"Menyebalkan sekali," sungut Pak Hanzie dengan nada suara yang terdengar kesal.
"Anggap saja itu Florine, jadi kau tidak merasa tertekan."
"Mana bisa seperti itu? Jika aku menganggap dia Florine, bagaimana nanti ketika aku berhadapan dengan yang asli? Akan membuat kesanku pada wanita itu jadi tidak nyaman."
"Memang benar, tapi ini harus kita lakukan, karena jika tidak, kita kehilangan waktu untuk membuat Florine asli kembali ke raganya."
Pak Hanzie menghela napas, rasanya ia jadi tidak bisa berpikir jernih sekarang ini. Otaknya terasa penuh, hingga ia tidak merespon apa yang diucapkan oleh Farhan.
Mobil berhenti di depan kamar kost Virna dan juga Pangeran Jeelian. Sebelum turun, Pak Hanzie menanyakan kondisi Pangeran Jeelian sekali lagi.
"Kau tidak apa-apa?"
Pangeran Jeelian mengurungkan niatnya untuk turun dari mobil.
"Aku hanya perlu istirahat sejenak, insyaAllah, tidak apa-apa."
"Apakah kau masih bisa memberikan bantuan dengan kondisi seperti itu?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください