webnovel

CERITA 72

"aku nggak tahu ayah kenapa aku bisa lupa Roy secepat itu, padahal kita pacaran 4 tahun.. saat bersama Roy aku merasa bangga, senang, sedikit sombong karena aku punya pacar yang tampan dan diidolakan banyak cewek. tapi saat bersama roy dan mendengar rayuan-rayuannya, aku selalu merasa waspada, secara naluri seakan berkata aku nggak boleh hanyut oleh rayuannya.. beda sama prayoga, anak itu begitu lucu, lugu, sederhana.. aku jadi ingin menjaganya, ingin memeluknya, melindunginya, seakan aku ingin mengajarinya banyak hal, padahal prayoga tau segalanya dan punya segalanya hahaha.. rasanya aku bahagia ayah bila bisa membuat dia bahagia. pokoknya saat bersama prayoga aku nggak merasa waspada, aku bebas, aku merasa ingin menjadi diriku sendiri. aku nggak tau ayah apakah itu cinta?" cerita tiya filia tentang apa yang dia rasakan pada Roy dan Prayoga pada kedua orang tuanya, walaupun ibunya hanya bisa tersenyum.

"ayah juga nggak tau itu cinta atau apa.. pokoknya.. yang ayah ingin dan yang ayah mau.. kamu itu harus bahagia.. harus bahagia.." kata adam dan dia memeluk istri dan putrinya itu. mereka tertawa bahagia, tapi kemudian dalam rasa bahagia itu tiya filia teringat dengan saudara kembar.

"ayah.. bagaimana pendapat ayah.. jika tiba-tiba thio bisa di temukan?" kata tiya filia penuh hati-hati, dia tau yang di alami kedua orang tuanya ketika saudara kembarnya itu hilang. ayahnya dulu sakit hampir seperti orang gila, saking sedih dan merasa bersalah, dia jadi menyiksa dirinya dan menangis sampai lepas kendali, dan disaat keluar kamar ayahnya seperti orang bodoh dan linglung, dan itu berlangsung setahun lebih, ibunya yang kelelahan mengurus ayahnya, mengurus tiya filia, dan mencari nafkah akhirnya mengalami keguguran. ibu yang tak menyadari kalau dia hamil mengalami pendarahan dan hampir meninggal, tapi setelah sembuhpun dia tetap mengurus ayah, tiya filia dan mencari nafkah sampai akhirnya tiya filia juga tak mengerti ibunya akhirnya sakit seperti sekarang, dia mengalami kelumpuhan, menurut dokter saraf-sarafnya bermasalah. dan setelah diterapi ibunya bisa sembuh beberapa jam, tapi sembuh hanya beberapa jam dia akan kembali sakit bahkan lebih parah selama berbulan-bulan, beruntung pada masa itu tiya filia tinggal dengan kakek dan neneknya yang walau dalam masa tua tetap sabar mengurus anak dan menantunya, sampai akhirnya ayahnya sadar dan bisa sembuh kembali.