiku bertanya-tanya siapakah yang masuk kekamar itu ada gejolak dalam dadaku untuk melihat seperti apakah sosok dalam kamar itu, apakah sosok itu adalah arsitek 2 dikantor yang telah mendesain rumah seindah dan semewah ini.

Ingin rasanya aku mendekatinya agar aku bisa mendapatkan masukan agar bisa mendesain sendiri rumah yang tidak kalah indah dari rumah ini terutama aku punya keinginan untuk mendesain dan membangun sendiri rumah impian masa depanku dengan suamiku kelak walaupun aku tidak tahu apakah aku akan melanjutkan pernikahanku dengan alif atau akan mencari laki-laki lain.

Seketika sekian lama aku larut dalam lamunanku aku tersadar dan langsung buru-buru menuju kamarku. Sebelum aku masuk kamarku tiba-tiba ada bayangan yang keluar dari kamar depan kamarku.

Aku terkejut sungguh terkejut sebab laki-laki itu adalah alif, aku ajak alif untuk bicara berusaha menanyakan semua kecurigaan dalam hatiku. Ingin rasanya aku menanyakan tentang sosok bayangan yang selama ini ada disekitarku. Karena dari fisik bayangan itu benar-benar mirip dengan alif.

Saat semua pertanyaan itu aku lontarkan aku merasa terkejut sebab alif benar-benar tidak merespon seolah-olah alif tidak mengenalku. Tapi aku tidak menyerah dan terus mengajak alif untuk bicara, sampai ketika alif benar-benar menunjukan sikap kesal dengan cara meninggalkan aku sendiri di penginapan ini tampa sepatah katapun dari mulutnya.

Seketika penginapan ini kembali lagi menjadi sepi tanpa ada siapapun hanya aku sendiri dibalik kebingungan dan pertanyaan. Mengapa-mengapa alif seolah tidak mengenalku, kemana alif yang merespon kata-kataku dahulu, apa salahku pada alif. Seketika karena kesal aku langsung masuk ke kamar dan kembali istirahat.

Aku benar-benar kesal dengan sikap dingin alif aku benar-benar marah. Tapi apa yang benar-benar membuatku kesal dan marah? apa karena alif terlalu dingin atau karena alif menganggap kami tidak kenal. Apa semua ini akau bingung dan berteriak ahhhhhhh... Baru kali ini aku kesal tampa sebab untuk orang yang tidak penting dan tak berkedudukan dihatiku